Acara tahunan Kinderfield School datang lagi. Kinderfield Championship 2014. Di event tahunan ini, setiap sekolah mengirimkan perwakilan untuk masing-masing lomba, seperti singing, drawing, reading, story telling, logical thinking, dan fun race untuk berkompetisi lagi mencari the bestnya.
Lomba di sekolah masing-masing sudah start sejak sebulan lalu. Nah, waktu itu saya tanya Vay, dia mau ikut apa saja? Dia bilang ingin ikut fun race, juga semua. Halah masa semua? Nah kalau tahun lalu kan, Miss-nya akan kasih tahu si anak ini jagonya di bidang ini dan itu, jadi mommynya tinggal daftar sesuai minat dan bakat, tahun ini saya gak dapat info itu. Mbaknya Vay juga gak dapat info. Jadilah kami sepakat agar Vay ikut lomba singing, fun race, dan reading. Tadinya mau saya coba di story telling, tapi saya tahu Vay jarang sekali mau disuruh gantian bercerita kalau sama saya. Maunya dengar maminya saja yang cerita. Soalnya maminya kalau cerita suka bikin ekspresi aneh-aneh hahah..
Nah, untuk kategori singing, lagu yang dilombakan ada dua: “I am a Pizza†dan “Becakâ€. Cari di YouTube-lah, dan Vay pun mengikuti gaya menyanyi yang ada di yutub.
Nah, dari ketiga lomba itu, tak disangka-sangka Vay dapat nomor. Dia menang di lomba Singing! 1st winner pulaaa. Hah!! Kok bisa? Kita semua gak percaya, hehe. Soalnya Vay tak pernah juara individu selama ini, dan dia juga kemarin cerita kalau dia salah lirik sedikit di lagu “Becakâ€. Di dua lomba lainnya, tidak dapat nomor. Dan kemudian, mbaknya baru cerita kalau Miss-nya baru sadar kenapa Vay gak diikutkan Drawing, padahal kata Miss-nya Vay kalau menggambar bagus sekali. Ihhh Miss sih gak bilang, Vay di rumah jarang-jarang gambar soalnya.
Dan karena dia juara 1, maka dialah yang jadi perwakilan Kinderfield Duren Sawit ke Kinderfield Championship 2014. Para Miss mewanti-wanti, Vay jangan sampai sakit untuk final di tanggal 15 Februari. Wanti-wanti lainnya adalah: “Harus tersenyum.†Soalnya selama bernyanyi, Vay gak senyum.
Lagu “I am a Pizza†itu agak susah buat Vay. Susahnya karena Vay terbiasa mengambil nada awal cukup tinggi, sehingga saat tiba di chorus yang nadanya tinggi, dia sering kepeleset. Di minggu terakhir ini barulah dia bisa mencari nada yang lebih rendah sedikit.
Dan, selain lomba Singing, Vay juga kembali bergabung di grup choir sekolah. Dan baru di dua minggu terakhir ini intens latihan. Kali ini dia kebagian solo lagi.
Dan tibalah harinya. Sabtu kemarin. Pagi-pagi sekali kami sudah meluncur ke Depok. Tujuannya agar mendapatkan nomor lebih awal. Dan Vay pun dapat giliran kedua untuk Singing.
Lomba-lomba kategori individu (singing, reading, drawing) dimulai bersamaan di beberapa ruang kuliah yang dialihfungsikan, sementara Choir dan Dancing diadakan di auditorium. Jadi, saat kami sudah di dalam ruangan Singing, kompetisi Choir ternyata sudah mulai juga. Tapi Kinderfield Duren Sawit gilirannya diundur, karena tunggu Vay selesai lomba Singing.
Vay nervous. Dia bilang, dia gugup, dan katanya tahun depan dia tak mau lagi ikut Singing. Saya bilang, tak apa-apa, dia bisa ikut mana yang dia maulah. Soalnya Vay kayak terbebani gitu harus jadi juara. Dia tanya terus, “Mi, harus menang?†“Enggak Nak, bukan harus menang. Yang penting adalah, menyanyilah sebagus mungkin. Urusan menang atau kalah, itu belakangan.â€
Nomor pertama tampil. Dari cabang lain. Lalu tiba giliran Vay. Kami bergandengan ke depan karena saya akan mengambil videonya dari samping juri. Dia grogi dan kelihatan ingin buru-buru menyelesaikan tugas ini. Alhasil saat saya mau merekam, kepotong sedikit deh, di awal.
Dan, saat nyanyi lagu “I am a Pizza†suara Vay sedikit kepeleset, sepertinya kecapekan latihan terus di rumah. Di lagu Becak, sudah lumayan. Kalau tadinya grogi, di sini sudah agak santai. Ah tapi kok suara distorsi Vay itu tetap merdu ya di telinga emaknya, hahah.
Ini dia videonya:
Setelah dari Singing, Vay pun langsung ke auditorium, bersiap-siap choir. Mbaknya Vay sudah duduk duluan di dalam, jaga tempat duduk, hehe. Udah ramai banget karena kompetisi choir sudah mulai sejak pagi. Saya duduk santai, karena tadi katanya Duren Sawit dapat giliran terakhir. Eh, ternyata setelah penampilan kelima dan keenam, tahu-tahu MC bilang berikutnya adalah Kinderfield Duren Sawit. Langsung buru-buru nyalakan kamera, takut telat.
Peserta choir tetap sama, gabungan anak-anak KG B dan KG A. Jadi yang ikut adalah Vay dan teman-temannya yang tahun lalu sudah ikut choir juga, kemudian sisanya adalah anak-anak baru dari KG A, termasuk dirijen juga dari KG A.
Dirijennya celingak-celinguk, lupa memberi aba-aba, sampai diingatkan sama temannya. LOL. Mereka pun mulai menyanyi. Suara, OK, alias nada pas dan nyanyinya sudah enak didengar telinga. Tapi kekompakan dan kerapihan di atas panggung, kurang, hehe. Kalau tahun lalu kan smooth ya, kurangnya di suara solonya (si Vay) yang sempat gak keluar, sehingga (kata Miss-nya) mereka hanya dapat juara 3.
Ini video kemarin. **Saat nonton ini Vay pun protes, gara-gara temannya yang solo sehabis dia memakai nada miliknya padahal harusnya bukan yang itu nadanya. LOL. Okelah, Nak.
Dan ini video tahun lalu:
Setelah itu, kami menunggu hasil pengumuman Singing. Dan, ternyata….. Vay tidak dapat nomor. It’s OK ya Vay, yang penting sudah melakukan yang terbaik. Kami pulang dan lanjut ke KoKas dong, Vay nge-gym dulu. Dia kelihatan lega karena semua sudah lewat, dan juga tidak sedih tuh meski tidak juara. Soalnya sudah juara satu juga di sekolahnya. Sudah dapat pialanya sendiri. Langsung dipajangnya di rak dengan piala choir tahun lalu dan medalinya juga. 🙂
Menjelang sore, salah satu Miss memberi kabar bahwa untuk choir juga mereka tidak dapat nomor. Nilainya kurang di kekompakan grup itu tadi, walaupun nilai juri untuk voicenya bagus. Yaahh… kecewa nih dengarnya, soalnya tahun lalu kan lumayanlah choir-nya. Tapi ya sudahlah. Kompetisinya kan begitu ya, harus ada yang menang dan ada yang kalah. Lalu Missnya juga info, kalau juri-juri di Singing Competition sama di Choir pada suka dengar suara Vay, sepakat kalau suara Vay itu bagus sekali saat lomba individu tadi, tapi kekurangannya adalah: tidak ada senyum saat menyanyi. Ah, bisa aja nih Miss-nya menghibur :). **kirim bolu meranti.
Mendengar itu, saya bilang ke Vay, “It’s okay Sayang, yang namanya rocker, memang gak perlu sering-sering senyum.†Hehee…. Soalnya suara Vay itu kan ada serak-seraknya ya, jadi mami dan ayahnya suka bilang kalau dia cocoknya jadi rocker. ^^)
Good job, Vay!
gemes gemes liat videonya, selamat ya buat vay juaranya:D
Hihihi… Vay lucu bangetttt…. Iya bener, kayaknya cocok jadi rocker. Suaranya serek2 merdu… 😀
wah hebat ya vay juara , yang penting kan udah juara di sekolahnya sih.. bener bener 😀