Vay Lagi Feeling Blue

Selamat menjalani ibadah puasa, teman-teman. Semoga puasanya lancar ya!

Mau cerita. Belakangan ini Vay sedang blue. Gampang sedih dan kangen sama maminya. Padahal ya, meskipun dia libur sekolah – sempat ikut summer class beberapa hari – saya gak cuti. Gak bisa cuti nih, kasihan ya. Jadi ya gak banyak jalan-jalan juga.

Tapi bisa jadi karena libur gak kemana-mana – kecuali pas wiken kemarin dia puas banget main lagi ke Kidzania, dan beberapa wahana playground – saat hari kerja tiba dan dia di rumah saja, dia jadi kangen sepertinya.

Ceritanya kemarin pagi, saya sudah siap-siap mau berangkat ke kantor. Pintu garasi sudah mau dibuka, dan saya sudah mau jalan. Tahu-tahu saya dengar suara jeritan kencang bercampur tangis, dari pintu tengah. Lho, kenapa itu? Saya langsung turun dan mendekati Vay yang masih kusut habis bangun tidur berdiri terisak-isak. Heran, kenapa dia menjerit sedemikian rupa. Biasanya juga gpp dia ditinggal saat masih tidur, karena masih ada ayahnya juga. Jadi sebenarnya saya sudah pamit ke dia, berbisik di telinganya, dan dia mengangguk-angguk.

Saya gendong dan bawa dia ke ruang tengah dan bertanya padanya, kenapa dengan dia, Mami sampai kaget. Dia sih tidak menjawab, hanya terus memeluk dan masih terisak sedikit. Setelah membujuknya saya lalu berangkat ke kantor. Tapi penasaran juga. Jadi siang hari di kantor, saya tanya ke ayahnya, ada apa dengan Vay paginya, kenapa mendadak dia keluar dan ngejer saya seperti itu. Kata ayahnya, Vay memang terbangun dan cari maminya. Saya pikir, oh mungkin dia pas lagi mimpi buruk ya. Malamnya, saya tanya lagi ke Vay, kenapa dia tadi. Dia menjawab, “Soalnya Vay gak ketemu Mami waktu bangun”.

Nah, hari ini kejadian lagi. Tadi pagi saya sudah bangunkan dia, bilang kalau Mami mau ke kantor. Dia tidak bergerak sama sekali, alias masih sangat pules. Dicolek-colek, dicium-ciumin gak bangun juga. Jadi ya sudah saya tinggal saja. Terus kejadian lagi. Siangnya saat sudah sempat lihat messanger, saya lihat ada message dari ayahnya. Katanya tadi pagi dia menemukan Vay menangis diam-diam di kamar mandi belakang – di dekat tempat cuci pakaian. Mbak-mbaknya gak ada yang dengar karena sedang pada bersihkan halaman depan. Tapi ayahnya dengar dari kamar karena tangisannya lumayan keras. Dicari-cari, ternyata Vay sedang sembunyi di belakang. Aduh duh, kasihan….

Diinvestigasi sama ayahnya, kenapa dia menangis di belakang. Katanya sengaja, biar gak ada yang tahu dia menangis. Ceritanya Vay ini sudah malu kalau ketahuan nangis, jadi dia sembunyi-sembunyi. Lalu nangisnya kenapa? Pasal yang sama. Karena Mami gak ada waktu dia bangun pagi. Aduuuhhh…. saya langsung patah hati dengarnya. Langsung feeling guilty. Apalagi Senin malam saya pun pulang kantor telat karena kerjaan yang banyak sampai berbuka puasa saja di kantor. Buru-buru saya telepon ke rumah, dan Vay yang angkat. Suaranya sudah ceria, cerita dia lagi main ini itu dan sudah buka puasa (setelah puasa dua jam hehe…).

Saking rindunya dia sama maminya, sampai minta ikut ayahnya ke kantor, biar saya bisa jemput dia habis dari kantor (kebetulan kantor kami berdekatan). Udah gitu ya, Vay sampai menelepon saya dua kali dari telepon kantor ayahnya. Udah gak sabar pengen ketemu, yaa…

Dan tadi, habis jemput Vay di kantor husband, saya bawa dia meluncur ke Kota Kasablankan Mall. Dia katanya ingin main di sana, berdua saja dengan maminya, jadi gak boleh pulang dulu jemput mbak. Okelah, Nak! Meski jalanan macet – sampai harus buka di jalan dengan air putih saja – tapi demi menebus rasa bersalah sama anak, dibela-belainlah. Padahal begitu tiba di KoKas saya sudah keburu lemas dan ngantuk.

kolase

Di Kokas sih cuma main di wahana Hello Kitty, tapi dia sudah senang banget. Yang pasti dia talkative banget, ngomooonngg terus. Jadi ingat waktu mau pulang dan singgah sebentar beli smoothies di sebuah gerai baru, Vay dengan polos bilang gini: “Mami jangan beli di sini, ini kan toko baru, nanti gimana kalau gak enak enak..!” Ngomongnya kencang pula, didengar pegawainya. Lalu saya bisikin ke dia, “Gpplah, Sayang. Nanti kalau gak ada yang beli, terus tokonya tutup, kasihan nanti Mas-mas ini gak ada kerja.” Dia lalu cengar-cengir.

Mungkin Vay memang sedang blue ya. Tapi tadi kita sudah sepakat, besok pagi kalau saya bangunkan dia, dia harus maubangun, supanya kita sempat duduk-duduk dulu di luar, baru saya berangkat ke kantor.

Thanks sudah berkunjung ke TehSusu.Com. Subscribe to Get More. Enter your email address:Delivered by FeedBurner
Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

14 thoughts on “Vay Lagi Feeling Blue

  1. d3d

    Mami, harus inggat…ada seorang anak kecil imut yang sangat membutuhkan kehadiran mami…..kapanpun dan dimanapun.

    Tlg dicatat namanya Vay 🙂

  2. Hi Vay, menikmati liburan sekolah ya
    Vay pintar sekali esok bangun sebentar saat mami mo berangkat kerja ya…..
    Vay pintar mengelola rasa ya Jeng Zee. sampai menangispun ke belakang.
    Salam

  3. Aduh..deritanya ibu bekerja. Mungkin ini nanti yang terjadi padaku kalau aku sudah punya anak nanti.

    Semoga Vay bisa melewati masa gangguan ansietas perpisahan ini ya, Mbak. Kayaknya dia memang harus melihat sendiri dipamitin maminya supaya dia nggak merasa ditinggal.

    Vay kenapa belum bisa bangun pagi, Mbak?

  4. Vay lucunya, ngga mau berpisah sama maminya walau tak lebih dari 8-9 jam ya mbak, kebayang kalau vey udah mulai besar dan kuliah nanti mbak, pasti maminya yang giliran kangen, hehehehe

  5. Karena lagi libur sekolah, udah pasti kegiatan sehari-harinya anak kan pasti berkurang Mami Zee.. ga heran juga kalau dia jadi mellow siihh.
    Bayangin aja, karena biasanya setiap hari ada kegiatan sama teman-temannya sekarang liburan sekolah dia sendirian dirumah walau berkegiatan ini itu juga, tapi tetep beda rasanya. Maunya mungkin kalau anak libur, maminya juga ikutan libur. Jadi ga bosen sendirian dan pengen nikmatin liburannya sama mami 🙂

Leave a Reply to Lidya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *