Di usia saya sekarang, kebahagiaan tidak lagi datang dari hal-hal besar seperti ganti mobil atau naik jabatan. Justru, saya merasa makin damai saat bisa menikmati kebahagiaan sederhana—seperti secangkir kopi panas di pagi yang tenang atau suara kicau burung yang mampir ke teras belakang bercicit ribut. Walaupun jujur memang beban hidup masih banyak seperti masih harus membiayai anak sekolah, tapi minimal sekarang rasa stres itu pelan-pelan berkurang.
Mungkin itu yang disebut sebagai mindful living, ya, teman-teman? Di mana kita benar-benar hadir, menghargai momen kecil, dan bersyukur atas yang ada.
Hidup Tak Harus Spektakuler untuk Membahagiakan
Dulu, saya sempat terjebak dalam pola pikir bahwa hidup itu harus penuh pencapaian. Padahal, semakin ke sini saya sadar kalau hidup yang mungkin buat kita “biasa-biasa saja” itu bukan berarti tidak berarti. Malah justru di situlah letak kedamaian. Nggak perlu harus memaksa untuk liburan mewah ke luar negeri di saat kondisi sedang tidak bisa, atau bikin pesta ulang tahun besar-besaran, atau tiap tahun harus ganti ponsel —cukup bisa bangun pagi dengan tubuh sehat dan hati yang tenang saja, rasanya sudah jadi hadiah luar biasa.
Menerapkan gaya hidup mindful living membuat saya lebih jujur pada diri sendiri. Kita ini manusia biasa. Kadang ya lelah, kadang butuh jeda. Dan menyadari bahwa “cukup” itu sudah sangat banyak, adalah kebijaksanaan yang datang seiring waktu.
Daftar Hal Kecil yang Menyenangkan Hati
Boleh saya bagi ya, teman-teman, beberapa hal kecil yang belakangan ini benar-benar menghangatkan hati saya? Mungkin di antara kalian juga pernah merasakannya.
1. Minum Kopi di Pagi Buta
Saat rumah masih sepi, dan saya duduk sendiri menikmati kopi panas, itu adalah waktu terbaik saya untuk menyapa diri sendiri. Tak ada suara notifikasi, tak ada daftar pekerjaan. Hanya saya dan rasa pahit kopi yang hangat.
2. Melihat Tanaman Baru Tumbuh
Saya paling suka memecah tanaman. Setiap kali sudah besar, tangan saya gatal mau mecah. Nah, tapi saya kemarin itu baru saja bikin anakan bogenvil dari stek. Dan setelah sekian lama, ada juga batang stek bogenvil yang jadi. Sekarang dia sudah jadi pohon sendiri dengan batang kuat berserat abu hijau, dan sudah ramai juga berbunga. Hidup itu lucu ya, hal sekecil ini saja bisa bikin hati berbunga-bunga. Bangga banget bisa stek bunga kertas dari batang 15 cm saja dan udah jadi pohon.
3. Chat Random dari Anak Remaja Saya
Anak saya, seperti remaja lainnya, lebih sering cuek. Tapi kalau tiba-tiba dia kirim meme lucu atau kirim foto Neko yang lagi pose aneh-aneh, seperti lagi nguap gede banget, hati saya langsung senang. Itu kecil, tapi berkesan banget.
4. Meremas-remas Neko

Masih ingatkah sama Neko? Neko ini kucing kami yang dikasih sama teman saya pas pandemi 5 tahun lalu. Tahun ini usianya akan masuk 6 tahun. Kucing persia maincoon yang paling bawel kalau ada maunya, tapi kalau dibawa grooming dia mingkem. Saya paling suka meremas-remas tubuh berlemaknya. Kalau dia sudah buka mulut ngak-ngek saya udah senang aja. Btw, Neko punya akun TikTok yang punya pengikut lumayan. Bolehlah intip Neko di sana ya!
5. Playlist Lagu Lawas Favorit
Saya punya playlist lagu 90-an yang sering saya putar saat di mobil atau lagi jalan kaki. Kadang saya juga putar pas lagi kerja. Itu bikin saya semangat, karena bisa dance mengingat masa-masa muda. Hahah. Nostalgia memang tidak pernah gagal ya menghibur hati.
6. Melihat Rak yang Rapi Setelah Decluttering
Baru-baru ini saya mulai decluttering. Waktu melihat rak dapur saya jadi rapi dan minimalis, rasanya seperti selesai menyelesaikan satu babak hidup. Ringan banget.
7. Menemukan Uang di Tas Pinggang
Waktu periksa tas pinggang yang udah lama gak dipakai, saya nemu Rp100.000 yang terlipat-lipat. Rasanya kayak menang undian. Bisa beli kopi 2 cup, atau bisa dapat 5 kg beras, atau bisa dapat 12 potong tempe.
8. Baca Buku Tanpa Gangguan
Duduk santai di teras samping sambil baca novel ringan tanpa gangguan adalah bentuk kemewahan bagi saya. Saat halaman demi halaman mengalir, saya merasa seperti sedang melarikan diri sejenak dari rutinitas. Kalau anak saya lihat saya lagi baca novel yang super tebal, dia refleks bertanya, “Stephen King, Mi?” Padahal udah lama gak beli buku si opa King, susah carinya di Pepperclip.
9. Dipanggil ‘Bu’ Sama Kasir Minimarket
Lucunya, setiap dipanggil “Bu” dengan nada sopan oleh kasir, saya merasa dihormati dan diperhatikan. Sederhana, tapi ada perasaan dihargai sebagai pribadi dewasa. Mungkin di mata mereka adalah saya adalah cerminan orang tua mereka di rumah. Dan siapa bilang Gen Z didominasi anak-anak gak sopam?
10. Merajut Tanpa Target

Sebagai penggemar crochet, saya sering duduk di sore hari dengan benang warna-warni. Tapi sekarang saya belajar menikmati prosesnya, bukan hanya hasilnya. Saya lagi suka membuat stitch baru, dan mengulang-ngulang stitch itu sangat menenangkan.
Bagaimana Saya Menikmatinya Secara Sadar
Saya tahu, semua hal di atas tadi mungkin terdengar sepele. Tapi sejak belajar menjalani mindful living, saya mulai terbiasa memperlambat langkah dan hadir sepenuhnya di setiap momen.
Dulu, saya sering multitasking: minum kopi sambil scroll Instagram, baca buku sambil nyetrika (iya, pernah!). Tapi sekarang, saya usahakan untuk memberikan perhatian penuh pada satu aktivitas. Rasanya beda. Lebih dalam. Lebih damai.
Saya juga mulai menulis jurnal syukur harian. Bukan panjang-panjang, cukup 3 hal yang saya syukuri hari itu. Ajaibnya, ini membantu saya menyadari bahwa hidup saya sebenarnya sudah cukup indah—asal saya mau melihatnya dari kacamata yang tepat.
Dan ya, kadang saya tertawa sendiri baca tulisan itu di malam hari. Seperti “Barista tadi ini ramah banget.” Atau “Langit sore tadi warna pink jingga, keterlampauan cantiknya.” Hal-hal kecil yang, ternyata, punya daya besar untuk mengisi ulang hati kita.
Menurutku, Jangan Meremehkan Bahagia yang Kecil
Teman-teman, saya yakin kita semua ingin bahagia. Tapi sering kali kita terlalu sibuk mengejar sesuatu yang jauh, sampai lupa bahwa kebahagiaan itu sebenarnya sudah dekat—bahkan kadang ada di cangkir kopi yang sedang kita genggam.
Jadi, hari ini, saya ajak kalian berhenti sebentar. Tarik napas. Lihat sekeliling. Mungkin ada satu hal kecil yang bisa bikin hati kalian hangat. Kalau ketemu, catat atau simpan dalam hati. Dan kalau kalian mau, yuk cerita di kolom komentar, hal kecil apa yang bikin kalian bahagia hari ini?
Kalau tulisan ini membuat kalian tersenyum atau merasa terinspirasi, boleh juga traktir saya kopi virtual di sini: Buy Me a Coffee. Siapa tahu kita bisa terus berbagi cerita kecil yang bermakna.
Best,
ZDK