Perjalanan ke Bandung minggu lalu itu adalah perjalanan pertama Vay dengan kereta api. Jadi, bagaimana dia? Excited dong pastinya. Kapan lagi berkesempatan naik KA kalau tidak sekarang. Soalnya kalau perginya lebih jauh lagi, mungkin saya yang tidak tega membawanya naik KA, karena bisa masuk angin.
Lalu, apa saja persiapannya? Karena ini juga pertama kali bagi saya dalam hal mencari tiket perjalanan langsung dengan KA, serta perginya bawa anak, maka berikut ini adalah yang saya lakukan agar kami berdua nyaman naik kereta api.
Memastikan Seat Kami Bersebelahan
Saat saya mencoba beli tiket online, menu untuk “memilih kursi” ternyata tidak bekerja. Dapat saran dari seorang rekan yang sebelumnya mengurus kepergian saya dan team kantor ke Bandung, agar membeli langsung di Stasiun Gambir, via vending machine. Sebenarnya, pilih kursi juga bisa dilakukan saat check in di konter, namun resikonya tentu saja seat yang bersebelahan penuh. Jadi tak apalah pergi langsung ke Gambir.
Repot? Ribet? Ya, sedikit. Tapi kapan lagi bisa merasakan beli tiket – dan bukan minuman kaleng – dari vending machine? Dan tak perlu repot bawa uang pecahan karena mesinnya terima debit card juga.
Sedia Bekal Makan dan Minum yang Cukup
Sejauh pengalaman naik kereta api, saya belum mencoba berkeliling untuk cari tahu apakah KA memiliki restorasi. Namun di kereta api juga ada petugas yang berkeliling menawarkan penjualanan makanan dan minuman pada penumpang. Namun, demi amannya, saya memilih untuk membawa makanan dan minuman sesuai selera. Air mineral, teh kotak, susu uht, buah pisang, keripik dan biskuit. Tak ada yang pedas-pedas atau asam agar tidak merangsang pencernaan terlalu aktif.
Sebelum naik KA, saya juga sudah membeli dua paket nasi ayam untuk bekal makan di atas.
Bawa Bantal Leher dan Selimut
Naik KA bisa kurang nyaman bila suhu terlalu dingin, dan terutama juga kursi penumpang yang kurang empuk. Tiga jam setengah naik kereta api ke Bandung, biasanya sejam pertama masih on, tapi berikutnya mulai tepar dan ngantuk. Karena itu saya bawa bantal leher, selimut kecil, serta kaos kaki buat Vay.
Membawa Benda Favoritnya
Anak-anak biasanya membawa satu atau dua mainan favoritnya untuk di perjalanan. Begitu juga Vay. Jangankan ke luar kota, pergi ke mall saja dia pasti membawa benda favorit terbarunya, meski hanya untuk dipegang-pegang atau dipandangi. Biasanya mini figure, seperti shopkins atau lalaloopsy. Selain itu, di dalam tasnya juga selalu sedia notes kecil, pensil dan penghapus. Karena kapan saja suka menemukan inspirasi gitu, mendadak kepengen menulis atau menggambar sesuatu.
Lalu bagaimana kesan Vay setelah naik kereta? Katanya sih suka naik kereta, meski sedikit capek karena harus duduk atau tidur terus. Syukurnya ya, di kereta kemarin mereka memutar film anak-anak, jadi Vay lumayan terhibur.
So, begitulah tips singkat dari saya. Semoga berguna dan selamat menikmati perjalanan naik KA bersama kesayangan!
-ZD–
makasih tipsnya ya… bantal yg di mobil kudu di bawa ya enaknya
Pingback: 8 Langkah Pasti Memaksimalkan Kenyamanan dalam Kereta Api | | TehSusu.Com - a special blend of an emotional mommy
Kalo saya dulu bawa mainan anak supaya dia gak bosan, 🙂
wow… baru tahu bisa beli tiket dari vending machine 🙂
udah kayak beli minuman kaleng aja mbak hehehe
jadi penasaran pengen coba, kebetulan bulan depan mau ke malang, semoga di st senen juga ada
“Sejauh pengalaman naik kereta api, saya belum mencoba berkeliling untuk cari tahu apakah KA memiliki restorasi.”
terakhir ke jogja, ada restorasi di argo lawu, tapi penuh banget ga ada yang mau gantian
Bantal leher ini kayak nya penting banget biar bisa bobo manja tanpa tengleng
Beberapa kali bawa tapi ujung2 nya males karena kegedean, punya yang tiup tapi bocor ihik ihik ihik