Ghost Story Room

Para pengguna handset Blackberry tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bbm group. Nah, begitu juga dengan saya. Saya dan teman-teman jaman kuliah dulu, punya grup chatting di BBM (Blackberry Messenger). Ini satu dari tiga grup yang saya ikuti, dan inilah grup paling aktif. Padahal membernya hanya tiga belas orang. Saking aktifnya saya sering ketinggalan berita, soalnya bbm-annya sambil kerja, toh. Dan seperti halnya milis, yang paling aktif sebenarnya ya hanya segelintir orang. Mereka ini orang-orang yang selalu bikin grup hidup sepanjang hari.

Di dalam grup pun kami punya tiga room, dengan masing-masing fungsinya. Untuk obrolan ngalur ngidul masuk di room General Discussion, kemudian untuk yang suka copy paste joke dan quote or kata-kata mutiara, disediakan room Kata-kata Mutiara. Bagi yang salah masuk room biasanya kami ‘hajar’, wong sudah tahu ada room masing-masing tapi masih saja lupa. Hehehee…

Nah, room terakhir dan terbaru adalah room Ghost Story. Wooowww…. Spooky gak sih? Hehhee… Room ini saya yang buat, karena ternyata rata-rata member grup kami suka dengan cerita-cerita misteri. Daripada mengacaukan percakapan di grup General Discussion, lebih baik obrolan tentang “dunia lain” dilakukan di room tersendiri.  Dan jadwal tayang Ghost Story ditetapkan pada setiap malam Jumat. Jadi sebelum hari Kamis tiba, kami sudah saling mewanti-wanti, “Siapkan cerita hantu ya untuk tayang besok.”

Cerita tentang dunia lain memang tidak pernah ada habisnya. Salah satu cerita yang pernah saya sharing di room adalah kejadian di rumah keluarga di Medan. Cerita diawali dengan abang saya yang baru turun dari Siantar ke Medan, dan menginap di rumah Medan. Rumah itu memang sudah lama kosong, tidak ada yang menempati, hanya sebulan sekali saja orangtua saya kirim bedinde ke Medan untuk bersih-bersih rumah. Malam itu sekitar pukul sembilan, abang saya sedang tidur di kamarnya di bawah ketika tiba-tiba terdengar suara langkah berlari mendekati kamar. Seraut wajah pucat pasi muncul di depan pintu. Itu Yub temannya yang tadinya sedang nonton TV di lantai dua. Dengan suara bergetar dia bilang kalau dia baru saja melihat sosok pria tanpa kepala dan tak berbaju berdiri membelakanginya, menghadap ke pintu kamarnya. Beberapa detik setelah sosok itu memperlihatkan dirinya, Yub ketindisan. Setelah berhasil melepaskan diri dari ketindisan itulah kemudian Yub terbirit-birit lari ke bawah menemui abang saya. Sementara sosok tak berkepala tadi berubah menjadi anjing hitam bertelinga kuning yang berlari ke arah loteng. “Alamakk… kok seram kali Zy..?” “Ngeri kalilah rumahmu…” Komentar teman-teman.

Haunted House (Gbr ambil dari google)

Nah, AK teman satu lagi adalah pemilik cerita Ghost Story tergres. Ini karena dia mengalaminya langsung. AK baru dua minggu pindah ke sebuah kota di Jawa Timur. Rumah yang ditempati ini besar dan luas, yang sebelumnya ditinggali oleh sepasang kakek dan nenek. Karena rumah itu kesannya suram maka di hari keempat, dia pun memanggil tukang untuk membersihkan halaman belakang dari pohon semak. AK bilang dia ada feeling gak enak di rumah itu makanya harus dibersihkan, begitulah. Ternyata oh ternyata. Sehari setelah halaman belakang dibabat, gangguan itupun muncul. AK tiba-tiba bbm saya, dia bilang ada “gangguan” tapi dia tidak mau bicara di grup karena kalau nanti semua teman berkomentar, bisa jadi dia tambah ketakutan. Katanya, dari siang sudah terjadi “gangguan”. Beberapa kali lampu ruang tamu mati sendiri. AK kembali ke ruang tamu dan menghidupkan kembali lampunya, tapi belum lagi dia beranjak, lampu itu mati lagi. Saya berusaha kasih alasan logis bahwa mungkin saja listriknya yang turun, tapi AK bilang kejadiannya bukan kayak kejadian kalau watt kurang. Wong ini tombol lampunya berubah dari ON ke OFF kok, katanya. Lalu, dapur belakang yang terletak di luar rumah utama, yang sudah dikunci dan dinyalakan lampunya sejak siang hari –  maksudnya biar dia tidak usah bolak-balik ke dapur itu — ternyata tahu-tahu malam itu pintunya terbuka dan lampunya mati. Walah-walah.

Esok harinya akhirnya AK memutuskan untuk sharing di room, dan kami semua menganjurkan hal yang sama, segeralah bikin selamatan di rumah itu. AK bilang memang maunya begitu, tapi kata kakaknya – selaku pemilik rumah – nanti saja tunggu selesai renovasi di bulan Maret. Kebetulan memang dapur rumah sedang direnovasi. Kakaknya sih enak ya, wong bukan dia yang tinggal di rumah itu :p.

Namun meskipun kami begitu menggemari cerita-cerita misteri, sebenarnya kami juga sadar bahwa cerita-cerita itu sedikit banyak akhirnya malah mensugesti kami sendiri. Sugesti diri itu sering berakibat konyol. Seperti yang dialami SR, teman satu lagi. Beberapa saat lalu dia bercerita ketika dia pulang agak malam dan harus berjalan kaki dari depan gang rumahnya ke dalam. “Gile… tahu gak.. gue ketakutan abis,” ceritanya. “Tadi kan gue jalan masup gang ke rumah gue, tahu-tahu gue lihat bayangan gua kok ada tiga. Gue udah gemetaran soalnya di situ memang ada pohon besar,” cerita SR lagi. SR ini aslinya anak Jakarta jadi tidak heran dia lebih fasih berlogat betawi daripada logat Medan seperti kami. Kami semua di room pun gak sabaran ingin tahu kelanjutannya. “Gue udah jalan cepat-cepat sampai ngos-ngosan karena ketakutan, terus sampai di rumah gue cerita ke  adik gue. Ehhh… adik gue bilang, ya iyalah bayangan lu jadi tiga, itu karena ada tiga lampu jalan di depan sana. Duh, bego banget gak sih gue.” Hahahahaa… itulah ghost story paling konyol dan kocak yang pernah kami dengar, bahkan sampai sekarang pun masih ada di urutan pertama untuk ketololan yang terjadi karena sugesti.

Sebenarnya kami-kami yang suka bercerita serem-serem ini aslinya penakut hahaha… Cuma tetap saja rasanya candu untuk mengetahui kisah-kisah mistis dan spooky. Alhasil setiap kali selesai sharing cerita set, pasti jadi parnok sendiri. Seperti saya yang sekarang kalau ke kamar mandi pasti deh sedikit-sedikit melirik ke jendela. Hehehee…

… … …

SR tadi malam bilang, “Bagaimana K kabar setan-setan di rumahmu? Sudah aman?”

AK menjawab, “Udah aku ngajiin kok sejak kemarin, sekarang sudah mulai nyaman mereka.”

SR mulai menggoda lagi, “Baguslah kalau gitu, kan enak, jadi mereka bisa rapih berjejer di depan jendela.”

AK langsung merepet, “Kantuiklah, Sri…. Jangan takut-takuti lah woiiii…”

Hahahahaaa…… 😀

Sharing is Caring

Share this Post



This entry was posted in Opini. Bookmark the permalink.

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

85 thoughts on “Ghost Story Room

  1. di kost2an dulu juga banyak kejadian; ada yg lihat tanpa muka, ada yg dengar suara ketawa, suara menangis. ada yg lhat mbok2..bilang “permisi” terus lewat aja. ada yg lihat kepala kakek2 di atas lemari. ada yg lihat tante2 bergelantungan di lampu. di kamarku juga pernah kemasukan, anak ibu kost main ke kamarku, masih batita, bilang, “mbak yenni, ada tante” sambil nunjukin pojokan kamarku. sorenya aku tidur, langsung ketindisan. untung aku termasuk yg gak bisa melihat.
    terus almarhum papaku kayaknya sering ngunjungi aku. biasanya suka kerasa kalo lagi kurang enak badan. bapak mertuaku punya warisan keluarga, seperti semacam kemampuan ber-“jelangkung” .. jadi dia bisa tanya ke roh yg datang, “kamu si ini bukan…si itu bukan?”
    kalo di kampus, di fak sastra lantai berapa gitu, katanya ada suster yang suka keluyuran malam2. kalo di menara air di kampusku dulu, katanya juga ada.
    ada lagi, kala aris munandar jatuh di jurang dan meninggal di gunung gede, gak lama kemudian, temanku naik, dan melihat “dia” lagi jongkok dekat pintu masuk utk ke shelter pertama. hihhh… serem yah…!

    • Zizy

      Ya ampuuunnn… Yg terakhir itu serem bangeetttt… Ini kayak cerita temanku, ktnya kalo orang mati penasaran or bunuh diri, seterusnya akan berada di situ. Klo yg gantung diri, dia akan menggantung dirinya bolak balik sampai habis masa dunia ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *