Saya bertemu seorang teman lama di facebook. Teman kuliah, cowok, pernah se-geng jugalah sebelum akhirnya pertemanan itu mengalami eliminasi sendiri. Seperti biasa message dimulai dengan kalimat basa-basi seperti, “Apa kabar?†, “Di mana sekarang?â€, lalu karena kami berdua sama-sama pasang “foto bersama anak†sebagai profile picture, tentu saja pertanyaan basi itu berlanjut lagi ke : “Udah berapa anakmu?â€.
“Satu,†jawab teman saya. “Dirimu?â€
“Sama. Satu juga.†Jawab saya.
“Wah, bisa juga ya…. gak sangka. Dulu kan dirimu cowok sekali….†Lho?!
Saya agak heran dengan komentar seperti itu. Apa hubungannya antara sifat tomboy seorang perempuan dengan kemampuannya melahirkan anak? Perempuan mau tomboy, feminin, pendiam, galak, tetaplah perempuan. Ada organ reproduksi yang bisa dibuahi hingga mengandung lalu melahirkan. Sama halnya dengan pria, ada yang (katanya) jantan sekali (saking jantannya, tangan dan otot-otot lengannya begitu besarnya sampai terlihat menjijikkan :p), tapi ada juga yang bisa dikatakan kemayu. Dan lelaki kemayu juga bukan jaminan bahwa dia tidak bisa membuahi seorang perempuan.
Ouh. Mungkin maksudnya, bisa juga saya menikah? Ini sama juga dengan komentar seorang teman (fyi.. bukan teman dekat) dulu yang takjub karena saya “bisa†menikah. Dalam bayangannya, saya adalah orang yang strict dan cenderung keras, sehingga mungkin dalam pikirannya tidak terbayang ada pria yang bisa tahan sama saya. Dia bilang, saya jadi inspirasi buatnya, kalau saya saja bisa menikah, berarti dia (yang merupakan kebalikan dari saya : feminin, lembut dan penyabar) juga pasti bisa. Hhmm.. pilihan inspirasi yang tidak tepat. Memangnya kenapa dengan saya? Urusan jodoh sama sekali tidak ada kaitannya dengan appearance seseorang. Tidak perlu merasa keberatan kalau saya bilang, mereka yang serba glamour dan betul-betul mencerminkan citra perempuan sejati (halah… kayak iklan rokok pulak ya!) belum tentu punya pengagum lebih banyak dari mereka para wanita yang penampilannya biasa-biasa saja. Let’s talk about inner beauty, dan semua pasti akan setuju bahwa inner beauty tidak bisa dipulas dengan tampilan serba wah. Yang penting hatinya yang luar biasa, *Halahh… kumat deh lebay gue. 😀
Perempuan ya tetap perempuan. Biarpun dia tidak suka pakai rok, tidak suka pakai high heels, tidak suka make up full, dia tetap perempuan. Bisa menikah, bisa punya anak. Even tanpa itu semuapun – tidak menikah atau tidak punya anak — dia tetap perempuan. Jadi disebut apa dong kalau bukan perempuan?
Jadi teringat dengan beberapa teman saya yang hingga hari ini belum dikaruniai anak. Padahal usia pernikahan mereka sudah rata-rata sudah di atas 5 tahun. Ya Allah, semoga mereka diberi kebahagiaan yang lain dari hanya sekadar punya keturunan.
heheheh… inner beauty emang gak bsia diblaut dgn cover macam bagitu…
Perempuan ya perempuan… hehehe
*btw, kadang orang merasa berhak mengatakan sesuatu, walaupun disadarinya atau tidak bisa menyinggung perasaan kita… tapi kita juga punya hak untuk mengabaikannya… 😀
xixixixi gue ketawa geli nih bacanya 🙂
masa gara2 tomboy gak ada yg mau?
Ah perempuan itu kan satu paket, mau gimanapun kepribadiannya and absolutely right, inner beauty is the magnet 🙂
Yup, tiap individu sudah jelas punya inner beauty sendiri-2. Ada yg keluarnya sedikit saja tp ada juga yang banyak banget :).
basa-basi tetaplah basa-basi, mungkin kalimat itu akan meluncur dari saya juga tanpa memikirkan artinya.
perempuan oh perempuan, kapan ada yang mau saya sunting ya… hehehe
Zee, buat aku tampilan itu tak harus mengikuti maunya orang banyak.. yang penting kita nyaman dan suami juga suka. Biar tomboy juga tapi klo bisa jadi supermom malah mengagumkan 🙂
Iya, asalkan suami gak masalah, kenapa hrs ribet sama orang lain, ya kan? 😀
Aku suka tulisan ini!
Aku lebih tertarik menyimpulkan bahwa yang terpenting adalah kemauan untuk berubah.
Barangkali dulu kamu boleh tomboy tapi pada akhirnya kamu mau berubah dan ‘sadar’ untuk menikah dan beranak hehehe :))
Welcome back, Zee!
Wwakakakaa…. waduh, kamu bener banged Don. Emg iya dong, kan harus berubah. Gimanapun juga, perempuan ya perempuan.
Pertamax dolO!