Weekly Photo Challenge: Breakfast

Awalnya karena saya lihat teman saya (di divisi sebelum divisi saya sekarang ini) selalu sarapan dengan oatmeal. Padahal dilihat secara fisik, dia tidak gemuk (malah sangat langsing) dan juga selalu terlihat sehat, alias hampir tak pernah flu, sakit kepala, ataupun sakit-sakit ringan lainnya. Saya tanya, kenapa dia makan itu. Katanya enak. Aih, enak? Masa?

Dulu waktu Vay baru mulai MPASI, oatmeal ini salah satu menu andalan emaknya ini. Dimasak dengan sup jagung dan telur puyuh, pasti ludes sama Vay. Tapi memang lama-lama dia mulai bosan, akhirnya tak pernah lagi saya beli oatmeal.

Nah saya pun coba-coba, mengganti sarapan nasi saya dengan oatmealnya Vay. Pertama mencoba, langsung saya stop. Tak enak! Gak jelas rasanya! Itu pendapat saya waktu itu, dua tahunan yang lalu lah. Tapi saya masih penasaran, masa sih saya gak bisa suka sama oatmeal. Saya coba lagi setahun kemudian, eh… tetap belum diterima oleh lidah. Bungkusan oatmeal di lemari pun dibuang karena kelamaan disimpan gak ada yang makan.

But lagi-lagi saya tak menyerah. Awal tahun ini kembali saya coba mencicipi oatmeal. Saya beli bungkus kecil untuk di kantor, lalu suatu pagi saya coba lagi. Biasa saja cara membuatnya karena saya pilih yang instan. Hanya empat sendok makan oatmeal disiram dengan air panas. Tidak pakai susu, atau pisang, atau buah ini itu, itu urusan nanti. Kalau mau mencoba makanan, harus coba dulu yang plain, itu baru benar.

Oatmeal

Sesuap, masih aneh sedikit. Dua suap, mulai terasa plainnya. Tiga suap, eh… kok enak juga ya. Empat suap, lima suap, dst sampai isi mangkok ludes. Wah! Berhasil. Gak sangka ternyata saya bisa menikmati juga sarapan dengan oatmel. Habis bungkus kecil, saya langsung beli bungkus besar, ditaruh di kotak makanan saya di kantor.

Tidak setiap hari saya sarapan oatmeal, sekali-sekali tentu ingin makan enak juga di kantin bawah. Ya tiga-empat kali seminggu lah breakfastnya oatmeal. Teman-teman yang lewat biasa berkomentar, “Wow, sarapannya sehat bener.” Atau “Makanan bayi dimakan.” Atau “Makanan nenek gue tuh.” Haha … tapi ada juga yang penasaran nanya kenapa saya makan oatmeal. “Biar hemat.” Itu jawaban saya, hehe..

Ah. Cuma makan oatmeal aja kok ditanya ya. Boleh dong pengen belajar hidup sehat. Soalnya saya juga suka fast food, jadi harus balancelah, secara olahraga jarang banget, jadi makanan yang harus dijaga benar-benar. 🙂

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

45 thoughts on “Weekly Photo Challenge: Breakfast

  1. Ann

    Tapi ngerasa gak kalau sarapan oatmeal itu misalkan jam 7-8 pagi pasti jam 10an udah laper lagi.
    Katanya itu bagus karena jadi dibiasakan makan 5-6 kali sehari biar sehat, tapi ya itu jadi belum tentu hemat juga jadinya.

  2. Hahaha, saya sarapan dengan nasi, telur rebus atau telur dadar, dan sedikit lauk daging dari sisa makan malam semalam. Kalo gak ada sisa lauk, ya udah cuma nasi ama telur. Kalo ada sosis di kulkas tentu pake sosis. 😀

    Saya pria yang butuh energi banyak. Jadi, sarapan harus agak berat. 😉

Leave a Reply to Zizy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *