UJIAN JMC 3
Caritanya kan hari ini Vay ujian JMC 3 Yamaha. Nah, sejak kemarin sudah diremind untuk terus latihan setiap hari, minimal lima kali main untuk setiap lagu. Tapi setiap kali disuruh latihan dia kayak ogah-ogahan gitu, pake ngambek dan cemberut. Maunya main sekali aja. Sebenarnya sih sejak dua bulan lalu dia sudah hapal semua lagu wajib di buku JMC 3 – karena diwajibkan tiap hari main dan main.
Tapi mungkin nih ya, dia bosan karena disuruh latihan terus, jadi malas. Terus stress juga kali ya karena maminya penuntut, hahah. Dan, karena selama dua minggu terakhir dia hampir gak latihan sama sekali (on off gitu), ketika kelas konser minggu lalu, dia kepeleset satu nada lho, gara-gara nervous! Hahah… Missnya sampai pegang dadanya, “Waaah… deg-degan yaa… gpp ayo diulang sekali lagi, boleh?†lalu diulang dan lancar. Teman-temannya yang lain juga pada grogi dan salah-salah juga, sampai ada yang nangis – mungkin malu – karena salah terus dari awal lagu.
Ya sudah. Karena dia masih gak mau juga mengulang latihan sejak dua hari lalu sebelum tiba hari H, saya biarkan saja. Terus tadi di tempat ujian, Vay bilang, kenapa harus ujian sendiri-sendiri, dia gak suka. Waktu tes di sekolah aja berdua-berdua, katanya. Saya sih jawabnya begini, kalau tes pelajaran kan beda ya. Mereka diminta menulis jawaban di kertas, tapi kalau musik tentu harus sendiri-sendiri karena penguji harus melihat permainannya bagaimana. Kalau ramai-ramai, susah dong menilainya. Lalu katanya, maksudnya ujian menyanyinya. Dia gak suka disuruh menyanyi sendiri. Ah, bisa aja deh Vay. Padahal dia kan suka nyanyi. Mungkin karena nervous aja yah.
Tapi ya, kalau dilihat cara Yamaha menguji siswa itu memang agak ‘menakutkan’ sih. Anak masuk ke kelas bersama orang tua, lalu ada Miss-nya yang akan mendampingi atau memainkan lagu bila tesnya menyanyi, lalu ada penguji di satu meja yang tidak kita kenal siapa orangnya, memandang dengan angker. Awal tahun kemarin, Vay dapat penguji yang wajahnya gak bersahabat, gak pakai ngomong apa-apa, gak senyum juga. Pantaslah kalau anak jadi stress membayangkan ujian berikutnya.
Nah, tadi, pengujinya Vay sudah ibu-ibu. Wajahnya manis dan sangat bersahabat. Sepertinya penguji yang ini ngerti nih, anak-anak akan makin stress kalau dapat penguji yang kurang welcome.
Tes pertama, menyanyi. Lancar. Tes kedua, menebak nada. Miss-nya mainkan nada kunci F di piano, dan siswa harus mengikuti di electone, menebak tadi itu nada apa. Saya deg-degan takut Vay grogi terus salah tebak. Eh, lancar. Tes berikutnya adalah memainkan dua lagu pilihan. Duh, udah gak latihan pula ini, takut dia kepeleset lagi. Dan, lancarrrr! Gak ada kepeleset sedikitpun, ketukan juga semua pas, gak kecepatan, gak kelambatan. Aduh, lega. Soalnya kan kadang anak mau cepat selesai jadi buru-buru main, malah kepeleset. Untung deh selama ini kalau nemani dia latihan, dia saya ‘paksa’ untuk main dengan benar. Kecepatan main, ulang dari awal. Ada satu nada atau jari yang salah, ulang dari awal. Pokoknya ulang terus sampai betul.
Saat selesai, penguji tersenyum pada Vay dan memberinya pujian, “Kamu tadi mainnya bagus, cukup hati-hati, semuanya bagus. Selamat, ya. Nanti di buku empat harus lebih bagus lagi.†Vay langsung berseri-seri. Keluar dari situ, tangannya yang tadi sedingin es, perlahan menghangat.
FOTO GAYA-GAYAAN
Pagi tadi, kita foto-foto, untuk naikin mood Vay sebelum pergi ujian. Karena cuaca panas, dia sempat gak pengen foto-foto, tapi setelah dikasih lihat beberapa hasil foto, jadi semangat tuh. Iseng banget foto, tapi kok fotonya banyak ya, hahah.
Sisa foto bisa lihat di flickr.
Selamat Vay! Besok di buku empat, harus lebih semangat lagi latihannya ya!
hasil fotonya bagus, mungkin krn viewnya juga bagus kali ya bu hehehe, pokoknya selamat ya bu
Hallo Vay, selamat ya bagus sekali telah menyelesaikan JMC3 dengan sangat bagus, yook jumpa lagi di buku empat pasti semakin menyenangkan. Selamat menikmati liburan sekolah….
Fotonya cakep cakep mbak 🙂
Mbak itu kursi tamannya yang bisa gerak-gerak kah?
Keren Vay… ujiannya di mana? Aku dulu pas les Yamaha malah pengujinya nggak serem-serem. Pernah les di Purwacaraka, pas ujian, guruku dimarahin pengujinya hahaha karena nggak ngajarin materi untuk ujian. Dan aku nggak tahu sama sekali yang disuruh pengujinya -,-