Setelah duduk di KG, Vay tidak boleh lagi ditemani field trip. Itu peraturannya. Jadi anak-anak akan pergi naik bus sendiri bersama Miss, tidak boleh ditemani parents atau caretaker-nya. Tapi terus terang saya belum rela membiarkan anak pergi keluar dari sekolah tanpa pengawasan. Takut aja ada kejadian apa-apa di jalan.
Jadi ketika jatah field trip kelas KG (A & B) dari Kinderfield Duren Sawit jatuh di hari Selasa kemarin, saya rela cuti demi memaksa ikut, mengintil dengan mobil sendiri sampai ke Outboundholic, Ancol, tempat anak-anak akan field trip. Sempat uring-uringan juga karena saya terpisah dari bus yang membawa anak-anak gara-gara ketinggalan. Wajar sih, bus kan harus keluar sekolah duluan, sementara kendaraan-kendaraan lain harus mengalah.
Field trip kali ini, anak harus dibekali sarung tangan, backpack (disarankan tidak memakai koper tarik) serta termos minum yang tidak terlalu besar digantung di leher. Susah juga mencari sarung tangan kecil, tapi akhirnya ketemu juga di Buaran Plaza, itu juga masih kebesaran sedikit.
Tiba di Outboundholic, ternyata ada sekitar 10 orang parents yang mengintili anak-anak mereka seperti saya. Sebenarnya sih, sampai di tempat acara saya tidak ingin memaksa masuk, yang penting saya sudah lihat bahwa dia baik-baik saja di situ. Pintu pagar ditutup separoh dan para guru memperingati agar para orangtua atau eyang yang datang tidak menampakkan diri di depan anak-anak. Alasan sebenarnya sih biar anaknya tidak jadi manja saat tahu ada orangtuanya di situ. Soalnya mereka harus melakukan aktivitas outbound seperti memanjat jaring, meniti tali, dan meluncur. Saya mengintip dari balik pagar saja, tapi sebelumnya tentu sudah curi-curi pandang ke Vay yang dadah-dadah begitu lihat maminya.
Di tengah permainan, karena tak puas kalau tidak bisa dapat foto, saya menyelinap lho dari pohon ke pohon, sembunyi di balik pagar pembatas, hahah… sok paparazzi aja ya. Soalnya saya juga gak ingin kelihatan sama Vay, takut dia tiba-tiba mandek terus gak mau naik dengan alasan takut atau apa gitu. Eehhh ternyata dia berani lho. Memang dia agak lama saat menaiki jaring makanya ketinggalan, tapi saat di atas tali sudah makin mantap balance-nya. Teman-temannya ada yang menangis duluan gak mau naik, ada juga yang mandek di tengah-tengah gak mau maju sampai nangis dan harus dipegangi kakinya sama Miss biar dia mau melangkah. Syukur deh Vay kelihatan enjoy banget. Nah karena lihat Vay ternyata berani, saya pun menampakkan diri.
Berbeda dengan fied trip jamannya masih di Kiddy, field trip kali ini lebih banyak phisical educationnya, belajar langsung dengan alam. Jam 11.30 siang, setelah selesai dari kawasan outbound, anak-anak jalan kaki, pindah lokasi ke Ecopark, mereka akan naik Cruise ke seberang untuk memberi makan binatang di sana. Wah memang rezeki ya, waktu bulan lalu ke Ecopark kan belum kesampaian naik cruise, nah sekarang akhirnya Vay jadi juga naik cruise. Wajah-wajah lelah sudah kelihatan tapi anak-anak tetap semangat seperti gak kehabisan tenaga. Ketika tiba di dermaga, rombongan harus dibagi menjadi dua trip keberangkatan karena kapalnya hanya ada dua. Dan kelas Vay dapat giliran kedua, which is menunggu sampai 45 menit! Tak mau buang waktu, mbaknya Vay langsung saya minta menyuapi Vay dengan bekal yang sudah kita siapkan. Ini penting lho, karena ternyata saat-saat inilah saat-saat di mana kita tidak tahu apa yang terjadi: menunggu giliran naik kapal saat perut sudah keroncongan sementara jatah makan siang dari sekolah belum dibagi kecuali acara utama field trip sudah selesai.
Saat menunggu giliran anak-anak sudah langsung dipersilahkan makan snack yang mereka bawa, tapi snack seenak apapun tentu tak bisa menandingi harumnya ayam goreng dari taperwer Vay. Syukurlah acara menunggu itu dipakai untuk bermain, berfoto dan memberi makan ikan, jadi anak-anak tidak cepat bosan. Dan sudah pasti saya tak diizinkan ikut nyeberang naik cruise dengan anak-anak, hahaha…. *ngarep kan boleh… :p
Senang deh dengan acara field trip kali ini, soalnya anak-anak benar-benar belajar dengan alam, dan itu bagus sekali untuk perkembangan physic and emotional anak. Jadi saat Vay sampai dari ‘pulau seberang’ dan bercerita kalau di sana tadi dia memberi makan rusa, hati saya berbunga-bunga mendengarnya. Anak saya sudah besar ternyata. π
Oot nih, esoknya saat saya pulang kantor, Vay datang membawa brosur Kinderfield Duren Sawit. Dia mau pamer, ternyata ada gambarnya dia di brosur tahun angkatan baru nanti. Duileh…! Manisnya senyum anak Mami ini….!
Wow.. Vay udah jadi model! π
*namborunya bangga hahaha*
Hahaha, jangankan Vay yang di KG, aku saja waktu Kayla masih kelas 1 SD, ikut ngintl karena masih worried untuk membiarkan dia sendirian.
Tapi, memang benar juga orangtua nggak diijinkan ikut, melatih anak bertanggungjawab, setidaknya Kayla jadi bertanggungjawab sama barang-barang yang dia bawa, nggak lupa dan diberesin sendiri π
hehehe iya sih kak, namanya jg anak pasti emaknya worried terus..
Pingback: Family Time « Secangkir Teh Susu
Saking sayangnya sama Vay sampai diikutin sampai lokasi field trip. π
Eh tapi katanya ga boleh ditemeni kok itu bisa foto-foto ya, Mbak? Foto paparazi ya? π
hehe…. aku menyelinap diam2… yg penting sih jgn ‘ganggu’ anaknya… :p
wah, seru juga ya..
π
musti diulang sekali lagi tuh ke Ecopark, tampaknya mama masih penasaran naik cruise
hehehe… iya nih, emaknya belum kesampaian…