Saya merasa bulan ini lebih panjang dari bulan sebelumnya, seperti lama selesai. Tapi saya sudah bertekad untuk rutin membuat rangkuman kejadian, agar tidak hilang begitu saja imbas dari kemalasan menulis blog. Ketika orang-orang beralih ngeblog di socmed, saya tetap merasa beda kalau bercerita bukan melalui sebuah tulisan di blog.
Akhirnya rok abu-abu buat Vaya ready.
Eh iya, Vay sudah kelas 1 SMA lho. Masuk sekolah pertengahan Juli tapi rok abu-abunya baru ada di minggu kedua Agustus, jadi baru bisa difoto deh. Resmi sudah jadi remaja abu-abu. Jadi selama gak ada seragam, pakai apa? Ya masih pakai rok yang lama, yang dari SMP. Karena di SMP Highfield seragam wajib dari SD sampai SMA itu, biru tua. Cuma begitu masuk SMA, ada seragam abu-abu yang dipakai tiap Senin dan Rabu saja.
Stok rok seragam dengan ukuran Vay habis jadi kita nunggulah hampir sebulan. Kenapa gak jahit sendiri? Ya malas aja, cari penjahit lagi cari bahan lalu modelnya juga belum tentu sama. Rok sekolah mereka ini modelnya ada celana di dalam, jadi aman kalau anak-anak perempuan gak sengaja duduk sembarangan.
Ternyata saya sudah tua ya. Lihat anak sudah kelas 1 SMA, jadi ingat dulu juga pas saya baru masuk SMANSA Medan. Rasaya udah jadi anak gede banget. Hahah..
Vay tamat SMP gak ada graduation. Memang begitu, karena sekolahnya ini mengikuti kurikulum Cambridge, sekolahnya sampai kelas 10, baru nanti sampai kelas 12 baru graduation.
Bulan ini mood saya lagi gak beres.
Kemarin-kemarin saya marah besar pada anak saya, sehingga selama beberapa hari saya mendiamkan dia dan juga menyesali diri. Seharusnya tak pada tempatnya orang tua menyesali diri kalau memarahi anak karena kesalahannya, tapi kita tahu kan anak sekarang berbeda dengan masa-masa saya remaja dulu. Di dalam hati yang terdalam, saya merasa anak saya tidak begitu menaruh hormat lagi pada saya (entah karena saya yang terlalu kasual padanya dan berusaha menjadi teman dan orang tua sekaligus, padahal jelas itu tak mungkin).
Di rumah ini kan tidak ada orang tua lengkap yang berbagi tugas, sehingga saya cukup stres dengan beban supaya bisa balance. Sendirian, tidak tahu mau bercerita dan berbagi ke siapa, jadinya emosi haha. Pada akhirnya saya sadar ya sudahlah, saya yang harus mundur dahulu dengan situasi ini. Memang mood lagi gak beres, tanda-tanda semakin berumur :).
Lalu apalagi cerita di Agustus?
Hmm… ya begitulah.