Krisis Tisu Toilet

Sudah seminggu ini tisu di toilet wanita habis melulu. Pagi-pagi jam setengah tujuh saya ke toilet, pasti gak ada tisu. Ngecek-ngecek setiap bilik toilet, gak ada sepotong pun tersisa.  Box tisu di dekat hand dryer juga habis. Terpaksa balik lagi ke meja ambil tisu.

Jam 8, saat petugas cleaning service gedung mulai bersih-bersih, baru deh pasang tisu baru lagi. Tapi gak bertahan lama, karena mendekati jam 12 siang tisu sudah habis lagi. Lalu jam 1 jam 2 diisi lagi, tapi habis itu kalo habis ya sudah gak akan ditambah lagi tisunya. Padahal toilet tissue sudah termasuk fasilitas yang didapat kantor kita loh sebagai penyewa gedung. 

Heran juga. Di lantai 6 ini pegawai ceweknya gak banyak-banyak amat, masih imbanglah dengan lantai-lantai yang lain. Tapi herannya cuma di lantai ini saja yang tisunya sering habis. Ya wajar kan kalo cewek lebih banyak menghabiskan tisu. Urusan ke belakang, cuci muka, cuci tangan, cuci kaki (untuk wudhu), sikat gigi, merapikan bedak, lipstik, atau eyeshadow yang ketebelan, semuanya pakai tisu. Apalagi kaca di toilet ini gede banged, jadi semua betah berlama-lama memuaskan kenarsisan sambil mematut-matut wajah.

Kemarin-kemarin saya masih bisa berharap pada tisu cadangan yang disembunyikan mbak cleaning service di dalam box tisu dinding. Oya, secara gak sengaja saya pernah masuk toilet saat si mbaknya sedang beraksi :p, jadi ketauan deh. Jadi ketika teman-teman di toilet merepet-repet karena tisu habis, saya dengan gaya sok hero langsung membuka kotak tisu dinding dan menunjukkan pada mereka harta karun yang ada di dalamnya. Hihihih..

Box Tissue

Tapiiiii… belakangan tempat harta karun itu kosong terus. Seems like si mbaknya tahu nih ada yang nyolong harta karun dia.  😀

Udah gitu kenapa coba box tisunya pake ditempelin stiker “TISSUE HANYA UNTUK DIGUNAKAN DIDALAM TOILET.”  Emang sapa pulak yang mo ngambil tisu toilet untuk dibawa ke meja di kubikel? Cembetol aja, bah. Lebih bagus lagi tisu kita yang di meja.. lebih lembut lebih mahal. **jadi merepet deeeh gw..

Entahlah kenapa sekarang jadi krisis tisu toilet. Dengar-dengar katanya karena kantor saya ini belum bayar sewa gedung. Ah tapi gak mungkin. Kalo belum bayar, mustinya di lantai-lantai lain juga tisu dibatasi kan? Secara setengah lantai di gedung ini disewa oleh kantor kami. Lha ini enggak. Saya coba turun ke lantai lain untuk numpang toiletnya, tisunya full tuh.

Oya, krisis tisu toilet ini juga membuat saya sekarang jadi sering gemetaran. Yup, soalnya udahlah sesak banget — terus sampai di toilet, eh tisunya habis! Mo balik ke meja rasanya jauh amat blom lagi harus jalan balik lagi. Duh, gak tahannn…! Mending turun pake lift aja deh ke lantai 1 atau 5.

Dan pasti ada aja teman yang lewat dan dengan heran bertanya, “Eh lo mo kemana?  Kenapa gemeteran gitu? Kedinginan?”

………. brrrr ……….

“Kagaakkk…! Gue sesak pipisssss…!!”

Sharing is Caring

Share this Post



This entry was posted in Opini. Bookmark the permalink.

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

112 thoughts on “Krisis Tisu Toilet

  1. Apakah memang cewek mengkonsumsi lebih banyak yah?
    Soalnya, saya pikir cowok jarang tuh menggunakan tisu. Padahal 2 dekade lalu, tisu masih belum menjadi barang “primer” di toilet…
    Btw, gak relevan sih harga tisu disamakan dengan harga sewa gedung… 🙂

  2. aku paling sebel toilet yg udah becek trus ada ember dan gayung buat bersihin tapi gak ada tissue….secara gw gak tau gmana cara bersihin pakai gayung…alhasil basah deh celana

Leave a Reply to suwung Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *