Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Anak Jatuh

Bruk!

Suara itu mengagetkan saya. Menoleh cepat, mendapati Vay buru-buru bangkit untuk duduk. Dia baru terjatuh dari tempat tidur, dengan badan menghadap ke lantai. Wajahnya cemas, takut dimarahi. Tapi sedetik kemudian, dia menutupi bibirnya. “Mamiiii…..!” Sambil menangis kencang.

Saya melompat mendekatinya. Menarik tangannya untuk duduk di kasur, dan melihat ada apa. Ternyata bibirnya berdarah. Astagaa…. saya reflek mengomel, menanyakan apa yang dia lakukan barusan kenapa sampai jatuh. (Yeah, I know I’m not a perfect mom)

Vay menerangkan dengan terbata-bata karena sambil menangis. Katanya tadinya dia ingin lompat menghindari bekas basah yang ada di ujung kasur, eh malah tersandung. Beruntunglah kasur kami di kamar masih terletak di lantai, belum dipakaikan kaki lagi sejak terakhir kali dipendekin karena ada baby Vay, jadi tidak terlalu tinggi. Meski demikian jangan pikir saya gak panik.

Saya peluk dia erat-erat, dengan hati deg-degan, membawanya keluar kamar, dan meminta mbaknya segera ambil handuk basah. Handuk itu kemudian diselipkan di antara bibirnya agar darahnya cepat berhenti. Sambil memeriksa apakah kena giginya. Saya terus memeluknya sampai tangisnya berhenti dan dia merasa cukup tenang.

Tanyanya, “Mami, Vaya mau sembuh.”

“Iya, pasti sembuh kok.”

apa yang harus dilakukan ketika anak jatuh

Ini kedua kalinya Vay jatuh sampai luka begini. Waktu dia berumur dua tahun, sempat jatuh juga di depan TV tanpa sengaja padahal ada mbaknya di situ. Saat itu jidatnya benjol, dan mbaknya pun habis didamprat maminya Vay. Kekmana sih, anak di depan mata bisa jatuh, hanya jarak serangkulan tangan. Padahal Vay lagi gak ngapa-ngapain lho itu, lagi berdiri aja, cuma sepertinya dia terpeleset bantal. Begitu deh kalau mbaknya suka melamun.

Dan sekarang, jatuh lagi karena aktifnya si Vay ini. Tapi akhirnya ya dengan kejadian ini dia sadar bahwa jatuh itu sakit, jadi saat saya katakan bahwa ini berarti dia tak boleh lagi panjat-panjat sofa karena bisa jatuh, dia mengangguk cepat tanda setuju.

Pertolongan Pertama Yang Bisa Dilakukan Ketika Anak Jatuh

  • Memeriksa apakah ada cedera

Saya jantungan, lho dengan kejadian semalam. Soalnya langsung terpampang di depan mata, bibirnya yang langsung jontor atas bawah dengan luka bekas gigi atas, kemudian dari hidung kirinya ada sedikit cairan merah muda keluar. Hanya sedikit saja memang, dan saat saya coba usap dengan tisu, memang hanya ada sedikit darah. Sepertinya itu karena hidungnya juga memar terbentur lantai. Kemudian saya periksa anggota badan lainnya, bertanya hati-hati apa saja yang sakit. Vay bilang, hanya mulutnya saja yang sakit.

Saya pastikan lagi apakah tadi kepalanya terbentur, dan apakah dia merasakan sakit kepala. Alhamdulillah tidak. Sebab, bila anak kita jatuh kemudian dia megeluhkan sakit di bagian kepala sampai muntah-muntah apalagi kalau sampai kehilangan kesadaran, sebaiknya di bawa segera ke UGD.

Sebenarnya anak jatuh saat bermain itu kan hal biasa ya. Saya pun sewaktu masih kecil juga bolak-balik jatuh dan benjol. Pernah juga jatuh sampai bibir dower dan ada bekas sedikit jendolannya sampai sekarang. Itu sebabnya saya khawatir kalau sampai jatuhnya Vaya dan luka di bibirnya ini meninggalkan bekas. Apalagi ini termasuk kejadian baru, karena dia hampir tak pernah luka-luka apalagi jatuh.

Akhirnya daripada cemas, saya bawa Vay ke dokter umum di klinik dekat rumah. Yeah, saya memang ibu yang gampang stress mikir anak. Tapi saya ingin memastikan agar hati tenang, terutama karena ada darah keluar dari hitung tadi.

Tiba di klinik, dokter langsung memeriksa Vay. Vay terlihat tenang, karena dia percaya dokter akan memberinya kesembuhan :). Menurut dokter tidak ada masalah berarti, yang penting dikompres, dan berikan obat sariawan, karena yang luka itu biasanya suka jadi sariawan. Dokter juga minta saya menyiapkan obat penurun panas siapa tahu Vay mendadak demam.

Vay yang diam dan lemas dengan handuk di bibirnya, malah menarik perhatian pasien lain. Semua memandang dengan tatapan iba, ingin tahu, dan ngeri. Apa yang terjadi dengan anak kecil ini? Kenapa bibirnya? Kenapa giginya? Pasti itu yang ada di dalam pikiran mereka. Biarlah, saya juga pasti mikir begitu kalau melihat anak orang lain dalam kasus seperti Vay.

Sampai di rumah, Vay bersih-bersih, dan langsung tidur. Pulas. Sementara maminya sudah agak tenang karena tadi sudah konsultasi dengan dokter.

Yang Perlu Dilakukan untuk Mengurangi Bengkak pada Bibir

Hari ini, saya lihat bibirnya memang masih bengkak dan jontor tapi perlahan sudah mengempis. Oh iya, setelah pulang dari dokter, ini yang kami lakukan untuk mengurangi bengkak di bibir Vay:

  • Kompres dengan es batu yang dibalut dengan handuk, tiap tiga jam sekali

  • Mengoleskan madu di bibirnya tipis-tipis agar tidak sariawan, diamkan sampai 20 menit

  • Mengoleskan obat sariawan ketika dia akan tidur saja, biar anak tidak merasa terganggu

  • Memberikannya makanan lembek yang gampang ditelan, seperti bubur, oatmeal dan sup

bibir anak bengkak karena jatuh

Alhamdullilah. Tidak yang lebih menenangkan hati mamak selain melihat anak sudah menunjukkan kemajuan, sudah lebih sehat, dan sudah mulai ceria.

Yang penting ya buibuk, anak jatuh memang lumrah tapi kalau memang kita cemas terjadi sesuatu padanya (seperti saya yang khawatir dengan gigi dan gusi Vay akibat jatuh itu), maka lebih baik bawa anak ke dokter untuk konsultasi, biar hati tenang.


Baca juga: Sebelum Mommy Pergi Traveling, Siapkan Ini Dulu


-ZD-

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

48 thoughts on “Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Anak Jatuh

  1. Baru kejadian hari Minggu lalu, anak saya jatuh dari tempat tidur. Dengan kepala bagian belakang membentur lantai. Saya langsung dekati dia, tunggu reaksinya. Setelah dia menangis keras baru saya angkat dan gendong dia. Kalau dia diam tidak merespon dan tidak menangis, saya mungkin tak berani langsung main angkat.

    Serba salah ya kak, di satu sisi melihat anak aktif bergerak sangat menyenangkan. Tapi potensi jatuh dan terbentur kadang bikin kita “melarang” anak aktif.

    Semoga semua anak selalu sehat dan selamat.

  2. christin

    Anak saya barusan jatuh dari ketinggian 4 anak tangga. Jatuhnya langsung ke lantai,bukan ke anak tangga dibawahnya. Posisi jatuh kepala yg duluan dan mengeluarkan darah dari hidung. Namum setelah observasi hanya ada benjol di tengah antara kening dan hidung. Apa itu gpp? Tolong share. Tq

  3. waduuhh ampe jontor begitu…sekarang udah sembuh dong yaa…emang udah suratan semua emak ya zy…gampang setress kalo udah urusannya ama anak mah 😀

  4. Jadi inget ponakan ku jatuh berkali2 tapi ngak kapok. Tapi kalo dia main sepeda dan hebatnya lagi ngak perna nanggis 🙁 malah kalo abis jatuh takut pulang kerumah hehehe

    • Zizy

      Haha.. ini sama kayak ponakanku yang cowok, seumur anakku. Jatuh terus tapi emg tough, ga pernah nangis hehee..

  5. waduuuh kasian kali..
    bibirnya jadi lecet gitu. mukanya juga bete bener kayanya ye hahahaha
    sabar ya vay lain kali mungkin vay harus lebih berhati-hati lagi ya..

    • Sally

      Wow gila aja sih kalo kaya gtu . Bayangin aja anak sendiri jatoh dilantai liat darah psti sbgai orang tua langsung panik dan kaget luar biasa . Kebetulan anak saya baru jatuh juga saya kira jatuh biasa jadi saya masih santai hampiri tapi pas dilihat ada darah langsung kaget dan panik apalagi sampe jontor juga kaya fay ini .sampe saya ikut nangis nangis karena saking takut kenapa kenapa anaknya .

      • Zizy Dmk

        Iya pastilah. Anak jatuh dikit aja kita pasti jantungan.
        Meski kita pura2 cool biar anak gak ikut panik, tapi kalau sampai ada yang bengkak, benjol, atau gigi patah, aduh itu berarti udah harus ada penangangan. Emaknya udah pasti stress sama tahan air mata…
        Setelah sembuh, barulahh bisa kita kasih nasihat dan semangat agar lebih hati-hati…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *