Bahagia bersama Mereka (part-1)

Sebagai manusia biasa, seringkali saya dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup ini bukanlah dongeng serba indah yang ada di film atau novel-novel. Tentu saja, ini kan kehidupan nyata, bukan cerita yang di-set sesuai skenario. Walau kadang ada masa-masa dimana saya sedang down, dan mulai membanding-bandingkan kenapa saya begini dan tidak begitu, lalu apakah sebenarnya saya bahagia atau tidak, lalu mikir lagi seandainya dulu begini pasti sekarang tak akan begini.

Syukurlah tak pernah ada yang berlangsung lama, karena saya punya teman untuk berdialog dan berdebat tentang apapun. Teman saya itu adalah Yang Di Atas. Dia selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa saya adalah insan yang lebih beruntung dibanding banyak orang di luar sana. Bahwa kebahagiaan itu bisa saya dapatkan dari mana saja, despite all yang saya anggap sebelumnya sebagai “ukuran kebahagiaan”. Dan saya bersyukur karenanya. Setiap kali ada sedikit rasa sedih, seperti ada yang berbisik mengingatkan, coba hitung nikmat yang sudah diberikan Allah kepadamu. *dan memang tak akan pernah bisa kita menghitung berapa nikmat yang diberikan-Nya kepada kita, kan? Bahkan hanya dengan memeluk tubuh hangat Vay saja, hati ini sudah tenang kembali. Belum menghitung yang lain-lainnya lagi. 🙂

Saya baru mendapatkan satu kebahagiaan lagi. Sabtu tanggal 20 Agustus kemarin, saya dapatkan kebahagiaan itu saat buka puasa bersama 50 orang adik-adik yatpi di Kidzania, Pacific Place. Kegiatan berbagi ini adalah prakarsa dari teman baik saya, Anty yang meng-arrange penitipan dana zakat/infaq/shodaqoh dari semua temannya untuk mereka yang membutuhkan. Kegiatan ini sebenarnya sudah jalan sejak minggu pertama Ramadhan. Mulai dari buka puasa dan sahur bersama, nonton bareng, bingkisan Ramadhan, dan ada kegiatan lanjutan berupa tabungan pendidikan untuk adik-adik yatpi yang berprestasi di sekolah, dan semua disesuaikan dengan dana yang diterima. Minggu pertama saya tidak ikut karena sudah kebanyakan buka di luar, kasihan sama Vay. Dan di minggu kedua, harusnya saya mau ikut, ehhh…. saya salah hari. Sudah jelas dibbm ditulis Rabu, saya kok mikirnya Kamis ya. Alhasil Rabu minggu lalu ya saya selo-selo aja, gak ngeh haha…

Makanya kemarin saya pastikan bisa hadir di Kidzania, karena tak ingin melewatkan rasanya berbuka bersama mereka. Minggu depan masih ada 2-3 kegiatan lagi, tapi pas banget saya sudah mudik di tanggal tersebut.

Kegiatan kali ini mengingatkan saya pada postingan Om NH yang ini. Bahwa kalau kita mau mengundang mereka yang kurang beruntung, pastikan bahwa mereka menikmati acaranya. Senang deh melihat anak-anak itu bermain dengan gembira, mengantri di bank, main jadi polisi menangkap penjahat, jadi pemadam kebakaran, berbelanja di supermarket. Ah, wajah-wajah mereka hepi sekali, bahkan setelah selesai berbuka puasa pun, langsung pada kabur lagi ke bawah, melanjutkan permainan.

Ini beberapa foto yang bisa saya ambil. Agak susah memotret anak-anak yang lari kesana kemari..
Ngumpul di Urbano Living Room (Kidzania Lt.2) utk berbuka puasa
Menunggu paket makanan untuk berbuka

Lalu anakku gimana? Ini adalah pertama kalinya kami masuk Kidzania, karena memang saya belum mau membawanya kesini sampai umurnya cukup untuk mengerti permainannya. Kali ini Vay kurang beruntung, selain karena di teater ada badut yang bikin dia panik, teryata semua permainan di lantai 1 itu rata-rata untuk anak usia 6 thn. Ada juga sih yang untuk anak 4 thn, tapi Vay gak bisa juga, karena umurnya belum nyampek. Untuk toddler ada di lantai 2, kesanalah kami, dan dia cukup senang bisa bikin es krim beneran di Walls. 🙂

Karena blm berumur 4th, satu-satunya permainan di lantai 1 yg bisa dinikmati Vay hanya naik mobil dan bus: City Tour
Ki: Belajar bikin susu. Ka: Bejar buat es krim. Keluar dari sini dapat gaji karena sudah bekerja di situ, juga dapat es krim buatan sendiri. Sayang tak ada rasa coklat ya Vay :).
Bubar jam 8 malam, anak-anak kelihatan senang tapi masih mau main :p

Bila ada yang membutuhkan, ini alamat yayasannya:

  1. Yayasan Bahrul Ulum ash Sholihin Kebon Jeruk, Jl. KH. Thohir RT 01/07 No. 6, Kebon Baru, Sukabumi Selatan, Kkb Jeruk
  2. Rumah Tahfidz Ar-Rahman, Jl. Pendowo Lapangan Bola No.188 Limo, Depok, Jawa Barat

……………………….. sekian liputan dari saya 🙂 …………………………..

39 Comments

  1. wah minimal 6 tahun ya untuk bisa maen di kidzania..ya deh nunggu 6 tahun lagi baru kesana..hehe

    bayangin ekspresi anak2nya pasti senengnya luar biasa udah bisa maen disana..semoga kegiatan ini terus berlanjut kedepannya ya mb :)salut deh utk mbzee dan kawan2

  2. Smoga Kebahagiaan mereka, membawa kebahagiaan pula buat Zee dan teman-teman 🙂

    Terharu bacanya Zee, nggak tau lagi mesti komen apa…

  3. senangnya ya zee kalau bisa selalu berbagi.. gw inget thn lalu elo juga mengunjungi anak2 yatim kan ya? wah.. perasaan belum lama gw baca postingan itu 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *