“Cukup sebentar saja kecewanya..”

Baru saja memasuki minggu pertama di awal tahun, saya sudah dikecewakan. Kecewa sama kebijakan perusahaan, kecewa sama management. Tapi rasa kecewa itu hanya bertahan sehari saja. Saya pikir, kalau mau kecewa tidak…

My RedBerry Curve 8320

Minggu lalu saya dibelikan BlackBerry Curve 8320 oleh hubby. Ceritanya itu sebagai hadiah ulang tahun saya di bulan lalu. Tadinya saya masih bersabar mau menunggu HTC KS740 yang katanya akan rilis di akhir November atau awal Desember. Tapi salah sendiri keluarnya kelamaan jadi saya pun berpaling pada yang lain. Si BlackBerry Curve seri 8320.

Pesona BlackBerry memang lumayan membius saya. Apalagi melihat hubby yang sudah bergaya duluan dengan Blackberry Boldnya, saya juga gak mau kalah set. Cuma tentu saja hubby gak mau dong kalo handsetnya sama dengan istrinya, jadi saya cukup yang curve aja katanya… yah gpplah, namanya juga kita dibeliin, ya alhamdulillah…

Petugas Parkir Nakal di Mall

Kemarin malam, ketika Baby Vay sudah terlelap tidur, jam delapan lewat saya dan hubby pergi ke Mall Kelapa Gading. Sebenarnya ini bukan jadwal kami untuk keluar, selain karena semalam adalah hari Minggu malam dan besoknya kami harus kerja pagi, cuaca juga sedang kurang bersahabat alias hujan.

Tapi berhubung beras hubby sudah habis, jadi kami bela-belain pergi juga mumpung ada waktu. Mungkin teman-teman pikir, kok beli beras saja sampai ke MKG sih? Hehehe… Iya, hubby saya memang mengkonsumsi beras organik yang kebetulan hanya dijual di Healthy Choice.

Playboy Gak Modal

Masih ingat postingan saya kemarin tentang perempuan bodoh? Kali ini ada berita terbaru tentang mereka, atau lebih tepatnya tentang si lelaki.

Lelaki yang sok jadi playboy tapi gak bermodal. Singkatnya Lelaki PGM aja deh alias Lelaki Playboy Gak Modal. Ini dapat ide dari komennya Om Jimmy yang bilang kalo mo jadi playboy at least bermodal dong, kekekeke…

Sa bilang buat mereka: “kita di Papua itu bicara pakai Bahasa Indonesia”

Di esempe saya dulu, di setiap ruang kelas ada bingkai yang agak besar terpajang di dekat papan tulis. Isinya :  “Pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.” Sekolah saya itu sekolah katolik yang cukup besar, dimana smp dan smu digabung jadi satu sekolah dengan halaman luas dan fasilitas lengkap, dan siswa-siswi di sekolah itu berasal dari banyak ras. Ada batak, tionghoa, jawa, dan melayu.

Yang agak unik dibandingkan sekolah lainnya, sekolah saya itu jumlah siswanya imbang antara etnis tionghoa dan pribumi. Kalau di sekolah katolik lain, ada yang mayoritas tionghoa, dan ada juga yang mayoritas pribumi. Yang paling seru tentu saja kalau terjadi perkelahian, karena biasanya merembet jadi tawuran antar etnis. Seru!

Orang Jakarta itu Matrek!

Tidak ada maksud aneh-aneh apabila saya menulis judul Orang Jakarta itu Matrek sebagai judul postingan kali ini. Karena pada dasarnya yang berbau materialistis ada dimana-mana. Tetapi karena Jakarta adalah ibukota…

Hiatus + kerja di rumah

Lama juga gak updated blog. Kayaknya untuk sementara saya bakal istirahat dulu. Sedang banyak yang musti diurus. Vaya sedang kurang sehat, jadi saya pun terpaksa tidak bisa meninggalkan Vaya dengan…

Sun Busuk ; Met Lebaran :)

Hari ini hari kedua saya di Medan. Sudah ketemuan dengan temen-temen lama di Sun Plaza, dan sempat emosi gara-gara Sun Plaza gak punya nursery room. Eh  ralat ding. Ada, tapi nursery roomnya itu ukurannya 1×1, berisi satu bangku plastik kotor dan ada kain pel. Ck ck ck…

Memalukan! Sun Plaza gitu loh, mall terkeren di kota Medan. Dasar Sun Plaza busuk. Udah ditinggalin 2thn ternyata masih aja busuk. Entah mo jadi apa kau, Sun Plaza….

Internet Junkie

Tadi pagi waktu blogwalking ke tempatnya BloggerNita, ada postingan baru yang judulnya Pecandu Internet. Membaca postingan ini, saya langsung teringat ke beberapa tahun yang lalu saat saya sedang candu-candunya sama internet. **Oh iya, agar tidak memakai judulnya Nita saya pakai judul lain saja : internet junkie. Mirip 🙂