Akhirnya jadi juga saya mencoba naik kereta bandara menuju Bandara Soekarno Hatta. Sebenarnya sudah sejak lama saya sudah ingin mencoba, tapi dalam beberapa kesempatan untuk bepergian, kondisinya tidak pas.
Contoh, kalau saya mau mudik ke Medan, dengan banyaknya bawaan, menurut saya dengan rumah yang berada di Jakarta Timur, kalau harus ke Stasiun BNI, akan muter-muter dan makan waktu. Lebih cepat langsung ke bandara bila menggunakan moda transportasi mobil, tinggal masuk tol. Dan sampai. Tapi memang jatuhnya biaya bisa lebih mahal.
Tapi lain ceritanya kalau kita mau berangkat ke luar kota langsung dari kantor, misalnya untuk business trip. Tentunya akan jauh lebih efisien kalau menggunakan kereta bandara menuju Soekarno Hatta.
Makanya ketika akhir minggu kemarin, saya dan beberapa teman mendapat undangan dari Railink untuk menjajal kereta bandara, hal ini tidak saya sia-siakan.
Cara Naik Kereta Bandara ke Soekarno Hatta
Ketika masuk ke Stasiun BNI City, saya cukup terkesima karena stasiunnya bagus sekali, sudah seperti terminal bandara lho. Tidak ada yang namanya hawa panas, lantai kotor atau bau-bauan. Tempatnya bersih dan nyaman, dengan tempat duduk yang cukup banyak buat penumpang.
Tempat makan ada, coffee shop ada, minimarket ada, serta toilet yang bersih.
Lalu bagaimana caranya naik kereta bandara? Gampang kok. Yang harus kalian lakukan adalah menuju ke vending machine tiket di stasiun dan melakukan pembelian tiket sesuai jadwal. Namun bagi yang akan melakukan business trip, saran saya belilah tiket secara online agar lebih efisien waktu. Setelah itu gunakan boarding pass untuk menscan barcode agar bisa masuk ke peron. Pastikan untuk menyimpan boarding pass dengan benar karena ketika akan keluar dari peron nantinya kita harus menscan kembali barcodenya.
Rombongan kami naik kereta jadwal jam 10.15 WIB. So harus dicatat juga bahwa kereta bandara berangkat pasti tepat waktu, jadi bukan kayak taxi online yang bisa disuruh menunggu.
Kereta bandara saat ini memiliki tiga stasiun, Stasiun BNI, Stasiun Batu Ceper, Stasiun Duri, dan Stasiun Manggarai. Kalau kita naik dari Stasiun BNI, maka kita akan berhenti dulu di Batu Ceper dan Duri.
Kereta bandara ini sungguh nyaman. Ada rak khusus untuk menyimpan koper yang kalian bawa, lalu selain kompartemen di atas kursi penumpang, juga ada USB port di setiap kursi. Dan juga ada toilet. Dengan kenyamanan ini, penumpang tinggal duduk manis di kursi dan menikmati perjalanan. Waktu yang ditempuh kalau saya tak salah, sekitar 45 menit.
(Maklumlah ya keasyikan foto-foto jadi gak lihat jam tahu-tahu sudah sampai. LOL.)
Ketika sudah tiba di Stasiun Bandara Soekarno Hatta, nah segera scan kembali barcode untuk keluar dari peron.
Suasana di Stasiun Bandara juga sangat nyaman. Ada area yang luas dan nyaman untuk penumpang menunggu jadwal keberangkatan. Toilet dan mushola juga bisa dijangkau dengan mudah, tak harus berjalan jauh. Tersedia juga minimarket dan kedai kopi di stasiun ini.
Baca juga: Wah! Ternyata saya memotret dari pinggir tebing!
Cara Naik Kereta Layang (Skytrain) di Bandara Soekarno Hatta
Untuk melanjutlkan perjalanan menuju terminal tujuan, penumpang bisa menggunakan fasilitas kalayang atau skytrain. Skytrain ini yang menghubungkan stasiun bandara dengan Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3.
Sebelumnya jangan lupa untuk memeriksa jadwal skytrain yang tersedia di stasiun bandara.
Eniwei: Foto-foto yang ada saya di bawah ini diambil oleh teman saya Van.
Di sini, rombongan kami beristirahat sebentar sebelum nanti naik kalayang ke terminal. Buat yang hobi foto, di stasiun bandara ini pencahayaan cukup bagus lho, jadi bila ingin berfoto ala-ala sambil menunggu jadwal kereta, bolehlah.
Lihat saja kehebohan grup kami moto-moto sampai selonjoran begini. Serasa yang punya gedung…
But eniwei, ketika kami berada di dalam kereta layang (skytrain), kami dilarang oleh security untuk berfoto. Alasannya karena kami menggunakan kamera profesional, dan bukan handphone. Alasan yang tidak masuk logika menurut saya. Apa bedanya kamera (dslr or mirrorless) dengan handphone, karena sekarang handphone sendiri sudah banyak yang kameranya berkualitas tinggi. Kami juga tidak membawa lighting dll yang akan mengganggu penumpang.
Kalau bicara soal privacy, dengan handphone justru informasi baik foto atau text dari handphone bisa langsung menyebar dengan cepat tanpa sempat difilter.
Peraturan yang menurut saya justru akan merugikan bandara sendiri ketika ada seorang traveler, travel blogger atau travel photographer yang mau mengulas lebih jauh tentang transportasi bandara, tapi tidak diperkenankan memotret.
Dan sebaiknya, buatlah sticker yang berisi larangan langsung di dalam skytrain. Biar aturannya jelas gitu.
Promo Harga Kereta Bandara
Lalu harga tiketnya berapa? Harga tiket kereta bandara normalnya Rp70.000 namun saat ini di bulan November ini ada promo harga kereta bandara, menjadi Rp30.000 untuk jadwal keberangkatan khusus, jadi untuk jam keberangkatan pagi sebelum jam 8, dan jam keberangkatan malam setelah jam 7. Dan promo ini berlaku untuk pembelian langsung di stasiun ya.
Untuk dapat melihat promo lainnya, silakan intip langsung di website: Railink.
Buat saya, kereta Bandara Soetta atau Railink ini adalah pilihan moda transportasi yang bagus untuk ke bandara. Bayangkan saja repotnya kita kalau mendadak harus berangkat lalu bingung harus memesan taxi minimal beberapa jam sebelum berangkat. Mau naik mobil pribadi, bayar parkir inap pun jadi jauh lebih mahal. Belum lagi kalau kena macet. Tapi kalau naik kereta ya lancar.
Nah, kalian sudah mencoba? Ceritakan pengalaman kalian dong di kolom komentar.
Atau belum coba? Duh, ayolah dicoba.
-ZD-