Photo Hunt – UN Peacekeepers Day
White Anoa

Photo Hunt – UN Peacekeepers Day

Secangkir teh susu : Mau cerita sedikit tentang pengalaman pertama saya mengikuti photo hunt. Ternyata seru! Dan capek tentu saja. Postingan ini disponsori oleh Indosat Mentari, designed for Smartphone but please dibaca.

—-

Jadi Sabtu tanggal 6 April kemarin saya dan beberapa teman ikutan photo hunt UN Peacekeepers Day yang diadakan oleh komunitas ID Photographer. Photo hunt military kali ini adalah satu dari rangkaian kegiatan Smartphone Photography Festival 2013 with Indosat Mentari, seperti yang pernah saya ceritakan di sini. Panitia mengatakan photo hunt kali ini sangat menarik minat peserta, karena kompetisinya beda dari biasa. Kali ini ada kategori smartphone – yang disupport penuh oleh Indosat Mentari, designed for smartphone – makanya para peserta juga diingatkan agar tak lupa membawa smartphone mereka.

Saat tiba di Sentul jam setengah delapan pagi, semua peserta sudah keren dengan polo shirt hitam, dan masing-masing menenteng ‘senjata’. Wuihhh….! Lensanya canggih-canggih, bo’, dibandingkan kita yang kamera dan lensanya standar, hehe… Lain memang ya kalau sudah hobi, gak main-main kalau sudah suka. Ada anak-anak juga, yang ikutan bareng orang tuanya. Cuaca kurang cerah, berawan abu-abu semua.

Tapi saya dan teman-teman tetap pede ah, biarin saja, yang penting jangan sampai kehilangan momen kali ini. Kenapa? Karena yang mau difoto-foto kali ini adalah para tentara penjaga perdamaian. UN Peacekeepers. Kalau dari komunitas ID Photographer sendiri sudah sering melakukan kegiatan photo hunt di Markas PMPP ini, tapi tetap saja rasanya excited bagi mereka untuk bisa foto-foto para tentara. Jadi peserta diantar naik bus ke lokasi awal, kemudian dibagi-bagi menjadi tiga kelompok dan semua bergantian di pos-pos yang sudah disediakan. Pos pertama adalah momen para tentara yang berbaris dari arah bukit, pos kedua adalah momen panser dan tentara yang berperang di hutan (alias ilalang), dan pos ketiga adalah simulasi demo. Sayangnya saat grup kami tiba di pos ketiga, bahan untuk bakar-bakaran sudah habis, gak dapat deh foto bakar-bakarnya. Yang dapat sih foto saat mobil peacekeeper dihura-hara para pendemo. Eh tapi kocak deh. Yang jadi pendemo kan juga para tentara… saat harus teriak-teriak berdemo, yang mereka teriakin itu: “Ojo guyuuuu… Ojo guyuuu….” LOL.

Nah, kelebihan memotret menggunakan smartphone adalah bisa lebih fleksibel dan lebih cepat mengambil momen, dibanding kamera. Alhasil, saat saya kewalahan mengatur settingan kamera (maklumlah masih amatir, udah gitu jarang diutak-atik pula) sementara tentara sudah beraksi, buru-buru keluarin smartphone dari tas. Langsung cepat! Saya lirik peserta lain juga tidak mau kehilangan momen. Setelah jepret-jepret pakai kamera, baru mereka keluarkan smartphone-nya. Berkali-kali panitia meneriakkan kata: “Bocooorr…! Bocoooorrr…!” bila ada yang maju ke clear area.

Ini dia hasil-hasilnya. Beberapa hasil foto smartphone ada yang saya retouch sedikit. Kemudian hasil foto dengan DSLR juga masih belum ‘matang’ karena tidak punya photo editor di laptop juga, mohon dimaklumi ya bo’. 😀

#SPOT PHOTO

White Anoa

un_peacekeeper22

un_peacekeeper4

un_peacekeeper3

 

#DSLR PHOTO

un_peacekeeper_S

un_peacekeeper_S2

phototentara

fotografer-panser

un_peacekeeper_S3

Anyway, pantau terus infonya di www.indosatmentari.com/smartphonephotography untuk informasi rally photography kedua. Katanya yang kedua temanya Model, lho!