Makan siang bersama teman adalah hal yang saya sukai dan saya tunggu sepanjang minggu. Mungkin beberapa kali pernah saya tulis di blog ini bahwa setiap hari Jumat hampir selalu makan keluar kantor, karena di hari biasa saya rutin bawa bekal.
Seperti Jumat kemarin, saya dan Lin teman saya merencanakan untuk lunch ke luar. Biasanya jika kami sedang ingin mencoba kuliner baru, saya mengandalkan Lin, karena Lin selalu punya banyak resensi tempat makan baru, berbeda dengan saya yang tidak terlalu mau mencoba makanan baru kecuali sudah ada rekomendasi. Tapi kami tidak melulu wisata kuliner kok, semuanya tergantung situasi dan kondisi. Kalau sedang banyak kerjaan, kami akan cari tempat makan yang dekat saja, dan tentu saja yang sudah pernah kami coba. Sementara kalau waktunya agak lowong, barulah kami berani pergi agak jauh untuk mencoba makanan baru.
Jumat kemarin kami memilih untuk jalan ke mall saja. Pergilah kami ke Grand Indonesia Shopping Town. Satu hal yang selalu jadi pertimbangan kami bila ingin makan di resto adalah promo yang ditawarkan. Sekarang hampir semua resto di mall sudah pasang menu di depan pintu, agar pengunjung bisa melihat-lihat daftar menu (dan harga!) sebelum memutuskan masuk ke dalam. Kemudian di samping pintu juga ada beberapa x-banner dari merchant-merchant yang menawarkan promo khusus. Biasanya promo kartu kredit.
Kami melangkah masuk ke sebuah resto favorit kami yang menjual pancake sebagai menu utama. Saat pelayan datang, langsung kami tanya ulang ada promo apa saja. Tetap dengan senyum ramah, si pelayan pun menjelaskan kartu kredit mana saja yang bisa mendapatkan diskon khusus dengan batas minimum order makanan. Selain kartu kredit, ternyata operator telekomunikasi Indosat juga memberikan potongan sekian puluh persen untuk harga makanan.
Oh bisa Lin, kebetulan aku punya kartu yang ini, jawab saya. Harus minimal pesan 100 ribu kan? Siplah. Maka kami berdua mulai memilih-milih menu agar total pesanan kami bisa sampai seratus ribu dan nanti didiskon lagi jadi 20%. Lin pesan pancake dan minuman apa gitu yang saya lupa namanya, dan saya memesan nasi goreng, thai ice tea, dan air mineral. Dengan semua order tadi, kami yakin akan lebih dari angka seratus ribu.
Satu hal lagi yang menarik dari resto ini selain pancakenya adalah wireless waiternya. Yaitu sebuah benda kecil yang direkatkan di meja atau di kotak tisu untuk memanggil pelayan. Wow.
Awalnya saya tidak tahu itu kalau itu wireless waiter. Belum pernah saya temui benda seperti itu di resto lain. Dan karena sudah lama sekali gak datang ke resto pancake ini, saya pun tidak tahu kalau mereka sudah pakai wireless waiter. Lin yang bilang kalau itu untuk panggil pelayan.
Dan untuk membuktikan bahwa ucapan Lin benar, saya pencet saja benjolan kecil di tengah benda bulat berwarna merah itu. Seorang pelayan datang dengan senyum lebar di mulutnya. Saya mengangkat kepala dan nyengir. “Oh, maaf ya Mas, tadi cuma ngetes.†“Oh… iya tidak apa-apa, mbak.†Pelayan itu tersenyum paham dan berlalu. Wah keren juga nih, jadi gak perlu teriak-teriak panggil pelayan dan gak perlu jengkel kalau pelayan lama datang. Tinggal pencet-pencet aja biar mereka pusing sendiri dengarnya di dalam :p.
Tapi kehadiran wireless waiter itu menggoda sekali. Kayak minta dipencet gitu. Akhirnya saya pencet lagi, dan pelayan yang lain datang. Kali ini saya kasih alasan butuh tisu, hahaha…
Setelah pesanan datang, barulah perhatian saya teralihkan dari si wireless waiter itu. Makanlah kami berdua sambil mengobrol kesana kemari. Mulai dari membahas lelakinya si Lin, membahas bos-bos kami yang digeser, sampai bisnis kecil-kecilan kami.
Selesai makan, saya pencet bel lagi. Pelayan datang dan Lin minta bil. Sekalian saya kasih kartu kredit saya. Ah, namun ternyata akhir dari makan siang kami tidak begitu manis. Pelayan lelaki berbadan besar datang membawa bil dan kartu kredit saya. Dan dengan manis dan sopan dia berkata, “Maaf mbak, ini totalnya kan seratus enam puluh sekian, tapi untuk food-nya belum sampai seratus ribu.†Hah?! Saya dan Lin berpandangan sesaat sedikit bingung.
Ya ampun, ternyata kami telah salah mengartikan promo food tadi. Ternyata promo diskon berlaku hanya untuk makanan saja, bukan minuman. Sebenarnya bukan baru kali ini kami ‘tertipu’. Beberapa kali kami makan di resto, selalu saja gagal dapat diskon karena kami selalu mengira bahwa promo berlaku untuk total pesanan, bukan hanya makanan. Tapi tetaaap saja terulang lagi, grrrr.
Saya sempat merasa terjebak. Sudah sepantasnya si pelayan menegaskan kembali saat menerangkan promo yang ada bahwa promo hanya berlaku untuk makanan, tidak termasuk minuman, karena pasti banyak tamu lain yang juga mengalami hal yang sama seperti kami. Kan kalau sudah lapar berat, gak konsen…. *ngeles…….
Kami pun membayar dengan cash. Dan sebelum berlalu dari resto itu, saya pencet sekali lagi tombol waiter wireless itu.
yang bikin saya bingung, di setiap promosi (apapun itu) kok ndak ada yang menyertakan contoh ya?
Mbok ya dipaparkan contoh, biar (calon) konsumen ngerti dengan jelas. Wong topik-topik di buku buku pelajaran aja pakai contoh kok. Apa memang promosi bukan untuk dipelajari yah? Weleh2…
ohhh emang harus jeli kalo ada promo2 seperti itu, jangan smpe kejebak…..biasanya mereka pandai merangkai kata2 sehingga pelanggannya terbuai dan akhirnya tertipu heheh…..
hahaha iseng bgt si mbak ze… 😀
wah keren yah!
hahahahha….. aku juga pernah tertipu dengan promo seperti itu, mbak….
Promo yang menyesatkan
Hehehe ngebalesnya kurang asik, Zee..
Kalau aku, karena udah merasa ‘ditipu’ dengan promo tadi, ujung tombol wireless caller nya bakalan kukasi upil jadi biar pelanggan sesudah kita akan kena batunya dan ia akan protes ke waitressnya…
Asik kan?
Ke sana lagi gih dan siapin upil!
Ih tolong yaa…. masa kasih upil. Ga tega ah, jorse itu.. hhahahaa…
musti cermat zee, banyak permainan kata lho di promo2 begitu
btw, wireless waiter itu memang menggoda banget untuk dipencet