Les Electone

Dari dua tahun lalu kepengen banget masukin Vay kursus musik, pengen kursusin dia piano, tentu biar rumah ini lebih hidup dengan adanya musik.

Tapi kemarin-kemarin sempat ragu karena tempat kursus Yamaha itu adanya di Cipinang, which is saya malas nyari lokasi tepatnya di mana, dan kalau kursus hari biasa, pasti capek sekali karena dari sekolah harus langsung les.

Untung! Ya, untunglah saya ini emak-emak mall, jadi setiap masuk ke mall baru, yang pertama kali diperhatikan adalah apakah mall itu punya playground, baru hal-hal lainnya yang related dengan anak. Jadi waktu Mall Kota Kasablanka beroperasi beberapa bulan lalu, saya sudah intip-intio apa saja nih yang ada di mall ini. Lalu pelan-pelan tenant kosong di lantai 2 pun terisi. Mulai dari foodcourt, playground, kemudian toko sepatu anak-anak, toko pernak-pernik yang menjual aneka aksesoris remaja. Cerdas nih mallnya, jadi orang tua tak perlu repot kemana-mana karena di lantai itu keperluan anak dan urusan perut bisa terpenuhi. Dan ternyata baru ngeh juga kalau di lantai yang sama ada Yamaha Music. Cocoklah!

Di Yamaha Music ada banyak pilihan kita mau kursus apa saja. Namun tetap disesuaikan dengan usia. Jadi karena usia Vaya belum enam tahun, dia belum boleh masuk kelas piano. Pilihannya adalah kelas Junior Music Course untuk anak usia 4-5 tahun, dan lama kursus dua tahun. Biaya pendaftaran Rp300.000, perbulan Rp485.000, dan tiap enam bulan harus beli buku Rp600.000. Untungnya buat kita adalah, adanya kelas di akhir minggu, jadi bisa dipilih sesuai waktu kosong orangtua dan anak. Di kelas ini memang harus ada pendamping, jadilah saya ikut juga di dalam, belajar juga deh hehehe….

Vay happy lho.

Saat pertama kali masuk kelas Sabtu kemarin, dia gak sabaran ingin menekan-nekan tuts, kayak udah bisa aja gitu. Mungkin nanti kalau sudah ketemu part yang agak susah, bakal malas-malasan les, hahaha…

Gayanya itu… :)

Kaki yang belum sampai ke pedal, tentu saja.

Mendengar dan bernyanyi bersama Miss

Proses belajarnya fun, dan mudah dipahami. Jadi anak-anak diajak mendengar, menyanyi, memainkannya di electone, dan mencoba menuliskannya di buku. Kemarin Vay sudah belajar nada do-re-mi dan letak jari.

Mudah-mudahan Vay betah ya belajarnya. So far kita belum beli electone untuk di rumah. Harganya kan lumayan, jadi lihat kondisi dulu apakah dia akan suka untuk terus belajar atau tidak.

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

41 thoughts on “Les Electone

  1. Jadi ikut kursus juga ya, Zi 🙂
    Dulu, Taruli juga pernah kursus musik, piano di Yamaha Music yang di manggarai, mungkin karena kejauhan juga, dia bosan cuma betah 4 bulan saja.
    Beda dengan kakaknya, si tengah Kayla, nggak terlalu suka musik, dia lebih ke nari, makanya les nari tradisional.
    Kalau aku memang ingin anak-anak tahu seni (musik atau nari), kan katanya seni bisa menjadi penyeimbang hidup 😀

  2. semoga ga cepet bosen ya Vay. hehe.
    bercita-cita masukin anak kursus musik jugak sih. biar gak kayak bapaknya yang tuli nada.

    • Zizy

      hahah…. katanya kalau dari kecil sih cepat bisanya…
      kalau saya sih buta nada juga… wkt smp sma belajar di sekolah, bisa, tapi ya skrg lupa lagi :p

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *