[soliloquy id=”7223″]
Seminggu kemarin, para keponakan (Sasha, Arv dan Eshar) datang dari Medan. Vay happy banget. Bayangkan saja, seharusnya Sabtu kan jadwalnya bermain ala chef di Young Chef Academy, tapi dia memilih tidak les demi menunggu saudara-saudaranya datang. Padahal pesawat dari Medan juga berangkatnya dua belas empat lima, dan Vay menunggu menit demi menit dengan gelisah. Lihat jam terus. Sampai akhirnya karena macet, keponakan dan abang saya baru tiba di rumah jam empat sore! Memanglah Jakarta ini ya.
Selama seminggu ke mana saja? Karena saya tak mungkin mengambil cuti terlalu lama, maka saya ambil cuti di hari Senin dan Jumat kemarin. Jadi selama tidak ada saya ya mereka jalan-jalan dengan bapaknya, atau ya main di rumah saja.
Nah kali ini saya mau cerita apa saja kegiatan anak-anak bersama saya kemarin.
Kidzania!
Bisa dikatakan ini acara yang sudah ditunggu-tunggu Vay sejak lama, main ke Kidzania dengan tiga saudaranya. Dua tahun lalu kan kita mau ke Kidzania, tapi gagal gara-gara kehabisan tiket. Kali ini, karena kita pergi Senin pagi dan belum masuk musim liburan, sudah pasti dong dapat tiket. Dan ternyata saya baru sadar kalau Kidzania sekarang ada perubahan jadwal. Untuk weekday, sesi permainan hanya 1 kali saja, dari jam 9 sampai jam 4 sore, sementara sesi weekend masih sama seperti dulu, sesi pagi jam 9ย – jam 2 siang, lalu sesi siang dari jam 3ย – jam 8 malam.
Berangkat dari rumah jam tujuh pagi, kita terjebak macet sehingga butuh dua jam untuk tiba di Pacific Place. Muka pasukan cilik yang tadinya cerah berubah mendung karena terlalu lama di jalan. Tiba di Kidzania pun, Vay sampai gak sabaran antri, karena dia tahu kalau telat masuk bakal antri lama di dalam. Ini adalah pertama kalinya ketiga sepupunya masuk ke Kidzania, dan mereka excited meskipun lelah juga karena ada permainan yang antrinya lama banget, kayak jadi pilot dan jadi polisi.
Satu yang dari dulu bikin kita gak puas dengan Kidzania adalah, makanan yang dijual di dalam kurang enak. Harga lumayan mahal untuk paket nasi ayam goreng tapi rasa ayamnya kurang enak. Beberapa kali ke situ bawa Vay dan temannya, mereka gak pernah menghabiskan ayam gorengnya. Kemarin juga begitu, ayamnya tidak habis.
Tapi tentu saja keseruan bermain profesi di Kidzania ini bisa menutup kekurangan itu. Anak-anak senang karena pulang bawa oleh-oleh hasil kerja mereka. Ada handuk, bedak, celengan, hingga hasil lukisan.
Shopping Race!
Kalau setiap hari main ke play ground, jatuhnya kan boros ya. Jadi hari Jumat kemarin itu terpikir untuk bikin kegiatan seru untuk anak-anak. Kegiatan yang bisa mengasah kemampuan berpikir, tapi sekaligus menyenangkan. Dapatlah ide untuk bikin shopping race buat empat anak ini.
Setelah anak-anak menghabiskan ice creamnya di Haagen Dazs Kota Kasablanka Mall, mereka di-brief dulu. Jadi permainan shopping race ini mudah saja. Pertama, karena jumlahnya pas berempat, jadi dibagi menjadi dua kelompok. Dan pasangan harus imbang, yang lebih besar dan sudah jago berhitung rupiah-rupiah dipasangkan dengan yang kecil. Jadi Vay pasangan dengan Kak Sasha, kemudian Eshar pasangan dengan abangnya, Arv.
Kedua, mengenai ketentuan. Setiap grup diberi bekal uang lima puluh ribu rupiah. Dengan bekal uang itu, mereka harus belanja sebanyak mungkin item dan menyisakan sedikit kembalian. Satu item maksimal boleh diambil dua (karena bisa jadi menginginkan barang yang sama). Tidak boleh belanja satu item saja dan kalau belanja melebihi uang maka harus dibayar sendiri. Hahah! Aturan yang terakhir itu yang bikin anak-anak ini jadu cemas kalau kelebihan gimana bayarnya ntar? Tapi saya bilang gak perlu khawatir, di kasir nanti kan bisa dilihat angkanya, kalau sudah mau lewat tinggal cancel barang yang belum dihitung. Lalu tiap grup dikasih waktu setengah jam untuk mencari barang.
Kami semua ke Carefour, dan lomba pun dimulai!!
Seru deh nonton mereka berlomba. Tiap grup sembunyi-sembunyi ambil barang, takut dicontek. Arv saking seriusnya sampai jongkok, untuk menghitung sudah berapa yang dia belanjakan. Sementara Eshar yang lebih kecil, heboh ambil-ambil jajanan sampai diomelin abangnya, takut kelebihan, hahah! Kalau Vay dan Kak Sasha, kompak dan teratur. Belanjaan mereka apa saja sih? Ya apalagi kalau bukan jajanan, kan? Mulai dari snack, mie instan hingga permen.
Waktunya selesai! Kita tiba di depan kasir dan mulai menghitung. Belanjaan Vay dan Kak Sasha ternyata pas. Dengan sembilan item, mereka menyisakan uang kembalian dua ratus rupiah. Hebat! Lalu Arv dan Eshar, ternyata belanjannya hanya empat puluh satu ribu. Arv bilang, takut kalau kelebihan disuruh bayar sendiri, jadi dia hemat-hemat. LOL.
Yang menang dapat apa? Karena Vay dan Kak Sasha menang, keduanya boleh beli satu item di Daisho, retail store dengan harga sama untuk semua jenis.
Dan sebagai hadiah untuk semuanya, saya belikan ice cream lagi tiga kotak untuk di rumah. Selamat ya, anak-anak! Kalian semua berhasil berbelanja sesuai instruksi!
aku mau ikut shopping racenya juga boleh ngga heheehhe…great idea, Mba..fun dan mendidik ๐
Makasih Mba… ๐
idenya untuk shopping race boleh juga mbak, buat mengisi hari libur ya.
Iya nih Mba… mayan kan…
Anak2 kalo dah ketemu yg seumuran macam ini, biasanya seru main nya apalagi kalo jarang2 ketemu. Tapi kalo keseringan ketemu ntar berantem mulu hahaha
Hahah iya sih, lama sedikit langsung berantem….
ihh asik bgt…kenapa dulu pas aku kecil ga dikasih permainan gini ama ortu ya -__-. Anakku msh 2.5 thn… walopun dia udh ngerti uang merah nilainya paling gede dr semua, tp ttp blm ngerti harga2 barang ๐
Nanti pas da gedean dibikin permainan ini bakal seru tuh ๐