Saat hari pertama masuk sekolah kemarin, saya memang tidak mengantar anak saya ke sekolah. Sebenarnya ingin sih, izin datang terlambat untuk mengantar anak masuk sekolah di kelas pertama, yaitu di Kindergarten B alias TK Besar. Tapi saya pikir, ah ini kan sama saja dengan KG A kemarin, sama-sama masih KG, tidak ada perubahan mencolok ini. Seragam masih sama, teman-teman juga, meskipun diacak lagi murid-muridnya, tapi Vay jadi ketemu lagi dengan beberapa teman lamanya waktu Kiddy dan teman dari KG A juga masih ada. Tapi saya menitip kamera pada nanny-nya Vay untuk memotret aktivitas di hari pertama apa saja. Anyway, perbedaan fisik juga mulai terlihat selama setahun ini. Sudah makin tinggi, dan mulai mengurus. Fotonya setahun lalu saat baru naik ke Kindergarten bisa cek disini.
Tapi lalu, karena satu harian saya lihat isi social media teman-teman saya adalah foto anaknya di sekolah, saya jadi merasa bersalah juga sudah membiarkan Vay sendiri. Maka sorenya pun saya berniat untuk mengantar dia esok harinya. Ganti rugilah, gitu. Udah gitu ya, malam hari si mbaknya Vay bilang begini, “Bu, tadi tuh cuma Vaya lho Bu, yang gak diantar maminya ke sekolah.” Beuh.
Nah tadi pagi, saat kita sudah siap-siap mau ke sekolah, tiba-tiba Vay bilang dia gak mau diantar sama maminya. Dia ingin naik mobil Pak Komeng saja — mobil jemputannya. Lalu dia bilang, dia juga tidak mau mbaknya ikut sama dia ke sekolah. Katanya, mulai sekarang dia mau sekolah sendiri saja. Dia bilang dia sudah besar, jadi tidak mau ditemani dan diantar lagi. Lagipula ya, saat anak-anak naik KG B, peraturan disiplin di sekolah lebih ketat lagi. Tas harus dibawa sendiri, tidak boleh dibantu sama sekali meskipun turun dari mobil lalu tas diangsurkan ke punggungnya. Kalau Miss-nya melihat, bisa kena hukuman di kelas.
Aih. Awalnya hati ini mencelos, sedikit kecewa karena ditolak oleh anak. Tapi kemudian saya berusaha melihat dari sisi lain, dan saya pun paham bahwa mungkin saat ini saya sudah harus memberikan sedikit kepercayaan pada anak. Toh anak-anak kita ini seiring waktu nanti, saat dia semakin besar, sedikit demi sedikit pasti mulai berkurang kadar perhatiannya pada orang tua dikarenakan banyak kesibukannya. Dia sudah malu bermanja-manja sama orangtuanya, mungkin pula sudah tidak ingin digendong di depan teman-temannya, bahkan dicium di depan teman-temannya juga mungkin dia malu. Memang harus siap dari sekarang, bahwa anak akan mulai punya dunia sendiri bersama lingkungannya dan kita harus belajar menghargai privacy-nya.
Jadi, hari ini — hanya hari ini saja dulu — saya izinkan dia pergi sekolah dengan mobil jemputannya tanpa mbaknya. Besok mbaknya akan menemani lagi sampai sekolah, baru boleh pulang lagi ke rumah, dan siangnya ke sekolah lagi.
Selamat ya, Vay! Sekarang sudah naik KG B.
aku suka tatapan mata Vay.
Vay sudah besar ya. Bentar lagi tak terasa sudah mau SMP. #eh
Masih lamalah SMP…
ada rasa kebanggaan tersendiri buat si anak ya mbak kalau hari pertama diantar ke sekolah
Iya, mbak. Dia senang gitu klo diantar parentsnya. Ini Vaya kemarin katanya ga mo diantar, eh tadi pagi katanya minta diantar hahahaa…
Vay sudah besar dan makin mandiri ya, selamat ya dah KG B.
Aduh cantiknya, pintar dan mandiri pula. Iya, makin gede mereka makin gga mau nempel2 ama kita. Aku jadi ingat bbrp bulan yg lalu pas udah mau akhir masa2 sekolah, that was when the kids were really eager to having their Summer break and school was so much a big pain, LOL. Pas misoa dan aku anter Jake ke schoolnya, and banyak anak2 pada kumpul di depan gedung walking to the door, misoa sengaja bilang “kiss your daddy, Jake. sambil gungsurin pipi. Jake melotot gga percaya what he just heard. That’s so funny, misoa ku emang kadang usil banget.
Hahahaa….
Nah kayak gitu tuh. Sama kayak Vay waktu Opungnya ke sekolah terus gendong dia, dia udah malu dilihat teman2 dan Missnya, buru2 minta turun…
Selamat ya Vay udah KGB. Terharu baca ceritaga mau dianter ke sekolahnya. Ikutan mencelos dikit Kak. Semoga lancar dan semakin pinter ya Vay.. ๐
Vay Hebat ,………………. ๐
wah selamat ya vaya udah KG B… semoga rajin sekolah terus ya ๐