Cuci Mata ke Sarinah

Jam istirahat hari ini – setelah menghabiskan bekal makan siang – saya meluncur ke Sarinah Dept. Store di Wahid Hasyim. Pengen jalan-jalan saja, melihat-lihat.

Seperti biasa, Sarinah tidak pernah sepi. Pusat perbelanjaan tua ini tetap mampu menyedot pengunjung, biarpun di sekitarnya banyak pusbel yang lebih baru dan lebih megah. Wajar aja sih, di sini bisa dibilang salah satu tempat dimana Jakarta tidak tidur. Hehehee… soalnya selain McD 24 jam, juga ada Starbucks 24 jam dan Pizza Hut di Skyline Building (seberangnya Sarinah) yang juga buka sampai pagi. Jadi kalau tidak bisa tidur, paling enak nongkrong di Sarinah. Bisa ngobrol ngalur ngidul sama teman sampai capek.

Bertuah-tuah-tuah Award

Akhirnyaa…. setelah sekian lama menghindar untuk tidak memposting tentang award, kali ini saya mengalah dan akan memposting soal award. Beberapa teman pernah memberi saya award, tapi waktu itu saya tidak kerjakan, soalnya gak mood untuk posting. Tapi bukannya tidak menghargai lho, justru menghargai banged atas apresiasi seorang teman ke saya.

Peltok & Kasir

Pengen cerita dikit soal tadi siang. Habis facial di Estetika di kawasan Mall of Indonesia , saya memutuskan untuk jalan-jalan sedikit di MoI. Sambil menunggu waktu juga, karena nungguin mami saya yang sedang antri di dokter.

Sempat nyasar juga saking gedenya itu mall, hehehe tapi lumayanlah. Suami dan anak memang gak ikut karena ini tadi kan judulnya bukan jalan-jalan, tapi anterin mami saya sekaligus saya mo facial. Bersihkan muka dari komedo-komedo ini. 😀

Spaceman – 4 Non Blondes

Pagi-pagi sekali sudah browsing youtube karena penasaran pengen tahu iklannya Megawati – Prabowo yang kena reject stasiun tv. Saya setuju iklan itu direject, terlalu provokasi.

Stop bicara iklan itu. Intinya, saya lalu dapat video berikut ini. Mungkin untuk generasi akhir 80an masuk ke era 90 an, kenal sama band berikut ini. Gak tahu deh kalo generasi sekarang ya…

Bye-bye Fast Food

Untuk seorang yang selalu ingin praktis dan cepat, termasuk dalam urusan makan, saya hampir selalu memilih makanan yang siap saji alias fast food. Fast food akan menjauhkan saya dari yang namanya mengantri lama, menunggu pesanan, lalu menunggu bil.

Dulu kalau jam makan siang tiba, saya selalu keluar kantor untuk makan ke tempat dimana ada fast food. Saya hampir percaya bahwa saya tidak bisa makan siang dengan nasi, karena saya sangat tergila-gila dengan kentang goreng. Tidak tertarik untuk makan nasi, atau gulai ayam, ataupun sayur urap.

Putar Saja “Sweet Emotion” buat Debt Collector

Pernah gak ditelepon sama debt collector yang marah-marah? Nah, saya sering. Mending kalo saya yang berhutang. Ini, salah satu kerabat keluarga yang melarikan diri dari kewajiban membayar hutangnya ke bank, dan karena saya tertulis di kolom “saudara yang tidak tinggal serumah” saat dia meng-apply kartu kredit, sayalah yang jadi sasaran diteleponin para penagih hutang.

Manner-nya dan Manner-ku

Weeww… lama juga ya gak updated. Sedang banyak urusan lain, jadi saat mau meng-updated, sudah terasa hilang sedikit moodnya.  🙂

Minggu lalu, siang hari jam istirahat, saya ke Plaza EX, mau menukar Crocs Vaya yang kebesaran. Habis itu duduklah saya di kedai Haagen Dazs, sepert biasa langsung pesan Cookie Crunch, my fave. Sebenarnya CC-nya kurang nendang, karena ice creamnya bukan Cookies & Cream, tapi sudahlah…bukan Haagen Dazs namanya kalo Cookies & Cream nya ada.

Wah Uang Jajannya Banyak

“Wah, uang jajannya banyak banget!”

Kemarin waktu saya ke Periplus, saat sedang mengantri di kasir, di depan saya berdiri seorang anak perempuan chubby. Ada mamanya berdiri agak jauh. "Maaah, jangan tinggalin akuuuw," gitu katanya waktu…

Kerempeng? Mana Keren?

Minggu kemarin, ketika saya dan hubby sedang di Plz Senayan, saat melintasi Lobby, kami berpapasan dengan satu keluarga yang (terlihat) harmonis. Suami istri itu saya tebak usianya sekitar 40-45-an. Si suami menggandeng istrinya di sebelah kanan, dan satu tanganna lagi menggandeng satu anaknya. Seorang anak yang lebih besar berjalan sendiri sedikit di depannya. Kedua anaknya ya kisaran anak sekolah dasarlah.

Yang menarik perhatian saya adalah, gaya si bapak dan ibunya itu. Si bapak memakai baju kaos tanpa lengan, yang memamerkan otot-otot lengannya. Yup. Melihat bodynya bisa ditebak dia adalah seorang bodybuilder. Istrinya juga berpakaian hampir sama, kaos tanpa lengan dengan rok mini plus selop berhak wedges. Bedanya, body istrinya totally different with him. Kalo bayangan saya mustinya kan si pasangan juga punya body yang fit ato at least kalopun gak terlalu berotot tapi agak-agak skinnylah, tapi ini enggak. Eemm… Ya begitulah kira-kira.

Nasi Uduk Mbak Gendut

Masih ingat postingan saya soal sarapan pake sepotong crackers? Nah dua hari yang lalu, saya terpaksa mengalah pada godaan nasi uduk hehee…

Berawal dari teman saya yang menelepon dengan suara terengah-engah. Katanya baru kali ini dia berhasil sampai kantor sebelum jam tujuh, dan dia lapar berat, apalagi tadi habis berdiri di busway. Hmmm… gimana ya? **sok mikir.. Saya lirik teh panas di samping saya. Tinggal celupin crackers aja. Tapi bayangan nasi uduk sungguh sangat menggoda.