Saya, seperti juga kalian barangkali, biasanya memiliki tanggal dan bulan tertentu yang rasanya berkesan di hati. Mungkin tanggal ulang tahun, tanggal perkawinan, dan hari-hari khusus lainnya. Bahkan bisa jadi setiap bulan dalam satu tahun adalah spesial, terutama kalau ada di antara kalian yang menghapal semua tanggal lahir teman dekat dan keluarga. 🙂
But anyway, untuk bulan Maret ini, saya menyebut bulan ini sebagai bulan Pink Kelabu. Kenapa begitu? Ini berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Maret-Maret sebelumnya sehingga berbekas di hati.
Kenapa kelabu? Masih ingat tentu postingan saya di tahun lalu dimana asisten rumah tangga yang baru bekerja lima hari mencuri dan kabur dari rumah. Kejadian itu pas di akhir bulan Maret, dua hari setelah ulang tahun Vay, dan kejadian itu pas banget saat saya dan keluarga sedang berada di sekolah Vay merayakan pesta ulang tahunnya. Bayangkan betapa shocknya kami waktu itu, sepulang dari sekolah, dengan hati yang masih riang gembira karena baru selesai merayakan pesta anak, tiba di rumah ternyata rumah kosong dan pintu lemari kamar terbuka karena pembantu kabur.
Nah, ketika bulan Maret tahun ini datang pun, saya langsung degan-degan. Perasaan tidak enak seperti tahun lalu terasa lagi. Dan memang, entah kenapa, sepertinya bulan Maret itu juga suka memberikan awan kelabu buat saya khususnya. Tahun ini kejadian lagi. Di akhir Februari, menjelang masuk bulan Maretlah, saya tertimpa musibah lagi. Saudara sepupu yang selama ini saya percaya, yang sudah dibantu oleh keluarga saya, ternyata menggelapkan modal usaha yang saya berikan. Lemas sekali rasanya waktu itu baru terjadi. Wajah saya yang murung selama beberapa minggu pun jadi perhatian rekan sekantor. Gak konsen kerja, gak konsen ngapa-ngapain. Yah, tapi mau dibilang apa lagi? Yang namanya saudara memang tak bisa dipilih, sekali dapat ya model saudara tak tahu diri seperti itu. Ah sudahlah. Tak usah diperpanjang lagi. Biar jadi pelajaran saja, bahwa saudara tak selamanya ada untuk menolong kita.
Tapi biarpun berturut-turut kelabu, bulan Maret juga punya nuansa pink di hati saya. Iya dooonggg…. bulan ini adalah bulan ulang tahun Vay…. anakku tersayang. Bulan Pink!
Yap, tanggal 28 Maret kemarin Vay genap berusia 4 tahun. Ah, sungguh tak terasa ya, waktu berlalu begitu cepat. Anakku sekarang sudah besar, makin jogal pula kalau kata orang Medan. Saya dan dia termasuk sering berantem karena kami berdua sama-sama tak sabaran.
Eh iya, ada satu kemajuan berarti pada Vay. Jadi begini, setahun belakangan ini Vay itu takut sekali masuk ke kolam. Terakhir kali saya menggendongnya ke tengah kolam adalah tahun lalu, dan dia menangis karena gak mau. Sudah diikutkan les renang di sekolah juga gak mau nyemplung ke kolam (padahal dia udah bergaya paling keren dengan baju renang, topi, dan vest hahaha….).
Saya, termasuk orang tua yang sedikit tak sabaran. Okelah, banyak… :D. Jadi dulu saya menganut paham bahwa, bawa saya dia ke tengah kolam, digendong agar dia terbiasa dengan air. Toh lama-lama dia juga mau. Ya tapi setiap anak kan unik ya. Vay bukan takut pada air, tapi dia serem karena katanya kolamnya gede banget. Nah, setelah kejadian dia nangis kejer itu, saya jadi menyesal dong karena sudah memaksa anak. Jadi saya biarkan saja dia menonton dari kejauhan, saya panggil dan saya ajak pun tidak. Si Vay itu asli, gak mau mendekati kolam! Nyemplungin kakinya aja ogah. Modelnya gitu, mau tapi gengsi.
Sampai beberapa minggu lalu. Saat saya berenang, entah kenapa dia mulai tertarik untuk mendekati kolam. Tapi Vay tidak mau menggunakan kata “berenangâ€, mungkin kata itu mengingatkan dia pada kenangan buruknya dulu kali ya :p. Jadi dia bilang, dia mau main basah-basahan aja di pinggir, lalu dia pelan-pelan duduk di tepi pool dan mencelupkan kakinya. Hei..! Itu luar biasa sekali lho. Artinya dia sudah bisa menemukan cara bagaimana membuat dirinya nyaman. Mulai dari tidak menggunakan kata “berenang†kemudian kalau awalnya hanya mencelupkan kaki di tangga pertama pool, dan berikutnya di minggu lalu, dia sudah berani duduk di tangga kedua, di situ dadanya sudah terendam separoh. Kalau awalnya maunya pakai baju biasa saja sekarang sudah mau pakai baju renang. Duh, senangnya!
Selamat ulang tahun, Sayang.. semoga langkahmu selalu diringankan dan dimudahkan ya Nak. Amin..!
Salam kenal mbak, happy birthday untuk Vay dan turut bersimpati soal kejadian dengan saudaranya, semoga dapat rezeki yang lebih besar
Whuaaaaa…
selamat ulang tahun ya Vay cantiiiiik 🙂
semoga sehat selalu dan jadi anak yang berbakti pada orang tua 🙂
Kayla juga dulu aku les in berenang mba…
dan memang harus ekstra SABAR…hihihi…*elus elus dada*
Turut berduka, Mbak, dengan kaburnya sepupu yang membawa modal kerja.
Daaannn, Selamat Ulang Tahun, Vay.. Kita deketan ya, ulang tahunnya, beda 3 hari doang. \m/
Kata orang bijak, uang tak kenal saudara. Terdengar klise mbak, tapi ya pasrahkan saja, yang penting hari jadinya Vay, semoga kelak cantik melebihi ibunya, selamat Ulang Tahun Vay. Maaf, terlambat.
wah tambah gede.. Semoga kamu semakin diberkati Tuhan, Vay.. Jangan lupa doakan pula kedua orang tuamu!
makasih don….
thx again sdh mengingatkan aku berdoa utk orang tua…. 🙂
Vay cantik terus ya.. suka.. suka….!
Ah benar itu Mbak Zee. namanya saudara emang ga bisa dipilih.. semoga rejekinya diperbanyak ya mbak zee.. menggantikan yang hilang itu
Met ulang tahun ya buat Vay, duh maaf kalau telat :).