No TV, No Cry

Tadinya saya sudah mengkhayal akan bersantai penuh di rumah nonton film di tv sambil ngemil dan ngebir. Itu sebabnya pulang kantor saya bela-belain belok ke Kelapa Gading Mall, ke Diamond, untuk beli pembuka botol (ada juga beberapa stuft lain, tapi itu tidak dalam daftar urgent!)

Beberapa langkah menuju pintu keluar, hape saya bunyi. Ada sms. Isinya mengagetkan saya, ternyata teman sekelas saya waktu di bio-2 (smansa-medan 94) meninggal dunia (Innalillahi..). Saya langsung telepon Iyan (yang mengirim sms ke saya), menanyakan kabar tersebut. Dan ternyata, almarhum yang seorang polisi meninggal dunia di Merauke – Papua. Saya diminta nonton Metrotv untuk tahu lebih jelas kasusnya. Iyan dapat kabar itu juga dari teman lain di Jkt. Saya diminta mengabarkan berita itu ke teman-teman lain, karena Iyan agak kesulitan mendapat nomor temen-temen.

Di dalam mobil saya hubungi teman-teman lain, sambil wanti-wanti mereka juga harus nonton Metrotv. Saya sendiri tentu penasaran seperti apa beritanya di Metrotv. Kayaknya malam ini bakal lama di depan tv, begitu pikir saya.

Tahu-tahu supir saya nyeletuk, “Tapi Mbak, tv di rumah lagi diturunin, karena dindingnya tadi diukur sama tukang..”

Gubrak!!

Plopp.!! Hilang sudah “awan-awan bulat” di kepala saya, berisi khayalan bersantai bla bla bla itu. Tidak ada tv… hmmph….

Tidak ada tv, saya jadi tidak tahu pasti seperti apa berita almarhum meninggal. Saya coba ke kamar belakang dan numpang nonton metro sebentar, pas banged lagi acara Suara Pembaca. Tapi ternyata beritanya sudah lewat. Nasib.dsc04513.jpg

Tidak ada tv, saya tidak bisa bersantai nonton bioskop transtv sambil nge-bir. Padahal sudah bela-belain ke KGM hanya untuk beli pembuka botol… bela-belain banged biar bisa minum Heineken..! **seperti biasa, Corona ga ada.** Aargghh…..!

Jadi beginilah, cuma bisa buka Detik.com saja dengan ditemani sebotol Heineken. Jelek baged ..

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

4 thoughts on “No TV, No Cry

  1. uam

    kok dia harus mati dengan cara kyk gitu yah??
    issh… ggrrrbb….

    taunya rumahnya di medan tuh di jl. amaliun yah kak. klo aja tau dari kemaren dah kita samperin kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *