Pembuatan DVC – Semua Jadi Gampang

[soliloquy id=”6965″]

Yang membuat saya menyukai pekerjaan saya sekarang ini, adalah karena saya bisa menyalurkan kesenangan saya mengulik konten. Bermain dengan konten itu sangat membuat ketagihan, karena semuanya bisa dijadikan konten. Tantangannya adalah, bagaimana agar konten yang dibuat bisa menyampaikan message dengan benar.

Jumat kemarin, saya ada di daerah Warung Buncit untuk membuat sebuah DVC lagi. Untuk talent, kita pakai Kemal Bunder, penyiar Gen FM dan juga bintang iklan , kemudian pakai The Dandees (Danang-Darto) lagi, penyiar Prambors FM yang juga host acara di Net TV, dan talent utama perempuan adalah Dian, Putri Bunga 2013. Ceritanya memang ingin dibuat yang lucu, fun, dan konyol, makanya Kemal dan The Dandees dianggap sudah paling tepat untuk jadi talentnya. Mereka itu konyol abis, apalagi didukung wajah yang super komik.

Tugas saya di sana adalah memastikan semua berjalan dengan baik. Seperti biasa, saya adalah yang pertama kali tiba pagi hari sementara perwakilan dari agency datangnya telat. Tapi saya tak mau terlalu memusingkan itu, karena video ini akan jadi konten kami, maka saya memang harus tiba sejak awal untuk memastikan tidak ada yang kurang. Semua talent juga datang tepat waktu sejak pagi, kecuali Kemal yang datang siang karena harus siaran dulu paginya.

Yang paling saya suka dengan situasi shooting adalah, bisa berdiskusi banyak dengan director. Kali ini kita shoot pakai kamera Alexa. Kamera keren yang normalnya dipakai untuk shooting film. Kru kali ini cukup banyak dan lengkap, karena banyak scene yang memang mengharuskan mengubah setting ruangan. Resto Kembang Kencur ini sendiri punya interior dan atribut ruangan yang beragam, jadi tim produksi juga tidak terlalu kesulitan mengatur setting.

Totalitas para talent juga pantas disaluti. Danang beberapa kali harus disiram air sampai basah kuyup ke sepatunya yang kelihatan masih baru, namun dia hanya bilang, “Gpp Kakak, ini sepatunya diskon kok.” Kemudian Darto yang harus ditampar beneran sama seorang figuran, hahah. Kemal pun tak kalah dalam berekspresi, yang satu ini secara looks saja sudah kelihatan lucu, apalagi saat disuruh memainkan perannya.

Memastikan bahwa semua harus berjalan lancar dan sesuai dengan story board itu meskipun lelah tapi tetap asyik. Bila talent beberapa kali beribet dan kepeleset saat mengucap sebuah dialog, kita coba ubah kalimatnya. Ya poinnya sih selama message masih sama, tak apa di-tweak sedkit.

Yang lucu adalah saat kami mengambil scene pas hari sudah malam. Akting talent sudah kelihatan oke nih, dialog juga sudah past, tapi mata saya yang menonton di tv director menangkap ada nyamuk seliweran di samping talent. Bisa gak sih saat pospro di-edit? Ya mungkin bisa saja, tapi saya tetap minta take ulang. Maka proses pengusiran nyamuk dilakukan sebelum take ulang. LOL.

Something yang selalu jadi concern saya di kegiatan shoot video seperti ini, adalah urusan wardrobe. Meskipun sudah melakukan pre-production meeting sebelum shoot dimulai, sering kali saat di lapangan, wardrobe yang ada tidak terlalu support. Mulai dari warna, model, bikin uring-uringan ini mah, karena seharusnya team wardrobe bisa sediakan banyak pilihan. Ini sudah jadi catatan di saya juga, next time wardrobe mesti dipastikan sangat proper.

Biarpun demikian, shooting berjalan lancar. Kami semua kelar pas jam 10 malam, di saat Jakarta diguyur hujan deras dan menyebabkan beberapa ruas jalan utama tergenang air. Saya tak dapat mobil kantor, tak dapat taxi, lalu menumpang mobil agency untuk mencari taxi di tepi jalan, teruussss sampai ke Senayan baru dapat taxi! Luar biasa bagaimana hujan membuat Jakarta lumpuh Jumat malam kemarin.

Dan saya pun tiba di rumah jam 1 pagi. Mandi. Buka tab sebentar, lalu tepar dengan sukses.

Tinggal pospro saja, dan kemudian dvc siap tayang. Nanti saya share di sini videonya kalau sudah ready!