Memberi Tip
Tas Pinggang
Ghost Story Room
Promo & Wireless Waiter
Saat Makan Siang
Lagi ingin cerita tentang kegiatan saya.
Siang ini saya absen bawa bekal dari rumah. Sengaja. Soalnya sudah janjian sama beberapa teman mau lunch bareng. Tadinya sih mau ke Grand Indonesia (ah, GI lagi GI lagi…). Tapi hujan deras membatalkan rencana. Daripada kena macet, jadi kami memutuskan makan di Sabang saja. Makan masakan Manado.
Saya dan kedua teman saya ini, berteman sejak kami sama-sama masih berkantor di Medan. Chap, seorang dari kami sudah resign lalu diterima jadi PNS. Syukurlah lusa doi sudah masuk karantina prajab. Sungguh penantian yang cukup lama mengingat selama hampir enam bulan dia tidak menerima gaji, hehee…..
Polisi Gopek
Sudah sering berurusan dengan polisi gopek? Atau belum pernah sama sekali? Tahu kan maksud saya? Polisi gopek adalah orang yang berjaga di U Turn atau persimpangan-persimpangan padat, kerjanya membantu mengatur lalu lintas kendaraan yang lewat, dengan harapan mendapat imbalan recehan. Kalau dulu sih, dikenal dengan istilah Pak Ogah, karena bayarannya ya cepek alias 100 perak. Bertahun-tahun kemudian, ketika cepek tidak lagi jadi recehan yang berarti (beli kerupuk saja gak dapat), imbalan pun naik menjadi lima ratus perak, atau gopek. Waktu pertama kali pindah ke Jakarta, saya melihat banyak sekali Polisi Gopek. Jalan besar, jalan sempit, jalan perumahan, pasti ada Polisi Gopek. Kecuali daerah Ring 1 tentu saja.
I’m On Pesta Blogger 2010
Akhirnya saya bisa datang juga ke Pesta Blogger. Kelamaan memang, hahahaa…. udah beberapa kali Pesta Blogger diadakan, ternyata saya — yang mengaku sebagai blogger — ini belum pernah datang sekalipun.
But untuk tahun ini, saya sudah berniat dari jauh-jauh hari kok untuk datang. Walaupun jujur saja, saya malas kalau harus daftar dulu, ambil tiket di pick-up point, dst dst. Maunya ya langsung datang ke tempat, beli tiket, masuk. Gitu.
Sendawa
Siang tadi, sepulang dari Grand Indonesia, di dalam lift gedung SarJa, saya berdua dengan seorang ibu yang saya perkirakan usianya di atas 40 tahun. Rapi seperti layaknya pegawai kantoran. Kami sama-sama masuk dari B1, dia memencet tombol angka 1, dan saya ke lantai 6.
Sesaat sebelum lift tiba di lantai 1 dan pintu lift akan terbuka terbuka, tiba-tiba terdengar suara, “Eeeekkkk.” Ternyata ibu itu bersendawa dengan keras! Saya refleks mengerutkan kening dengan mimik : Haa? Apa gue gak salah dengar nih?! Saya pun menahan diri setengah mati untuk tidak menoleh padanya.
Kalau Orang Indonesia Masuk Hotel
Menginap di hotel berbintang punya cerita tersendiri. Harga yang dibayarkan untuk kamar dan isinya – termasuk minuman mineral sebagai komplimen – biasanya bikin orang yang menginap berpikir untuk memanfaatkan semua sepuas-puasnya alias “gak mau rugiâ€. Menurut saya, sikap gak mau rugi ini lebih sering ditunjukkan sama tamu-tamu orang Indonesia. Pokoknya kalau nginap di hotel berbintang — dan kebetulan hotelnya lagi ada promo ini itu sehingga rate kamar jadi lebih murah — terus orang Indonesia-nya banyak, sudah gak heran lagi kalau ketemu pemandangan yang akan saya ceritakan.
