Yang Ultimate dari Terminal 3 Ultimate – Soetta

Yang Ultimate dari Terminal 3 Ultimate – Soetta

Satu tempat yang sedang hits untuk orang Jakarta, adalah Terminal 3 Ultimate di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ini adalah terminal baru yang digadang-gadang akan menjadi terminal internasional yang semegah bandara Changi. Dan pertanggal 9 Agustus 2016 lalu, Terminal 3 Ultimate ini mulai resmi beroperasi, dengan Garuda Indonesia menjadi operator pesawat satu-satunya yang beroperasi di sana.

Terminal 3 Ultimate
Terminal 3 Ultimate

Pertengahan Agustus kemarin, adalah pertama kalinya saya mencoba terbang dari Terminal 3 Ultimate, untuk penerbangan ke Palembang. Seperti biasa, bangun pagi buta untuk mengejar first flight. Dan karena sebelumnya cuma pernah satu kali berangkat dari Terminal 3 (sebelum renovasi) dan dulu juga tidak memarkir kendaraan di Parkir Inap, sekarang ini baru ngeh kalau lokasinya lumayan jauh dari Parkir Inap. Ini artinya, kita harus memperhitungkan 5-10 menit tambahan waktu perjalanan tambahan dari tempar parkir inap di bandara hingga ke terminal. Kecuali nantinya apabila tempat parkir di Terminal 3 sudah beroperasi dengan resmi, maka perhitungan waktu bisa berubah.

Mungkin karena saat itu bandara baru beroperasi lima hari, masuk ke dalam Terminal 3 Ultimate itu rasanya seperti masuk ke rumah yang belum jadi. Namun mari saya ceritakan, apa saja yang saya temukan di dalam.

Coffee Shop

Starbucks dan Excelso adalah dua coffee shop yang saya temui di Terminal 3 Ultimate ini. Masih dengan booth ala kadarnya, kedua kedai kopi ini ada di satu deretan ujung sebelum penumpang menuju ruang tunggu. Kalau saya lihat, meja dan kursi yang disediakan di depan kedai-kedai kopi ini masih sedikit, tidak cukup untuk mengakomodir banyaknya pelanggan setia mereka yang ingin duduk menikmati kopi. Namun di sisi pintu masuk ruang tunggu, sudah ada area besar tertutup dengan logo Starbucks. Sepertinya nantinya tempat ini akan jadi kedai tetap mereka yang besar.

Stand Budaya Indonesia

Memasuki gate pemeriksaan ke ruang tunggu, kami menemukan deretan stand budaya yang belum jadi. Tapi, aduuuhhh… saya tak tahan untuk berhenti dan memandangi kain tenun yang terpajang indah di depan mata. Saya sudah tak sabar ingin melewatinya lagi nanti ketika sudah jadi semua.

Ruang Tunggu Apik

Dan ketika kami sudah hampir tiba di ujung jalan menuju eskalator, dari situ kemudian terlihat seluas dan sebesar apa ruang tunggu penumpang di bawah sana. Megah. Mewah.

Deretan sofa biru dan hijau menyambut kami. Saya tertarik dengan bagaimana mereka mengatur komposisi sofa dan meja. Selain konsep umum dimana satu meja dipadu dengan sepasang atau dua pasang kursi (sofa), ada juga single sofa. Bisa jadi pertimbangan ini karena banyaknya penumpang bisnis yang bepergian sendirian. Saya yakin mereka yang sering bepergian sendirian senang dengan konsep ini. Tak perlu rebutan meja dengan orang di depan kita, bahkan tak perlu repot-repot tanya ada orangnya atau tidak sebelum duduk.

Kedai Makan dan Cemilan

Di ruang tunggu boarding ini beberapa merek makanan lokal tersedia. Memang belum sempurna juga tenantnya seperti kedai kopi di atas tadi, terlihat dari beberapa tenant yang masih meletakkan jualannya di meja biasa.

Charging Booth

Ini adalah salah satu fasilitasi yang sekarang sudah lumrah ada di tempat umum. Jadi bagi yang kehabisan batre handphone, bisa memanfaatkan charging booth yang ada. For free.

Art Wall dan Tattoo Car

Ini bisa kalian temukan di areal terminal kedatangan, ketika sudah mau tiba di area gedung sebelah dalam. Wall cantik dan mobil antik yang seperti ditato menjadi satu daya tarik sendiri bagi penumpang. Semua yang lewat tentu ingin berfoto di situ. Kece badailah!

Terminal kedatangan
Terminal kedatangan
Terminal kedatangan
Terminal kedatangan

Tapi jangan salah. Dari situ ke bagian bagasi, lumayan jauh! Jadi untuk lansia atau mereka yang tidak kuat berjalan jauh, bisa menumpang mobil caddy yang akan lewat sewaktu-waktu. Dan ada travelator juga kok yang membantu kita jalan cepat.

Nah. Biarpun demikian, meskipun terminal baru ini memang memiliki banyak fasilitas ultimate seperti disebutkan di atas, tapi secara umum memang belum bisa dikatakan 100% sudah ready. Di tanggal 14 kemarin itu, sore harinya Terminal 3 Ultimate kebanjiran karena hujan deras melanda Jakarta. Lalu ketika saya kembali ke Jakarta keesokan harinya, dan ke toilet, ternyata pipa air di toilet juga bocor. Beberapa ruas dinding juga belum terbungkus sempurna. Saat saya kembali tiba di terminal kedatangan minggu lalu, kondisi belum jauh berbeda.

Yang bikin saya kurang hepi, adalah tempat untuk menunggu mobil jemputan. Jadi ketika kita keluar dari gate, di depan jalan itu adalah parkir untuk taxi. Bagi yang akan naik damri, atau menunggu jemputan pribadi, atau seperti saya yang menunggu jemputan shuttle inap, harus jalan lebih jauh ke ujung jalan, dan di situ tidak ada atapnya. Panas bo! Ya semoga saja nanti akan ada atapnya, atau pohon rindang.

Bicara soal harapan untuk Terminal 3 Ultimate ini, pastinya adalah bagaimana nanti petugas dan pengunjung bisa menjaga kebersihannya. Sekarang, meja kursi, lantai, dinding masih mengkilat. Toilet di luar kejadian bocor  masih bersih dan harum. Semoga kedepannya akan terus terjaga.

Stay ultimate-lah pokoknya! Biar Jakarta makin keren! Biar Indonesia makin keren!

Thanks sudah berkunjung ke TehSusu.Com. Subscribe to Get More. Enter your email address:Delivered by FeedBurner

11 Comments

  1. Saya baru sekali merasakan terminal ultimate. Berhubung saya memang ndak suka keliling kalau di bandara, jadi saya cuma check in dan menuju gate yang dituju. Jadi suka ndak perhatian terhadap sekeliling termasuk ada banjir waktu itu yang sampai masuk ke terminal keberangkatan.

  2. Semoga kalau udah 100% selesai, hasilnya akan memuaskan. Tapi, suka deh kalau banyak ciri khas Indonesia. Apalagi bandara kan katanya gerbang dari sebuah negara, ya ^_^

  3. Fei

    Bulan ini saya bolak balik jakarta luar kota, tapi sayang klien providenya bukan Garuda so blm bisa menikmati si ultimate ini

  4. suamiku yg srg kasih training ke luar jota yg udh sering melalui terminal ultimate ini.. aku malah belum :D.. dia jg cerita mba memang masih blm sebagus yg diharapkan.. tapi maklum lah krn memang blm 100% siap kan ya.. tp aku optimis terminal ultimate ini bisa bener2 semegah changi .. bangga kalo bandara kita ada yg bisa sebagus itu 🙂

    • Zizy

      Kalau bisa sebagus Changi, aduh bahagianya. Bangga.

  5. Saya pertama kali menggunakan Terminal 3 Ultimate ini ya baru kemarin waktu bepergian ke Makassar
    Terminalnya bagus …
    Ya memang satu dua sudut masih belum selesai dan sempurna berfungsi.

    Dan satu lagi … sudut kedatangan yang banyak gambar warna warni itu, background tempat kamu berfoto itu memang keren.

    salam saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *