Awalnya karena saya lihat teman saya (di divisi sebelum divisi saya sekarang ini) selalu sarapan dengan oatmeal. Padahal dilihat secara fisik, dia tidak gemuk (malah sangat langsing) dan juga selalu terlihat sehat, alias hampir tak pernah flu, sakit kepala, ataupun sakit-sakit ringan lainnya. Saya tanya, kenapa dia makan itu. Katanya enak. Aih, enak? Masa?
Dulu waktu Vay baru mulai MPASI, oatmeal ini salah satu menu andalan emaknya ini. Dimasak dengan sup jagung dan telur puyuh, pasti ludes sama Vay. Tapi memang lama-lama dia mulai bosan, akhirnya tak pernah lagi saya beli oatmeal.
Nah saya pun coba-coba, mengganti sarapan nasi saya dengan oatmealnya Vay. Pertama mencoba, langsung saya stop. Tak enak! Gak jelas rasanya! Itu pendapat saya waktu itu, dua tahunan yang lalu lah. Tapi saya masih penasaran, masa sih saya gak bisa suka sama oatmeal. Saya coba lagi setahun kemudian, eh… tetap belum diterima oleh lidah. Bungkusan oatmeal di lemari pun dibuang karena kelamaan disimpan gak ada yang makan.
But lagi-lagi saya tak menyerah. Awal tahun ini kembali saya coba mencicipi oatmeal. Saya beli bungkus kecil untuk di kantor, lalu suatu pagi saya coba lagi. Biasa saja cara membuatnya karena saya pilih yang instan. Hanya empat sendok makan oatmeal disiram dengan air panas. Tidak pakai susu, atau pisang, atau buah ini itu, itu urusan nanti. Kalau mau mencoba makanan, harus coba dulu yang plain, itu baru benar.
Sesuap, masih aneh sedikit. Dua suap, mulai terasa plainnya. Tiga suap, eh… kok enak juga ya. Empat suap, lima suap, dst sampai isi mangkok ludes. Wah! Berhasil. Gak sangka ternyata saya bisa menikmati juga sarapan dengan oatmel. Habis bungkus kecil, saya langsung beli bungkus besar, ditaruh di kotak makanan saya di kantor.
Tidak setiap hari saya sarapan oatmeal, sekali-sekali tentu ingin makan enak juga di kantin bawah. Ya tiga-empat kali seminggu lah breakfastnya oatmeal. Teman-teman yang lewat biasa berkomentar, “Wow, sarapannya sehat bener.†Atau “Makanan bayi dimakan.†Atau “Makanan nenek gue tuh.†Haha … tapi ada juga yang penasaran nanya kenapa saya makan oatmeal. “Biar hemat.†Itu jawaban saya, hehe..
Ah. Cuma makan oatmeal aja kok ditanya ya. Boleh dong pengen belajar hidup sehat. Soalnya saya juga suka fast food, jadi harus balancelah, secara olahraga jarang banget, jadi makanan yang harus dijaga benar-benar. 🙂
saya sepertinya belum pernah makan yg begituan.
jadi penasaran, itu makanan kayak apa dan fungsi utamanya buat apa.
Coba ah.
Hahah… manfaatnya untuk mengurangi kolesterol & untuk kesehatan jantung.
aku paling heran kalau liat mama makan oatmeal. Pakai oatmeal direbus pakai susu+ butter, lalu kalau mau makan pakai gula pasir. Enaaak banget keliatannya.
Tapi tetap akunya malas buat, sehingga kalau beli satu kaleng, paling termakan cuma 2-3 kali. Mungkin kalau ada yang sediakan aku makan sih 😀
hehee…. aku jg suka makan campur susu tapi sedikiiiit saja. lebih enak plain sih kalau aku.
Jadi pengen nyoba neh ..
bener ga ya? apa enak ?? hmm … #sambildiet
Terakhir coba makan oatmeal, entah berapa tahun lalu.. dan sama, gak enak 😐
Apa kucoba lagi lah, kak?
saya gatot mbak mencoba sarapan oatmeal … sudah pernah mencoba 2 tahun (2008-2009) sarapan oatmeal tapi rupanya diperut saya engga kuat lama … jam 9 sudah kukuruyuk perut saya 😆
oatmeal di masak pake madu enak bener…cuman ya itu, lebih enak nasi uduk plus tempe bacem ternyata….haaa….
oatmeal sudah sangat identik dengan sarapan 🙂
nice shoot about breakfast …