Kalau kita ngomongin soal bahasa Medan yang unik, pasti banyak yang langsung teringat dengan logatnya yang khas dan terdengar lantang. Sebagai orang yang besar dan juga lama tinggal di Sumatra Utara, saya sering banget melihat bagaimana teman-teman dari luar daerah langsung kaget sekaligus ngakak ketika pertama kali dengar logat Medan. Padahal sebenarnya, bahasa Medan itu bukan cuma sekadar logat keras, tapi juga punya banyak kata unik yang bikin suasana jadi cair, penuh humor, dan pastinya memorable.
Nah, di tulisan kali ini saya ingin ajak kalian untuk kenalan dengan 15 kata dalam bahasa Medan yang sering banget bikin ngakak. Bukan cuma artinya yang unik, tapi juga karena cara pengucapan dan konteksnya yang kadang bikin salah paham kalau kita nggak terbiasa.
Kenapa Bahasa Medan Itu Unik?
Sebelum kita masuk ke daftar kata-kata bahasa medan yang unik dan lucu, mari kita bahas dulu kenapa bahasa Medan itu spesial. Pertama, bahasa Medan sebenarnya bukan bahasa resmi seperti bahasa Batak atau Melayu, tapi lebih ke “campuran” logat dan kosakata khas yang dipakai sehari-hari. Medan sebagai kota multikultural dihuni oleh banyak etnis: Batak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Minang, hingga India. Nah, dari sinilah muncul ragam bahasa yang akhirnya melebur jadi satu gaya komunikasi yang khas.
Selain itu, orang Medan dikenal apa adanya, to the point, dan kadang ngomongnya cepat. Jadi jangan heran kalau baru kenalan dengan orang Medan, kalian merasa seperti dimarahi padahal sebenarnya mereka cuma lagi ngobrol biasa.
15 Kata Bahasa Medan yang Apa Kali
Oke, sekarang saatnya kita bahas daftar kata-kata khas Medan. Saya jamin kalau kalian dengar atau coba pakai, pasti bakal bikin suasana jadi seru.
1. Bah!
Kata ini bisa dipakai di banyak situasi. Bisa jadi ekspresi kaget, kesal, atau heran. Misalnya: “Bah, kok kau telat kali datang?”
Uniknya, satu kata pendek ini bisa mewakili sejuta ekspresi.
2. Bodat
Artinya monyet, tapi sering dipakai untuk bercanda dengan teman. “Kau ini bodat kali, bikin ngakak aku.” Bodat ini lebih cenderung ke gaya orang Batak ngomong, tapi tersadur juga jadi bahasa Medan umumnya. Cuma ya jangan asal bilang bodat ke orang yang bukan kawan dekat ya.
3. Cok!
Jangan salah paham dulu. Kata ini mirip “bro” atau “kawan”, tapi cara pengucapannya keras sehingga terdengar agak kasar. Misalnya: “Cok, jadi kita berangkat sekarang?”
4. Alamak!
Ekspresi terkejut atau panik. Misalnya: “Alamak, lupa aku bawa dompet.”
5. Loak!
Artinya kurang pintar atau bodoh, atau lambat nangkap. “Loak kali uwak itu. Capek lho aku bilangkan ke dia, gak ngerti-ngerti juga.”
6. Ngapain Kau?
Bukan sekadar bertanya, tapi sering dipakai dengan intonasi tinggi. “Ngapain kau berdiri di situ, cepatlah masuk!”
7. Nokoh
Artinya bohong, menipu, biasa dipakai kalau ada orang habis dikerjai orang lain.”Kawan itu kerjanya nokoh aja. Gak tahu kita lho mana yang benar perkatannya.”
8. Seje
Artinya banyak cerita, membual. Misal ada teman yang suka cerita tinggi, tapi gak pernah action, itu bisa dibilang seje.
9. Pajak
Artinya pasar tradisional. Contoh: “Besok kawanilah aku dulu ke Pajak Ikan, aku mo cari baju kurung.” Pajak Ikan nama kawasan di daerah Kesawan, Medan, yang menjual segala macam tekstil, termasuk perlengkapan haji dan umroh.
10. Lapo
Tempat makan khas Medan, biasanya menjual makanan Batak seperti saksang atau arsik. “Nanti malam kita makan di lapo aja ya.”
11. Betor
Singkatan dari becak motor. Transportasi khas Medan yang sampai sekarang masih jadi andalan. “Naik betor aja, lebih cepat.”
12. Toke
Artinya bos atau juragan. Sering dipakai di pasar. “Itu toke ikan, tiap pagi dia yang jualan di sini.”
13. Cemana
Artinya macam mana, ini kata yang sangat khas orang Medan. Jadi biasanya orang luar Medan kalau mau ke Medan, inilah yang paling gampang dihapal dan dilatih. “Cemana? Jadi kita pergi nanti sore?”
14. Muncungnya/muncungmu
Artinya, “Mulutmu”. Misal: “Muncungnya susah kali dijaga itu.” Kata ini tersadur dari muncung babi, hahah.
15. Lantam
Kata lantam ini dimaknai sebagai si mulut besar atau si suka sesumbar atau yang berani berkata tidak sopan sama orang tua misalnya. “Lantam kali muncungmu ya.”
Asal-Usul dan Keunikan Bahasa Medan
Bahasa Medan sebenarnya terbentuk dari campuran berbagai bahasa daerah dan logat yang bercampur dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kata “Lapo” dari bahasa Batak, sementara “Toke” berasal dari pengaruh bahasa Hokkien. Inilah yang bikin bahasa Medan semakin unik—sebuah hasil akulturasi budaya di kota yang memang penuh keberagaman.
Kota Medan sendiri punya populasi yang multietnis. Berdasarkan data BPS, sekitar 33% penduduknya adalah orang Batak (Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, dan Pakpak), 25% Jawa, 10% Tionghoa, 9% Minangkabau, sisanya Melayu, Aceh, India Tamil, dan lainnya. Keberagaman inilah yang membuat Bahasa Medan jadi unik, penuh warna, dan lucu ketika didengar oleh orang luar. Tidak heran kalau logat Medan sering dipakai di film dan komedi karena terdengar tegas, ceplas-ceplos, tapi juga kocak.
Selain itu, banyak kata Medan yang terdengar kasar di telinga orang luar, padahal sebenarnya penuh keakraban. Kata “bodat” misalnya, di Medan bisa jadi sapaan akrab untuk sahabat.
Ketawa-Ketawa ala Bahasa Medan
Setelah kita bahas panjang lebar, kalian pasti setuju kalau bahasa Medan itu memang penuh warna. Dari satu kata “bah” aja, kita bisa tertawa, heran, sekaligus merasa dekat dengan budaya Medan. Jadi kalau suatu hari kalian main ke Medan, jangan kaget kalau orang-orang di sana bicara dengan suara lantang dan penuh ekspresi. Itu bukan marah, itu cuma gaya khas mereka yang bikin suasana hidup!
Baca lengkap: 190+ Kamus Bahasa Medan Buat Bekal Jalan-jalan ke Medan
Bah, seru kan? ?