Vay paling suka dengan salah satu merk keripik kentang yang ada di kaleng. Gara-gara maminya juga ini, suka sekali makan itu, jadi anaknya pun kepengen. Saya sih tak pernah terlalu melarangnya makan cemilan anak-anak, dia memang harus mencoba agar tahu rasanya, dan bisa menentukan sendiri dia suka atau tidak. Jadi kayak citos-citosan dengan aneka MSG itu, Vay sudah coba dan ternyata tak suka dengan yang rasanya terlalu berbumbu. Enek katanya. Sukanya hanya yang asin biasa.
Jadi minggu lalu tuh kita beli 1 kaleng keripik kentang. Tapi makannya dijatah, sehari hanya boleh 5 potong (padahal maminya curang, diam-diam makan juga hahah….). Lalu tadi pagi dia baru ingat, kalau dia punya keripik kentang.
Maka ditagihlah janji makan keripik kentang 5 potong. Sepotong, dua potong, tiga potong, empat potong, lima potong. Nyam-nyam. Lalu…. eh, entah pura-pura lupa, tangan kecil itu mengambil beberapa potong yang tersisa di piring (tadi tuangnya kebanyakan). Hap. Hap.
“Ehhh….. ketahuan yaaa…. makannya lebih dari lima!†Ups! Ada yang ketangkap basah, dan langsung tertawa malu.
Lucu deh lihat ekspresi dia tadi pagi, kayaknya geli banget gitu ketangkap basah sudah curang. LOL.
:))) ekspresinyaa
Vay yakin bisa gigit beneran itu kripik? Hahahha. #lirik gigi depan
Cantik banget, meski pake singlet dowang. 😆
hahaha lucu banget lihat ekspresi Vay
Ya ampuuuun, Vaaaay, lucu bgt ekspresinya, dan mbak Zee canggih motretnya 🙂
hehe, lucu juga vay makan kripik kentang. Sekarang harga cemilan naik hebat, tapi bungkusnya aja yang gede isi angin, kalau yg kaleng2 itu masih worthed ya mbak? lumayan… 🙂 harga sesuai kualitas.
ekspresi Vay lucu banget,
habis mami juga curang sih makan keripik kentangnya.
hmm, vay dicurangin ya, gimana cobak kalau vay baca posting ini, hihi