Vay Hari Pertama Masuk SD

Dulu saya suka deg-degan membayangkan, bagaimana ya nanti saat Vay masuk SD? Dan hari ini, anak kami itu pun resmi sudah jadi siswa kelas 1 sekolah dasar, atau kalau di Kinderfield, mereka menyebutnya Primary 1.

Yup. Akhirnya kita pilih menyekolahkan Vay di Kinderfield lagi. Pertimbangan utamanya karena sekolah ini paling dekat dari rumah, dan setelah beberapa tahun sekolah di situ, Vay selalu looks happy dan suka dengan sekolahnya. Setahun yang lalu sudah mencari sekolah lain untuk perbandingan, tapi setelah dibanding-bandingkan dari sisi harga, lokasi, fasilitas, akhirnya saya pilih Kinderfield lagi. Langsung daftar, dan Vay langsung ikut tes. Gak sampai sebulan, surat dari sekolah tiba, menyatakan bahwa Vay diterima di Primary 1. Lega. Sementara waktu itu beberapa mommy teman-teman Vay deg-degan banget karena belum dapat jadwal ujian, soalnya takut gak kebagian kursi secara banyak anak dari luar Kinderfield yang sudah mendaftar. Jadi kalau belum ujian dan belum dapat surat lulus ya belum lega. Nanyain Vay kok udah duluan. Hehe, ya kan daftarnya juga duluan.

Nah, sebenarnya kalau ayahnya Vay, kepengen menyekolahkan Vay di sekolah internasional yang kemarin berkasus itu. Si Ayah punya pertimbangan agar nanti anak lebih mudah bila ingin mengejar beasiswa ke luar negeri, karena ada background bersekolah di situ. Saya sih, enggan. Sekolahnya mahal, jauh dari rumah, macet. Ada kegiatan sekolah apa misalnya, pasti harus terbirit-birit berangkatnya. **ditambah nyasar kalau saya yang nyetir…

Tapi ayahnya tetap pengen mendaftar di sana. Ya sudahlah. Telepon ke sekolah itu, tanya ini tanya itu. Lalu harus menunggu hingga tiba bulan Maret, karena mereka baru membuka pendaftaran online di awal bulan Maret, selama sebulan. Prosesnya setelah mendaftar online, dan sekolah sudah menerima semua dokumen yang disubmit online, maka orang tua tinggal menunggu balasan, apakah anaknya akan dipanggil untuk interviu atau tidak. Sekolah internasional tersebut tidak memberlakukan ujian atau tes pada anak, tetapi hanya interviu saja dengan si anak.

Selain surat rekomendasi dari sekolah sebelumnya, juga harus melampirkan hasil tes Mantoux dari dokter. Nah, yang terakhir itu memang belum saya lengkapi karena belum sempat bawa Vay ke RS. Mungkin karena dari awal emang gak sreg kalau sekolahin Vay di sana kali ya. Lalu, kasus itu pun menyeruak. Heboh sejagat raya. Pas sekali ketika masuk reminder email dari sekolah itu, bahwa ada satu dokumen lagi yang belum dilengkapi, pas kasusnya terbongkar. Ok. Ini sudah jelas, kode dari universe. Goodbye. Belum berjodoh.

Bagaimana Vay di hari pertama jadi siswa P1? Dia happy tentu saja. Sudah jadi siswa primary, sudah dapat kartu student, jadi dia bangga mengalungkan kartunya itu di leher. Apalagi saat tahu dia sekelas dengan beberapa best friendnya, happy banget. Ah, memang paling benar itu kalau anak sekolah di tempat yang sudah familiar dengan dirinya ya.

Thanks sudah berkunjung ke TehSusu.Com. Subscribe to Get More. Enter your email address:Delivered by FeedBurner
Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

20 thoughts on “Vay Hari Pertama Masuk SD

  1. Pingback: Happy Graduation, Krasivaya! You are one of a kind. | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

Leave a Reply to DIJA Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *