Bagi sebagian remaja dan praremaja, internet sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya untuk bermain game saja, internet juga sering digunakan anak remaja untuk mengakses pelajaran sekolah dan berkomunikasi dengan teman-temannya melalui berbagai sosial media. Sebagai orang tua, mungkin kita selalu ingin membatasi waktu penggunaan internet pada anak. Namun kita juga tidak boleh lupa bahwa mengakses internet memiliki banyak manfaat untuk anak remaja dan praremaja, jika digunakan dengan benar.
Kita harus tetap waspada dengan berbagai macam risiko yang mungkin anak alami saat mengakses internet. Jangan sampai anak kita mengalami cyberbullying dan sebagainya. Untuk itu kita harus memastikan anak tetap aman saat mengakses internet, berikut 5 tips aman berinternet untuk anak remaja dan praremaja yang bisa kamu terapkan.
Tips Aman Berinternet untuk Anak Remaja
1. Diskusikan risiko dan bahayanya
Jika anak-anak kita sudah cukup besar untuk menggunakan teknologi internet, maka mereka sudah cukup dewasa untuk mengetahui tentang bahayanya. Sebagai orang tua, kita tidak perlu menakut-nakuti mereka saat menjelaskan tentang bahaya dari teknologi internet. Berbicaralah secara terbuka kepada anak mengenai sisi negatif dari internet agar mereka dapat memahami risiko kejahatan yang ada di dunia maya. Jangan lupa, ajak anggota keluarga lainnya untuk mengembangkan sikap yang sehat saat menggunakan teknologi dan internet.
Kita tetap bisa mengizinkan anak untuk berkomunikasi dengan teman-temannya melalui internet. Namun, pastikan juga kita tidak lupa untuk mengingatkan anak mengenai potensi bahaya dari membangun pertemanan dengan orang asing di dunia maya.
2. Tetapkan batasan
Menetapkan beberapa aturan tentang penggunaan internet dan teknologi akan memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak terutama anak remaja. Misalnya pembatasan penggunaan media sosial apapun serta intensitas berkomunikasi secara online dengan teman. Seiring bertambahnya usia anak, kita juga harus lebih memberikan mereka kebebasan dalam mengakses internet dengan tetap membatasi jumlah waktu yang dapat anak habiskan untuk beraktivitas di dunia maya. Selain itu, penting juga untuk menetapkan larangan penggunaan gadget selama waktu makan agar meningkatkan interaksi dengan keluarga yang berkualitas.
3. Instal aplikasi parental control
Era digital saat ini telah memperluas dunia bagi anak-anak. Meskipun begitu, tetap ada beberapa hal di media online yang tidak boleh diakses atau dinikmati oleh anak-anak. Oleh sebab itu, kita bisa menginstal salah satu aplikasi parental control untuk membantu memantau dan membatasi aktivitas anak saat mengakses internet. Parental control dapat diatur di jaringan broadband dan seluler baik itu di perangkat individual maupun mesin telusur. Saat mengaktifkan aplikasi parental control, tentu kita akan mencegah anak-anak untuk mengakses konten yang tidak sesuai dengan usianya, membeli aplikasi atau mengubah kata sandi serta pengaturan privasi. Ada beberapa studi kasus yang menunjukkan bahwa sejumlah anak-anak telah melihat pornografi online dan konten dewasa lainnya pada usia 12 tahun. Jadi, parental control ini akan sangat cocok dan layak untuk menjadi alat yang efektif dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
4. Jelajahi dunia online bersama-sama
Internet adalah salah satu sarana untuk menambah pengetahuan dan ilmu yang praktis. Maka dari itu, kita harus mendorong mereka untuk menggunakan internet sebagai sumber penelitian. Kita juga bisa menginstall beberapa game atau aplikasi edukasi yang dapat membantu kegiatan belajar anak menjadi jauh lebih seru dan menyenangkan.
Selain itu, sangat disarankan bagi orang tua untuk mengakses internet bersama anak-anak agar bisa mengeksplorasi potensi mereka dengan cara yang aman dan terkendali. Dengan begitu, anak kita akan lebih mudah untuk mengembangkan keterampilan mereka saat mengamati bagaimana cara kita menggunakan komputer dan perangkat lainnya dalam mengakses internet.
5. Tingkatkan kesadaran akan cyberbullying
Seperti yang kita tahu, dunia maya tidak bisa dilepaskan dari cyberbullying. Hal tersebut dapat terjadi melalui email, platform game, chat, dan jejaring sosial. Cyberbullying sangat mungkin dialami oleh anak dalam bentuk pelecehan, ancaman, intimidasi, atau postingan tentang data pribadi yang seharusnya tidak disebarkan ke publik. Untuk mencegah anak kita mengalami cyberbullying, cobalah memulai percakapan terbuka dengan mereka tentang cyberbullying dan dorong anak untuk tidak ragu berbicara kepada kita, jika mereka menjadi korban dari tindakan cyberbullying. Jangan lupa imngatkan kepada mereka bahwa membagikan terlalu banyak informasi pribadi secara online dapat menimbulkan berbagai masalah dan manipulasi yang akan merugikan diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Menjaga keselamatan anak-anak kita di dunia digital yang semakin kompleks, penerapan tips-tips di atas sangat penting. Dengan memberikan pedoman, pengawasan, dan pendidikan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak kita berinteraksi secara aman dan bertanggung jawab di dunia online yang semakin luas.