Gak terasa tahun 2007 sudah hampir tutup. Untuk akhir tahun ini, saya dan hubby tidak ada acara apa-apa. Awalnya, sempat berencana untuk check in di hotel, sementara saya juga sudah hunting-hunting hotel. But, kemudian seminggu lalu mami saya datang ke Jkt jadi ya gak mungkin mami saya sendirian di rumah bersama para bedinde. Jadi kita berdua memutuskan tidak kemana-mana malam tahun baru ini.
Klo diinget-inget soal menyambut tahun baru, beberapa tahun lalu biasanya saya habiskan bersama teman-teman. Akhir 2004, saya rencananya ke Jkt untuk tahun baruan di Jkt, tapi ternyata tepat ketika tgl 26 Des 2004 gempa keras terasa di Medan (yg ternyata terjadi tsunami di Aceh), saya resmi terkena penyakir cacar. Terpaksa tiket AirAsia yang sudah dipesan harus direlakan. Nasib nasib… jadilah Senin siang tgl 27 Des 2004 ketika metrotv baru menayangkan video amatir terjadinya tsunami di Aceh, saya menontonnya di kamar bersama totol-totol cacar.
Akhir 2005, saya spend nite dengan sohib saya Utie. Lalu tahun lalu, saya bersama hubby spend nite di Hotel Niagara – Parapat. Main jetski dan menikmati indahnya Danau Toba.
Nah malam ini, pulang jj ke Plz
Tapi apa mau dikata. Kita salah belok. Dari Wahid Hasyim, kita bermaksud mau ke arah Tugu Tani, dan ternyata jalan macet total. Dari kanan kiri motor-motor tetap memaksa untuk maju terus, bahkan sampai naik ke trotoar.
Pasrahlah sudah. Kayaknya sampai pagi bakal di jalan. Stag. 1 jam 15menit mobil gak bisa bergerak. Perut sudah lapar ( gak beli cemilan pula tadi), kerongkongan pun kering. Ingin beli minuman dari pedangang asongan tapi saya tahan, takut kebelet pipis nanti gak tahu harus kemana. Hujan rintik-rintik mulai turun. Dalam hati sempat berdoa agar hujan semakin deras, agar semua bubar jadi kendaraan bisa lewat dulu. Sempat juga foto-foto suasana crowded ini pakai hape, soalnya batre digicam sudah tewas. Dan tahu-tahu………eh, di belakang mobil kok kosong? Wah, mobil-mobil pada mundur semua. Langsung hubby saya segera mundur, pokoknya gimana caranya agar keluar dari situ. Agak susah juga, karena beberapa mobil juga tidak sabar untuk bergantian mutar. *tadinya saya pengen turun aja bantuin ngatur saking ga sabarnya, tapi inget perut lg gendut tar apa kata orang? 😀 …
Hujanpun semakin lama makin deras dan hampir semua akses jalan ditutup polisi atau macet. Tapi salut lah sama Jakarta, biar kata hujan tapi semangat penduduk untuk merayakan dan menonton acara Tahun Baru-an tetep tinggi. Saat kami berhasil memutar balik, namun masih mengantri untuk jalan, di kiri saya lihat, ada satu keluarga dengan 2 org anak, memilih piknik (hujan-hujan loh) di trotoar dekat stasiun KA. Mereka berempat duduk beralaskan tikar or sumthin dan memakai jas hujan untuk menutupi tubuh mereka, sementara ibunya membuka bekal dan menyuapkan biskuit untuk anak perempuannya. **trenyuh ngeliat nya..
Setelah berputar-putar mencari jalan yang tidak macet atau tidak ditutup polisi, akhirnya jam 10 malam kami baru sampai di ujung jalan masuk komplek. 2,5 jam juga ! Duh rasanya legaaaa…banged. Saya langsung minum susu panas untuk menenangkan perut yang kosong sejak tadi. Untunglah si dedek di dalam perut ini gak aneh-aneh selama di jalan tadi, secara saya tadi udah stress juga.
Selamat Tahun Baru 2008……… 🙂
epiy niuy yerrrr,…
Kikikik…
Ganasnya Jakarta…. 😀