Seedbacklink Summit 2026

Cerita dari Seedbacklink Summit 2026, Datang sebagai Blogger, Pulang Bawa Award

Dua minggu lalu, saat sedang scroll media sosial di sela pekerjaan harian, sebuah unggahan tentang acara Seedbacklink Summit 2026 lewat begitu saja di timeline. Judul dan temanya menarik: Marketing & Communication Outlook 2026. Tanpa banyak pertimbangan, saya mendaftar. Memiliki background sebagai markom, acara-acara seperti ini sangat menarik dan layak diikuti. Menyegarkan ilmu.

Beberapa hari kemudian, email konfirmasi masuk. Nama saya tercantum sebagai peserta, lengkap dengan permintaan verifikasi data. Saat itu saya belum tahu, Sabtu tersebut akan menjadi salah satu penutup tahun yang cukup emosional dalam perjalanan blogging saya.

Berawal dari Rasa Penasaran dan Latar Belakang Personal

Sebagai blogger yang sudah bertahun-tahun menulis, sebenarnya saya termasuk cukup jarang datang ke event belakangan ini. Dulu, ketika masih bekerja in-house di bidang markom, justru saya yang lebih sering berada di balik layar—mengundang teman-teman blogger ke acara kantor.

Sekarang kondisinya berbeda. Tidak lagi bekerja kantoran, energi harus dibagi ke banyak hal: urusan pribadi, keluarga, dan rutinitas freelancer yang kadang tak mengenal jam istirahat. Karena itu, saya menjadi jauh lebih selektif dalam memilih acara untuk dihadiri.

Namun informasi tentang Marketing & Communication Outlook 2026 dari acara Seedbacklink terasa lain. Ada kesan bahwa event ini tidak hanya membahas tren, tetapi juga perubahan besar dalam industri konten dan marketing. Saya pun mendaftar, lalu menunggu tanpa ekspektasi berlebihan.

Apa Itu Seedbacklink dan Apa yang Ditawarkannya

Apa sebenarnya Seedbacklink itu?

Bagi yang berkecimpung di dunia blogging Indonesia, mungkin nama ini sudah tidak asing. Seedbacklink dikenal sebagai platform yang mempertemukan kebutuhan brand dengan publisher—mulai dari media, blogger, hingga kreator konten. Di tengah semakin kompleksnya event marketing digital, Seedbacklink hadir sebagai “jembatan” yang memudahkan kolaborasi, pengelolaan campaign, dan pemilihan inventori yang relevan.

Singkatnya, Seedbacklink bukan sekadar platform, lebih dari sekadar marketplace backlink. Ia adalah ekosistem tempat marketer, media, dan kreator bertemu dalam satu sistem yang lebih rapi dan transparan. Lebih simpelnya lagi adalah: kalau ada brand yang ingin brandnya diliput di media atau di blog, mereka tidak perlu lagi mencari kandidat-kandidat, menghubungi sampai dealing satu persatu.

Mereka cukup menggunakan Seedbacklink untuk mencari inventori yang sesuai dengan campaign mereka. Hanya butuh 1 dashboard saja untuk melakukan semua.

Email Masuk Bertubi-tubi dan Sebuah Kejutan

Masuk ke H-2, email mulai berdatangan. Isinya seputar konfirmasi kehadiran, agenda acara Seedbacklink Summit 2026, hingga pengingat waktu registrasi. Malah ada dua email berbeda, sehingga saya cukup bingung kenapa ada 2 PIC. Semua terdengar normal, sampai satu email yang membuat saya berhenti sejenak.

Di email itu tertulis bahwa saya terpilih sebagai penerima Seedbacklink Blogger Award. Saya diminta memastikan kehadiran untuk menerima penghargaan tersebut secara langsung.

Reaksi pertama saya? Tidak langsung membalas.

Bukan karena tidak senang, tapi justru karena takut. Takut jika keesokan harinya ada hal mendadak yang membuat saya tidak bisa hadir. Sekarang di Jakarta cuaca sedang kurang bersahabat dan saya orang yang kurang nyaman bepergian bila cuaca tidak mendukung. Jadi saya memilih diam, sambil berharap semesta berpihak.

Sabtu Pagi di Marketing & Communication Outlook 2026

Sabtu pagi, saya tiba di lokasi acara. Proses registrasi berjalan lancar, meski suasana sudah terlihat sangat ramai. Di dalam ruangan, saya melihat banyak wajah: perwakilan media, sesama blogger, hingga beberapa konten kreator dari KOL.Id.

Awalnya saya sempat salah meja. Saya memilih meja di baris depan, karena saya ingin lebih dekat ke layar. Saya tanya mbak yang duduk apakah dia dari media, ternyata iya. Tapi dia bilang dia juga tidak tahu kalau meja dibagi-bagi. Jadi saya duduk di situ. Lalu tak lama datang mas-mas panitia, mengajak saya pindah ke baris kedua. Oh ternyata para blogger di situ tempatnya.

Atmosfernya hidup. Bukan hanya karena jumlah peserta, tapi karena energi percakapan yang terasa. Ini bukan acara yang pesertanya sibuk sendiri. Ada obrolan, tawa kecil, dan saling tukar cerita—sebuah bentuk networking blogger yang terasa organik.

Saya duduk bersama beberapa blogger yang baru saya kenal hari itu. Kami berbincang ringan, membahas blog masing-masing, perubahan algoritma, sampai tools AI yang bisa mendukung dalam pembuatan artikel.

Insight Marketing dari Panggung Utama Seedbacklink

Marketing & Communication Outlook 2026

Setelah pembukaan, acara masuk ke sesi utama. Dari sinilah saya mulai benar-benar menyimak.

Pembicara utama, CEO Seedbacklink menyampaikan beberapa poin penting yang terasa relevan, bahkan untuk blogger sekalipun. Ia menjelaskan bahwa dengan meningkatnya internet penetration, inventori digital akan semakin banyak. Artinya, peluang kolaborasi juga makin luas—asal dikelola dengan benar.

Di sinilah Seedbacklink diposisikan sebagai solusi: membantu marketer mengatur campaign di satu tempat agar lebih efisien, menghindari apa yang disebut sebagai administrative trap. Sebuah kondisi di mana terlalu banyak urusan administratif justru membuat banyak hal terbuang—waktu, biaya, bahkan peluang.

Kalimat yang menarik adalah: Everything now transparent, faster, better & cheaper. Dan ya, Seedbacklink disebut sebagai masa depan—terlebih dengan kabar bahwa mereka kini resmi tersedia di Malaysia dan akan membuka akses inventori KOL.

Pengumuman Award dan Sebuah Perasaan Tak Terduga

Sebelum sesi berikutnya dimulai, tibalah momen pengumuman award. Dimulai dari kategori Media Award, satu per satu nama dipanggil. Saya mendengarkan sambil sesekali menoleh ke layar. Deg-degan. Ini beneran apa zonk ya?

Eh! Lalu muncullah nama saya di layar. Dan saya dipanggil dengan menyebutkan nama blog saya: tehsusu.com.

Tehsusu.com dinyatakan sebagai Top Blogger of The Year 2025, kategori Blogger Paling Kreatif, bersama dua blogger lainnya. Meskipun sejujurnya saya sendiri tidak tahu proses pemilihannya seperti apa. Tahu-tahu aja menang!

Jujur, perasaan saya campur aduk. Di satu sisi bahagia, di sisi lain sedikit tidak percaya dan agak nervous (karena tujuan saya datang adalah untuk mendapatkan insight baru, eh malah dikasih kejutan!). Di tengah gempuran video pendek, reels, dan konten instan, ternyata blog masih bisa berdiri—bahkan diapresiasi.

Momen itu membuat saya teringat alasan awal menulis: bukan untuk viral, tapi untuk bercerita. Dengan gaya tulisan yang sangat berantakan, sungguh berbeda dengan sekarang.

Terima kasih untuk tim Seedbacklink Summit 2026 atas apresiasi, kerja keras, dan ruang kolaborasi yang diberikan, sehingga blogger seperti saya merasa dilihat, dihargai, dan tetap punya tempat di ekosistem digital Indonesia kini.

Top Blogger of The Year 2025 Seedbacklink

Peran AI dan Tantangan Baru bagi Marketer dan Blogger

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembicara lain yang membahas peran AI di masa depan. Topik ini sebenarnya sudah sering saya dengar, tapi kali ini disampaikan dengan sudut pandang yang lebih praktis.

AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan membantu proses—asal digunakan dengan bijak. Seorang marketer, juga blogger, dituntut untuk beradaptasi. Bukan hanya soal tools, tapi cara berpikir.

Bagi saya pribadi, ini menjadi pengingat bahwa personal branding blogger tidak hanya dibangun dari platform, tapi dari sudut pandang dan konsistensi.

Pulang Lebih Awal, Membawa Banyak Catatan

Setelah makan siang, sekitar pukul 13.30, saya memutuskan pamit lebih dulu. Masih ada agenda lain yang menunggu. Tapi langkah saya terasa lebih ringan.

Di kepala, banyak catatan berputar: tentang insight marketing, tentang perubahan industri, dan tentang posisi blogger hari ini. Sabtu itu bukan sekadar menghadiri event, tapi juga momen refleksi.

Award sebagai Penanda, Bukan Akhir

Bagi saya, Seedbacklink Blogger Award ini bukan garis finis. Ia adalah penanda, bahwa perjalanan menulis selama ini tidak sia-sia. Bahwa di tengah perubahan format dan platform, tulisan masih punya tempat. Meskipun perlu usaha untuk menjaga semangatnya.

Sabtu kemarin menjadi penutup tahun yang hangat. Datang sebagai blogger, pulang membawa award, dan yang lebih penting: pulang dengan keyakinan baru untuk bisa terus bercerita di blog ini.

Ps: Saya tidak punya foto di wall of fame pas sambil megang Award. Lupa berfoto.


Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.