Sablon digital atau DTG (direct to garment) saat ini sedang ramai diperbincangkan. Dalam proses pembuatan sablon digital, cara kerjanya cukup sederhana, hanya mencetak menggunakan printer pada bahan yang sudah tersedia.
Berbeda halnya dengan menggunakan teknik manual, sablon digital sendiri dilakukan tanpa banyak menggunakan tenaga manusia.
Pada dasarnya prosesnya hampir sama dengan cetak banner, namun aplikasi mesin ini ada pada kaos atau kain. Maka dari itu nama dari mesin ini adalah direct to garment. Mesin ini adalah generasi yang lebih sempurna daripada sablon press.
Dulu, sebelum adanya DTG maka para penyedia jasa sablon kerap menggunakan alat sablon press. Tekniknya adalah dengan menggunakan mesin untuk mencetak file pada kertas, setelah itu dipindahkan pada kaos dengan suhu yang sudah diatur.
Kali ini kita mau membahas perbedaan antar DTG dengan sablon manual. Akan kita bahas mulai dari kualitas hingga keunggulan dari masing – masing teknik. Ayo langsung saja kita bahas.
Tinta Yang Digunakan
Dalam teknik sablon manual tinta yang digunakan cukup banyak, yaitu 12 jenis tinta. Sedangkan untuk teknik DTG hanya menggunakan satu tinta yang khusus untuk tekstil.
Tinta untuk mesin DTG sudah dirancang agar proses cetak menjadi lancar dan tidak mudah mampet. Maka biasanya untuk DTG lebih aman menggunakan tinta merk Dupont.
Jika dibandingkan harganya, maka tinta DTG buatan Amerika ini akan lebih mahal dari pada tinta sablon manual. Jika tinta sablon manual hanya kisaran Rp40-Rp150ribu, tinta DTG ada pada kisaran Rp700Rb-Rp3juta.
Proses Pengerjaan
Jika menggunakan teknik digital maka pengerjaan hanya sekitar 20 menit saja. Namun akan terus konsisten dengan jumlah kaos yang dicetak.
Maka, makin banyak jumlah kaos, makin lama pula proses pengerjaan, karena proses dilakukan perkaos. Jika mau mencetak 300 kaos maka kalikan saja 20 menit.
Akan berbeda dengan cetak manual, karena hanya tergantung dengan meja dan pekerja yang melakukan.
Hal Penting dalam Proses
Untuk teknik yang dilakukan secara manual, maka beberapa hal penting berikut ini adalah yang berpengaruh terhadap produksi, berikut:
- Jumlah dan besar meja yang digunakan
- Jenis tinta
- Alat yang ada pada produksi
- Jumlah dari pekerja
- Pengalaman dari pekerja
- Jumlah warna pada desain
- Detail desain
- Jenis kain yang akan disablon
Akan berbeda dengan sablon DTG yang akan tergantung dengan kualitas gambar. Teknik DTG akan memiliki hal penting pula yang perlu dipertimbangkan, berikut:
- Besar desain
- Warna dari kain yang digunakan
- Tinta
- Detail dari desain
- Proses treatment
- Mesin yang digunakan
- Besar listrik yang tersedia
Jumlah warna pada teknik DTG tidak terlalu berpengaruh. Karena menggunakan sistem warna CMYKWW, maka mesin ini mampu mencetak warna apapun hingga 70dpi.
Perbedaan Ketajaman Gambar
Jika membicarakan jenis gambar, maka ada beberapa desain yang bisa digunakan pada teknik manual. Dengan menggunakan blok warna atau gradasi.
Jika menggunakan blok, maka tidak ada gradasi pada sablon tersebut. Akan berbeda jika menggunakan teknik gradasi, karena sablon akan dilakukan pertitik warna. Dan akan menghasilkan efek gradasi.
Untuk ketajaman warna, maka akan tergantung dari screen yang dibuat. Namun untuk ketajaman dalam gradasi akan tergantung pada teknik dan tinta.
Akan berbeda dengan teknik DTG, karena semua sudah ada pada desain. Jika sablon manual akan menggunakan LPI (line per inch), maka DTG menggunakan DPI (dot per inch). Maka ketajaman gambar akan tergantung desain yang dibuat.
Alat yang Digunakan
Jika dibandingkan, maka alat dari DTG akan menjadi lebih mahal, karena semua pengerjaan dilakukan menggunakan mesin. Untuk harga dari mesin sendiri sekitar Rp30-Rp100 juta (mesin yang original).
Karena harganya yang mahal, maka banyak sekali yang memodif mesin ini. Muncullah DTG dengan harga yang terjangkau, dengan memodif printer kertas A3 menjadi mesin DTG.
Berbeda dengan alat yang digunakan untuk teknik manual. Untuk menggunakan teknik ini hanya akan memakan biaya sekitar 500 ribu saja. Namun untuk membuat produksi lebih besar, maka perlu menyediakan banyak alat, seperti:
- Screen sablon
- Rakel
- Meja sablon
- Meja afdruk
- Papan kaos
- Kenok meja
Dengan semua perbandingan yang sudah dijelaskan di atas tadi, maka diharapkan pembaca sekalian agar dapat lebih memahami perbedaan antara sablon kaos DTG dan sablon kaos manual.
Jadi suatu saat bila ingin mencetak kaos, bisa punya gambaran, teknik mana yang mau dipakai.