Sebagai seorang ibu dengan anak yang sedang beranjak besar, saya sering mendengar curhatan teman-teman, “Aduh, anakku pemalu banget kalau ketemu orang baru!” atau “Kenapa ya dia gak pede kalau disuruh tampil di depan kelas?” Padahal, percaya diri anak adalah salah satu bekal penting untuk masa depannya. Anak yang percaya diri akan lebih berani mengambil peluang, lebih tangguh menghadapi tantangan, dan tentu saja, lebih siap menghadapi kerasnya dunia.
Faktanya, rasa percaya diri bukan sesuatu yang datang begitu saja sejak lahir. Ini adalah kualitas yang harus kita bantu tanamkan dan latih setiap hari, lewat hal-hal sederhana dalam keseharian kita. Yuk, saya ingin ajak bapak ibu semua menyimak 10 tips praktis berikut ini!
10 Tips Sederhana untuk Membantu Anak Lebih Percaya Diri
Membangun percaya diri anak bukanlah soal memberikan pujian setinggi langit setiap hari atau membiarkannya selalu merasa paling hebat. Justru kunci keberhasilan ada pada keseimbangan: mendampingi anak untuk mengenali kelebihan dan kelemahannya, memberi ruang bereksplorasi, sekaligus menjadi tempat aman baginya belajar. Berikut ini 10 cara sederhana tapi bermakna yang bisa dicoba di rumah.
1. Puji Usahanya, Bukan Hanya Hasilnya
Kita sering tanpa sadar hanya fokus pada hasil akhir, seperti nilai ulangan atau juara lomba. Padahal, yang paling penting adalah menghargai prosesnya. Katakan, “Wah, belajarnya sekarang rajin banget, duh Mami jadi bangga!” daripada sekadar “Hebat, dapat 100!” Dengan begitu, anak akan belajar bahwa usahanya lah yang berharga, bukan sekadar hasil. Tapi sekali-sekali bila ingin megucap hebat dapat 100 pun tak apa-apa. Anak tetap senang menerima pujian itu.
2. Berikan Anak Ruang untuk Bereksplorasi
Kadang sebagai ibu, kita refleks ingin melindungi anak agar tidak jatuh atau gagal. Tapi justru pengalaman mencoba — termasuk gagal — itulah yang menguatkan. Biarkan anak mencoba hal baru: belajar naik sepeda, menggambar, bahkan membantu masak di dapur. Saat anak merasa diberi kepercayaan, benih keberanian tumbuh di dalam dirinya.
3. Libatkan Anak dalam Keputusan Kecil
Jangan remehkan keputusan-keputusan sederhana, seperti memilih baju sendiri, menentukan menu makan, atau memilih buku bacaan. Ketika kita melibatkan anak, mereka belajar bahwa pendapatnya berharga. Hal ini akan memperkuat keyakinan diri mereka di kemudian hari saat harus mengambil keputusan yang lebih besar.
4. Jadilah Role Model yang Positif
Anak meniru apa yang kita lakukan, bukan hanya apa yang kita katakan. Kalau kita sering mengeluh, “Aduh, Mama ini gak bisa,” anak pun akan mudah menyerah. Tunjukkan sikap positif: “Mama coba dulu ya, siapa tahu bisa.” Ini mengajarkan anak bahwa berusaha itu penting, dan gagal itu wajar.
5. Ajarkan Anak Mengatasi Kesalahan
Daripada memarahi anak ketika salah, lebih baik bantu dia mencari solusi. Misalnya saat anak menumpahkan air, katakan, “Yuk, sama-sama kita bersihan ya.. ” bukan langsung mengomel. Dengan begitu, anak belajar bahwa salah itu bukan akhir segalanya. Ini akan membuat anak lebih percaya diri menghadapi tantangan berikutnya.
6. Beri Anak Tanggung Jawab Sesuai Usia
Anak yang merasa dipercaya biasanya lebih percaya diri. Berikan tugas sederhana: membereskan mainan, menyiapkan tas sekolah, atau menyiram tanaman. Saat mereka berhasil menyelesaikan tugas, mereka merasa bangga dan yakin akan kemampuannya.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengajari Tanggung Jawab Pada Anak Remaja
7. Dukung Minat dan Bakat Anak
Setiap anak unik, jangan bandingkan anak kita dengan anak tetangga. Kalau anak suka menggambar, dukung! Kalau dia hobi bernyanyi, beri kesempatan tampil. Fokus pada kekuatan anak kita sendiri. Dengan begitu, anak belajar mencintai diri sendiri tanpa harus menjadi “seperti orang lain.”
8. Bangun Komunikasi yang Hangat
Luangkan waktu mendengarkan cerita anak tanpa memotong atau buru-buru mengoreksi. Anak yang merasa didengar akan lebih percaya diri untuk berbicara, baik di rumah maupun di luar. Coba deh, matikan gadget sejenak dan dengarkan cerita mereka sepenuh hati.
9. Batasi Kritik yang Tidak Perlu
Kita memang ingin anak jadi lebih baik. Tapi kritik yang tajam malah bisa meruntuhkan kepercayaan diri. Ganti kalimat seperti “Kamu kok ceroboh banget sih!” dengan “Yuk, kita coba lebih hati-hati ya.” Nada bicara kita juga sangat berpengaruh, lho.
10. Ajak Anak Ikut Aktivitas Sosial
Kegiatan seperti ikut klub hobi, les, atau aktivitas sosial membantu anak belajar berinteraksi dengan banyak orang. Anak jadi lebih berani dan terbiasa mengungkapkan ide atau pendapatnya. Coba lihat program seperti di Merry Riana Learning Centre yang fokus mengembangkan karakter anak.
Manfaat Percaya Diri pada Anak
Kalau Bapak Ibu masih bertanya-tanya, apa sih pentingnya menumbuhkan percaya diri anak? Jawabannya: percaya diri adalah fondasi banyak hal positif dalam kehidupan anak.
Anak yang percaya diri biasanya lebih berani mencoba hal baru.
Mereka tidak takut gagal, karena sudah terbiasa belajar dari kesalahan. Ini penting sekali untuk membentuk mental tangguh sejak dini. Misalnya, ketika anak gagal di lomba menggambar, dia tidak akan langsung menyerah, tapi justru mencari tahu di mana yang bisa diperbaiki.
Percaya diri juga mendukung anak dalam bersosialisasi.
Anak yang yakin pada dirinya sendiri akan lebih mudah menjalin pertemanan, mengutarakan pendapat, bahkan mampu berkata “tidak” pada tekanan teman sebaya. Ini sangat penting di era sekarang, ketika anak-anak harus mampu memilah mana yang baik untuk dirinya.
Anak yang percaya diri cenderung punya kemampuan problem solving yang lebih baik.
Manfaat berikutnya adalah, saat dihadapkan pada masalah, mereka lebih tenang mencari solusi. Tidak mudah panik atau bergantung sepenuhnya pada orang lain.
Anak yang percaya diri biasanya lebih bahagia.
Ini yang paling utama. Mereka jadi lebih mengenal diri mereka, menghargai diri sendiri, dan ini menjadi bekal untuk masa depan yang lebih cerah.
Kesimpulan
Membangun percaya diri anak itu proses panjang, bukan usaha sekali jadi. Tapi percayalah, setiap usaha kecil kita sehari-hari — dari memuji usaha anak, mendengarkan mereka, hingga mendampingi mereka saat gagal — akan meninggalkan jejak yang dalam di hati mereka.
Nah, sekarang giliran Bapak Ibu semua. Tips mana nih yang sudah sering dilakukan di rumah? Atau mungkin punya trik rahasia lainnya? Yuk, bagikan di kolom komentar. Siapa tahu bisa menginspirasi ibu-ibu lainnya!