The Spaghetti House @Pacific Place

Setiap hari Jumat, saya dan teman hampir selalu makan di luar pas jam istirahat. Bukan suatu kewajiban sih, hanya saja kami sudah terbiasa saja. Bisa dibilang hari Jumat itu sudah setengah libur, karena sudah mau wiken kan? Jadi kerjaan pun dikebut secepatnya biar sempat kalau mau keluar makan agak lama.

Okay. Kali ini saya dan dua orang teman saya jalan ke Pacific Place Mall. PPM ini termasuk salah satu mall terbaru di Jakarta, dan juga salah satu mall high end. Namanya cukup terkenal, apalagi kemarin sempat ada kasus pembunuhan seorang wanita di sini ya. **but itu gak usah dibahas ya.. yang belum pernah dengar kasusnya bisa gugling aja.

Salah satu keunikan mall ini adalah, adanya eskalator panjang yang langsung bisa melampaui dua lantai, seperti juga yang ada di mal Senayan City & Grand Indonesia. Saya suka main kesini. Bukan untuk shopping lho, kalau shopping disini bisa bangkrut berbulan-bulan gak makan :D. Sering kesini kalau saya lagi pengen Haagen Dazs atau kalau hubby lagi pengen makan di Imae.

Di lt. 6 ada tempat bermain modern untuk anak-anak, Kidzania. Udah pada tahu Kidzania kan? Itu tempat bermain yang konsepnya adalah bermain menjadi profesi orang dewasa. Jadi di dalamnya dibangun replika kota persis seperti sungguhan. Anak-anak bisa jadi dokter, pilot, pembeli, dll. Tiket masuknya lumayan mahal, kalau anak-anak 100rb, orang dewasa 15orb, ya sekitar segituanlah untuk hari libur.

Lalu tadi siang kami makan dimana?

Karena kami bertiga punya campuran darah Italy, kami memutuskan untuk makan di The Spaghetti House.

Tempatnya agak sempit sih, jarak meja kursi terlalu pas. Saya sampai beberapa kali menginjak kaki teman saya di depan. Dengan kata lain, yang bodynya gede rada susah kalo mau duduk di sofa, karena masuknya aja setengah mati bo’.

Saya tadi order Spaghetti Beef Black Paper, yang lain pesan Spaghetti Tuna, dan satu lagi saya lupa nama lengkap menunya, Bacon Potatoes ato apa gitulah, yang pasti isinya potato wedges plus potongan daging kecil-kecil dan bawang bombay. Renyah!

Here’s the skrinsut.

b


a

Well, buat saya yang aslinya gak begitu doyan spaghetti, spaghettinya TSH ini memang enak banged. Empuk di lidah. Porsinya juga pas, tidak terlalu banyak, dan juga tidak terlalu sedikit. Jadi saat berdiri untuk pulang, tidak perlu tahan perut karena takut kelihatan buncit. ๐Ÿ˜€

134 Comments

  1. Yummy, jadi kepengen spageti buatan istri. Jadi keingetan untuk membeli segalanya berdua (keluar masuk pasar dan supermarket). Hmmm….

  2. Gw kok kurang suka pasta di TSH ya, entahlah mungkin karna porsinya yg terlalu besar buatku jadi suka magteg… Tapi gw suka homemade ice creamnya, enak.

    • Zizy

      wah buat mu itu porsi itu masih kebanyakan jg ya? hueeee…. pdhl temenku bilang itu kedikitan lho hahahaa…

  3. ummmmm… wifey pasti ngiler tuh.. ngeliad gambarnya aja bikin lapar euy.. [now 3.02 jam laper ๐Ÿ™‚ ]

  4. Kayaknya mbak zee kali ini perlu cek kholesterol dah….(hu..hu…hu…pasti naek…)

  5. hehe baru dua hari lalu aku bikin spaghetti marinara.

    porsi sedeng memang top. kalo terlalu dikit, abis makan pengen ngamuk2x hahhaa kalo terlalu gede, sesak nafas nahan perut wkekeke

    itu kidzania mhala juga ya ternyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *