Masih topik yang sama mengenai performnya Vay, hehe. Kali ini Vay perform kedua, kira-kira dua minggu setelah performnya di Teater Tanah Airku.
Waktu memilih ekskul, Vay ditawarkan mau ikutan Taekwondo gak? Saya bilang, nanti biar bisa pukul anak-anak cowok yang nakal. “Gak mauuuu…. itu kan untuk anak laki-laki. Vaya mau balet aja,†katanya. Haha… gagal rencana mami.
Nah jadi tibalah saat perform pertamanya bersama kelas baletnya. Bayarnya sih sudah dari bulan Desember 2011, bayar Rp.250 ribu ke Miss baletnya, untuk biaya performlah, include baju.
Seminggu sebelum tampil, seragam untuk tampil dibagikan lengkap dengan kertas berisi petunjuk pemasangan bando. Pertama, rambut wajib dibikin satu konde, dan tidak boleh berponi. Kedua, sudah harus pakai baju dan riasan dari rumah, dan warna eye shadow harus sama dengan baju. Dan Vay dapat baju orange-kuning.
Secara maminya Vay tidak pernah berdandan lengkap, agak bingung juga sih. Apalagi minggu sebelumnya baru bersih-bersih alat make up : semua blush on dibuang (karena gak pernah pakai lagi since pakai krim dokter), eye shadow warna terang dulu ada satu tapi juga sudah dibuang (yang ada hanya warna-warna tanah yang biasa dipakai untuk sehari-hari), lipstik juga baru dibuang-buangi karena gak dipakai juga, bedak compact juga dibuang karena sudah setahun gak dipakai. Alhasil bingunglah, anakku mau didandanin pake apa nih? Haha..
Sempat terpikir untuk bawa dandan ke salon, tapi gak tega. Soalnya wajah anak-anak itu kan masih lembut banget, terus muka Vay itu tembem, agak takut membayangkan spons foundation digosok-gosok ke wajahnya, nanti giliran dibersihkan pasti gak mudah. Ya sud, saya pergi cari eye shadow warna orange sajalah. Jadi hanya itu perlengkapan perangnya Vay hehe…. Itu pun perlu usaha saat mendandaninya. Setiap kali disuruh merem, kelopaknya dirapatkan, jadi susah deh. Untuk wajah tidak pakai foundation, cukup pakai press powder punya maminya. Nah, giliran mau dipakaikan lipstik, Vay gak mau. Baru dipoles, dia malah lari dan digosokin ke seragam kerja nanny-nya. Beuh. Belum lagi saat bikin konde, duh susahnya, alhasil cuma digelung dan dijepit saja. Lalu bandonya itu, itu kan bando kawat, susah banget masangnya biar gak lepas. Sudah dijepit pakai jepitan, eh lepas lagi. Hehe… ketahuan maminya gak pengalaman.
Tiba di Minniapolis Plaza Indonesia, ruangan sudah rameeeee…. Balerina-balerina cilik berkumpul di ruangan sekolah, dengan para orang tua. Sebagian sudah dandan lengkap, sebagian masih didandanin ibunya. Refleks saya menoleh ke Vay, duh anakku kayaknya kok polos banget yah hehe…. Ada kelompok balerina berbaju ungu, dari Kinderfield cabang lain, ada periasnya sendiri, yang dengan sabar merias wajah dan mata mereka. Pokoknya cantik-cantik deh. Pipinya merah-merah, terus ada pula yang matanya dipakaikan celak, jadi smokey eyes gitu. Wah salut deh sama periasnya.
Mbaknya Vay langsung komentar : “Bu, Vaya gak pake merah-merah di pipi gitu, Bu?†“Ibu gak punya, lupa tadi beli di bawah.†Iya, tadi begitu mendarat di Plaza Indonesia, kita memang ke Guardian dulu, di lantai bawah, cari peniti, karena baju Vay kebesaran, jadi tali bahunya harus dijepit. Dan saya lupa, padahal sudah niat mau beli blush on untuk jaga-jaga siapa tahu dibutuhkan. **tapi sekarang sudah dicatet apa saja yang kurang-kurang, biar nextnya gak kelabakan lagi.
Yang lucu waktu saya beli dorayaki buat Vay. Waktu disuapin, kan Vay makan dengan lahap, nah teman-temannya melihat semua dengan tatapan pengen. Tapi dari tadi mereka memang gak makan apa-apa karena gak mau riasannya luntur, terutama lipstiknya hihihi… Habis makan, Vay disuruh kumur-kumur dulu biar giginya bersih saat senyum nanti.
Jam 12 teng barulah perform dimulai. Setiap kelompok bergiliran tampil. Mereka tampil di arena permainan Zee & Milo’s Hide Out, salah satu area permainan favorit di Miniapolis, jadi para parents pun bergiliran ngejogrok di depan untuk moto-motoin anaknya.
Nah, sejak penampilan kelompok kedua, saya sudah ngejogrok dong pas di depan panggung dengan seorang mommy temannya Vay. Harapan saya, tentu Vay akan tampil di barisan tengah atau di depanlah, karena di kelompok orange itu, yang kecil hanya ada 3 anak, ya si Vay dan dua temannya masih kecil-kecil, sama-sama anak Kiddy 2.
Tapi begitu line up, ternyata si pengarah gaya kebingungan. Sepertinya mereka memang tidak menetapkan posisi, si ini dimana, si itu dimana, dst, jadi main asal taruh saja. Karena terburu-buru, si mbak pengarah gaya langsung menggiring Vay dengan terburu-buru ke sudut kanan, di baris belakang, pas di belakang anak yang tinggi besar. Padahal di sisi kiri dan tengah, masih ada space. Huaaaa…. langsung mau marah deh. Bagaimana mau ngambil foto dan videonya kalau tertutup dari mana-mana? Dan karena terburu-buru, bando Vaya pun jatuh. Saya gak lihat kejadian itu sebenarnya, tapi ayahnya Vay yang melihat karena dia merekam dari sisi kanan. Bando dipasang lagi dan anak-anak pun bersiap untuk tampil.
Saya berdiri buru-buru mencari posisi ke kanan untuk merekam, tapi gak dapaaatt…. Vaya tersembunyi di belakang. Mau nangis rasanya. Hiks. Untunglah, Vay waktu menari, bergeser-geser sedikit jadi bisa saya rekam juga, tapi gak lengkap dari awal. Syukurlah ada penyelamat. Ayahnya Vay memang ngejogrok di sisi kanan panggung dan dia bisa merekam dengan lengkap pakai G-Note, dan hasilnya bersih banget, beda dengan hasil handycam mami Vay.
Oh ya, saat para balerina cilik ini tampil, Miss baletnya berdiri di depan (agak di belakang parents) memperagakan gerakan, mungkin takut anak-anak grogi dan lupa kali ya.
Ini dia rekamannya :). Saya ketawa-ketawa sendiri setiap kali menontonnya. Rekaman aslinya miring karena kirain akan otomatis portrait kalau ditonton di desktop. Ternyata tetap miring, hahah… Jadi saya rotate dululah, makanya agak small hasilnya. Waktu nonton rekamannya, Vay senyum-senyum dan dia berkomentar sendiri saat menonton adegan dimana dia lupa gerakan. “Hehe.. ini Vaya lupa kakinya..â€
Jadi ingat pertanyaan Vay, “Mami dulu, balet juga?” “Enggak. Kan mami dulu tinggal di kampung, gak ada balet di sana.” “Jadi Mami ngapain?” “Ya mami dance biasa aja…” Dan dia pun mengangguk-angguk.
Hahaha, kalau begitu sama dong dengan anak-anak cewek di (sekolah) sini. Kecenderungan mereka untuk memilih ekskul atau perform tari lebih tinggi daripada drama. Bahkan anak yang masih sakit pun harus “inden” posisi dalam latihan pertunjukan acara sekolah. Salah satu faktor anak-anak cewek di sini lebih memilih tari adalah demam K-Pop yang selain menyanyi berkelompok juga menitik beratkan pada gerakan-gerakan tari modern.
Selamat dan sukses untuk perform Vay kedua 🙂
Vay suka balet yaaaa…
lucunyaaaaa 🙂
Kayla mah taekwondo mbaaaaa…hihihi…
senang ngelihat penampilan Vay, tetap sebagai Vay, untung maminya habis bersih-bersih 🙂
hehe.. iya, malas sebenarnya hrs dandan2in anak, kasian wajahnya… tp ya dia pun aneh sendiri krn semua anak dandan…
ihh, si vay lucu ndut imut jadi gemes
Vay bisa kebosanan juga ya kalo nunggu hihihi lucu banget.
Moga jadi Balerina profesional kelak ya Vay 🙂
Ekspresinya Vay pas nunggu itu, kacian..
Tapi tetep ngegemesin..
Selamat ya atas perform keduanya ya Vay..
Vay kebih suka balet ya? baguslah lebih girly! saya rada cemas nih, Jasmine naga2nya tomboy dan senang lihat kedua abangnya karate! 😀
Saya wkt kecil padahal latihannya karate. Tak apa sih menjadi tomboy, jadi berani….