Kapan Terakhir Kali Kamu Bersepeda

Ternyata bersepeda itu indah ya. Saya tidak bicara tentang saya yang naik sepeda, tapi tentang para pesepeda yang sering saya lihat setiap pagi kalau saya ke kantor. Sekarang pemandangan orang bersepeda ke kantor bukan lagi pemandangan asing, karena dari arah rumah saya ke kantor pun saya sering lihat ada satu dua pesepeda di sisi kiri.

Seperti pagi tadi, waktu lewat Sudirman, di sisi kiri ada tiga pesepeda yang berjalan beriringan. Seorang di antaranya cewek, mengenakan kaus kutung, celana ketat super pendek, dan tentu saja pakai helm sepeda. Cowok-cowoknya juga keren-keren gayanya. Yah walaupun pakaian itu kurang cocok untuk bersepeda di Jakarta, tapi setidaknya mereka memberikan pemandangan segar di pagi hari karena model pakaian dan warna yang mencolok. Untung tadi masih jam setengah tujuh pagi, jadi masih aman untuk bersepeda dengan baju yukensi ya. Coba siangan dikit, pasti gosong, hehehe…

Pendapat saya pribadi, bersepeda adalah olahraga mahal. Itu menurut saya lho, karena setahu saya sepeda yang bagus dan nyaman untuk jalan jauh itu harganya mahal, belum lagi pernak pernik yang harus kita miliki, seperti outfitnya, helm, sarung tangan, sepatu. Semua yang nyaman dipakai tentu sebanding dengan harga.

foto di-grab dari : http://www.goclipless.com/cycling_mainstream/

Kapan terakhir kali saya bersepeda? Mudah-mudahan tidak salah ingat, tapi saya yakin saya bersepeda terakhir kali waktu SMA. Hari Minggu pagi saya bersepeda dari rumah ke sekolah saya, jaraknya kira-kira 9 km. Biasanya saya naik mobil ke sekolah, dan saat pertama kali naik sepeda, aduuuhh ternyata jauh juga ya. Hahahaa…. Tapi saya tidak pantang menyerah. Pulang latihan basket di sekolah, saya mengayuh sepeda balik ke rumah. Sudah agak siang, panas dan mulai berdebu. Tidak ada masker atau helm sepeda waktu itu. Sampai di rumah, papi saya tanya, tadi naik becak motor ya? Enak saja, naik sepeda dong, jawab saya. Ternyata papi saya mengira saya pasti tidak sanggup mengayuh sepeda balik ke rumah, jadi sepedanya dipanggul naik ke becak motor. Lalu, hasil bersepeda hari itu? Pantat dan betis pegel-pegel. πŸ˜€

Dulu teman-teman di kantor Medan yang hobi bersepeda juga mengajak saya bergabung dengan mereka, yang setiap minggu ada kegiatan touringnya. Tapi saya tidak ikut bergabung, karena waktu itu belum punya cukup modal untuk beli sepeda yang bagus.

Ada sih keinginan untuk bersepeda lagi. Pengen gitu naik sepeda ke kantor setiap Jumat, kalau udah lihat sepeda wara wiri. Tapi kira-kira pingsan gak ya, soalnya dari rumah ke kantor naik mobil saja 30 menit kalau lancar. Naik sepeda bisa sejam lebih dong, tergantung seberapa parah ngos-ngosannya. Hhihihihi

Jadi ingat dengan dua teman blogger yang juga hobi bersepeda, Wijna dan Titiw. Dua orang ini rutin menulis tentang kegiatan mereka bersepeda. Salut deh dengan kebugaran mereka untuk bersepeda. *langsung melirik paha yang mulai bergelambir*

Ayo, kapan terakhir kali kamu bersepeda?

81 Comments

  1. kalo gw hampir tiap hari naek sepeda zee.. tapi sepeda statis di rumah πŸ˜€

  2. Wah… udah lupa-lupa ingat. Tapi yang pasti waktu masih sekolah di SMP saya ke sekolah naik sepeda dengan jarak sekitar 6 km. Pagi-pagi udah harus berangkat dan pulangnya kadang tiba sore karena jalanan yang belum bagus. Mungkin itu yang terakhir, saat di SMP πŸ™‚

  3. widi

    Terakhir naik sepeda kayaknya smp, trus berenti karenaaaaa aku nabrak becak barang di depanku, yep aku melamun kak pas naik sepeda, hasilnya , siku tangan lari, sembuhnya sebulan. Kekekek..

    • Zizy

      aaaa itulah, keknya banyak pengalaman jelek nih dengan tukang becak wid… kekeke…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *