Rahasia Nafsu Makan Ada Pada Alat Makan Yang Baik

Saya ingin cerita lagi tentang Vay. Kali ini tentang seleranya dalam soal makanan yang masih saja belum ada perubahan. Ingat kan, waktu saya dan Vay ke Korea tahun lalu, itu Vay sampai harus latihan makan masakan Korea dulu selama dua minggu sebelum berangkat. Saya selalu bilang sama Vay, harus mau coba, kalau gak nanti susah pergi kemana-mana. Ya gak usah jauh-jauh ke luar negeri, masakan nusantara pun kalau dia merasa gak yakin dia gak mau coba.

Di kala teman-temannya sudah doyan pizza, dia menolak. Pizza cuma digigit ujungnya saja, itu juga demi menjaga gengsi karena dia lihat ada anak-anak lain yang makan pizza. Jadi digigit seolah mau bilang, aku juga bisa makan pizza lho! Dan kemudian sisa pizza itu masuklah ke perut maminya.

Waktu dia pergi field trip minggu lalu, saya sengaja gak bekali makanan. Sengaja, biar dia mau gak mau ya makan makanan yang disediakan sekolah. Biasanya pihak sekolah kan selalu kasih bekal yang anak-anak suka, seperti fried chicken, bento. Nah kemarin sepulang field trip saya tanya, makannya apa tadi? Katanya makan Bakmi GM yang nasi pakai ayam potong kecil-kecil.

“Dimakan, gak?”

“Makan.”

Wahhh… maminya langsung senang. Kemajuan, hahah. Nambah satu menu lagi yang bisa dimakan. Anak-anak kan begitu, ya, mau mencoba kalau sudah lihat temannya mencoba duluan.

Yang pasti gaya makannya Vay itu masih sama kayak dulu. Tidak mau dicampur. Nasi sama lauk, boleh dicampur. Jadi kalau nasi sama ayam, ya nasinya kering. Jangan tuangkan kuah sayur atau sop ke nasi, langsung gak mau dimakan. Sayur berkuah makannya belakangan, terpisah. Kalau tumisan, baru mau dicampur ke nasi. Makan pedes sekarang sudah doyan banget.

Yang pasti ya, meskipun Vay sedikit picky eater, tapi selera makannya termasuk bagus. Sering kalau lagi kelaparan, mintanya macam-macam. Minta ramen, minta ayam goreng tepung, telur dadar atau telur ceplok, terus habis itu istirahat dua jam dan lanjut makan roti lagi.

Dan sebenarnya, biar nafsu makan Vay selalu bagus, rahasia saya sih di peralatan makannya juga. Vay saya sediakan peralatan makan sendiri, berbeda dari kami orang dewasa. Pilihannya adalah peralatan makan yang menarik, tahan banting alias kalau jatuh tak mudah pecah, dan terbuat dari bahan yang tidak berbahaya tentunya. Dan pilihan saya jatuh pada peralatan berbahan melamin.

Kenapa sih harus melamin dan bukan plastik?

Ya pastinya tahulah ya, kalau untuk makanan berminyak di bahan plastik itu susah dibersihkan. Sering masih menempel. Kemudian alasan lainnya adalah penggunaan bahan kimia yang biasanya ada di peralatan plastik.

Sementara melamin, kelebihannya adalah terbuat dari food grade material yang aman untuk kesehatan. Kemudian dengan aneka bentuk pilihan dan model, harganya juga lebih terjangkau ya. Dan yang penting lagi, tahan banting daripada jenis kaca atau porselen.

Sekarang mau cari peralatan makan melamin gampang sih, di tiap supermarket biasanya ada. Cuma, saya adalah orang yang paling suka belanja online, jadi saya beli langsung saja dari distributor yang sudah terpercaya, di Glori Melamine. Pilihannya banyak dan lengkap. Setelah dicoba pakai beberapa kali, oke kok. Kuat, alias pernah jatuh dibuat Vay tapi gak pecah, terus mudah dibersihkan juga dari sisa-sisa makanan yang menempel.

Jadi begitulah hubungannya nafsu makan dengan peralatan makan yang baik. Pembaca TS gitu juga gak sih? Kalau makan dengan peralatan makan khusus, entah bentuknya yang bagus, dengan motif yang unik pula, rasanya lebih berselera gitu.

-ZD-