Vaya “Vivace Voice” Choir

Ingin cerita kegiatan Vay akhir minggu kemarin. Masih ingat kan cerita saya di postingan sebelumnya kalau Vay ada kompetisi choir, tapi saya gak bisa nonton karena harus ke Medan. Tapi ya tetap bisa menikmati dari video yang direkam si Mbak.

Nah, gak lama setelah babak semifinal itu, kami para ibu dapat kabar bahwa grup choir anak-anak kami, Vivace Voice berhasil masuk final. Oh iya, kompetisi choir ini diadakan oleh Big Ben International Centre for English, Music and Arts.

Wuih, Vay langsung melonjak senang. Maminya juga dong. Akhirnya saya punya kesempatan untuk merasakan huru-hara menjelang kompetisi kayak emak-emak lainnya. Meski ya, tadinya kami semua sempat ragu – mau terus GO or Not Go — gara-gara kita lihat kok ada peserta tambahan nih di luar yang kemarin ikut semi final. Tapi panitia beralasan bahwa mereka ingin membuka kesempatan lebih luas, jadi memang ada tambahan peserta di luar yang kemarin ikut semi final. Kemudian, setelah kami dapat kepastian bahwa yang ikutan itu adalah level secondary dan highfiled, dan untuk primary peserta tetap seperti yang sebelumnya lolos ke final, akhirnya kami semua sepakat untuk lanjut. Saatnya menyelesaikan yang sudah setengah jalan! Tadinya saya sudah vote NO dengan catatan bila kita gak yakin sama lembaganya, tapi begitu kita yakin, OK GO! Yang penting anaknya senang dan mau terus ikutan ya. Kata Vay, kan udah masuk final, masa gak lanjut. (Okelah, Nak.)

Dalam sisa waktu empat hari, anak-anak harus langsung latihan lagu baru. Lagu pertama saat semi final adalah Earth Song, Michael Jackson, dan lagu barunya adalah Kampuang Nan Jauh Di Mato. Kalau kata Vay, dia suka dengan lagu barunya ini. Mungkin karena baru kali ini dia mengenal lagu daerah dari Sumatera Barat.

Tiba hari H, yaitu Sabtu kemarin. Ketika hampir semua parents memilih langsung menuju lokasi di BSD Serpong, saya pilih konvoi dari sekolah. Maklum ya bo’, bukan anak Jakarta asli, jadi keder kalau harus jalan ke tempat yang saya gak hapal daerahnya. Jangankan ke BSD, ke selatan aja nyasar! Untunglah salah satu mommy yang menjadi koordinator para parents bersedia menemani saya konvoi dari kantor dengan para miss. Padahal saya sudah deg-degan berat kalau harus jalan sendiri ke BSD. Vay udah maksa-maksa suruh jalan aja pakai GPS, soalnya dia gak pengen jadi satu-satunya anak yang berangkat sendiri dari sekolah sementara yang lain udah jalan duluan.

Tibalah kami di Q Big Mall, BSD Serpong, tepat waktu untuk mendaftar ulang. Berpencar dulu untuk cari makan masing-masing, mumpung choir dapat giliran perform belakangan. Yang penting sudah ganti baju dulu. Tinggal dandan aja nih.

Vay ini, paling gak suka didandani. Dipakaikan press powder biasa, dia ambil tisu basah terus dilap, maksudnya mau ditipiskan. Jadinya malah belang. Dipolesin lipstik tipis-tipis, dilap pakai tangan. Hih… Vay itu sampai empat kali dipakaikan lipstik, dua kali sama saya, dua kali sama mami yang lainnya, yang gemes karena Vay terlalu pucat. Soalnya Vay kan akan ada di barisan depan, jadi biar sama gitu dengan anak-anak perempuan lainnya. Vay sampai cemberut, hahah. Gak tahu deh, pas naik ke panggung masih ada gak tuh lipstiknya. Alasan Vay, kalau pakai lipstik, bibirnya terasa tebal, dan dia gak bisa nyanyi dengan bibir ‘penuh’.

Yang seru dari kegiatan seperti ini adalah bagaimana persiapan dan support para mommies. Dimulai dari mencari kostum, goodies, make up, hingga hair do. Dan yang duduk paling depan kebagian harus shoot video yang benar, karena kami yang di belakang terhalang banyak handphone. Bayangkan deg-degannya kami, soalnya harus menunggu kompetisi solo selesai semua dulu baru mulai.

Ini dia videonya, ketika anak-anak menyanyikan lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato. Mic-nya mati satu, dan suara organ sedikit kekencengan, jadi suara vokal anak-anak sedikit tidak terdengar. Tapi tetap saja, menurut saya mereka keren banget. Kecil-kecil sudah bisa pecah suara. Setelah nonton video yang ini, lanjut ya nonton yang “Earth Song”. Di lagu Earth Song, beberapa anak di baris kedua juga memainkan angklung. Keren deh mereka.

Dan hasilnya? Vivace Voice Kinderfield Duren Sawit berhasil menjadi juara pertama choir competition!! Yeaaayyy…..!! Kemarin yang masuk final kan cuma tiga grup ya, jadi ketika MC sudah menyebutkan pemenang ketiga dan kemudian dilanjutkan pemenang kedua yang berasal dari sekolah lain, anak-anak langsung melonjak kegirangan, karena sudah jelas Vivace Voice winnernya!

(Mommy-mommy juga melonjak sih sebenarnya)

Selamat ya, anak-anak. Gak percuma latihan keras sampai pulang sore, dibalas dengan kemenangan yang manis! Sebelum pulang, Vay dan beberapa temannya baris dulu foto ama piala. Soalnya piala kan cuma dapat 1, dan baru mau dibikin duplikatnya nih dalam minggu ini.

– ZD –

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

5 thoughts on “Vaya “Vivace Voice” Choir

  1. wah, vaya keren sekali mbak. selamat ya.

    btw, aku pengen banget masukin K primarynya di kinderfield. Tapi sayang, di pontianak SDnya masih numpang bangunan sama TKnya. Padahal kegiatannya seru seru ya kelihatannya mbak.

  2. Aku nonton videonya, dan lgs sukak!. Merinding, ngebayangin gimana yaa kalo mereka ini nyanyiin lagu daerah begini di panggung international.. Bangga banget pasti denger lagu daerah bisa sampe level international 🙂 . Keren vay dkk 😀

  3. Pingback: November Rain di Dunia Fantasi Ancol | | BLOG-nya Zizy Damanik

Leave a Reply to Zizy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *