Suka atau tidak, bos kita di kantor, mereka memainkan peran penting dalam kehidupan profesional kita. Mengapa? Karena, jika ingin terus menaiki tangga karier dan membuat kemajuan dalam karier, pendapat yang baik dari atasan sangat penting. Plus, ketika kita menghabiskan begitu banyak waktu bekerja dengan seseorang, wajar saja jika kita menginginkan setidaknya hubungan yang baik.
Namun, kita sama-sama tahu bahwa membangun dan membina hubungan positif dengan atasan tidak selalu mudah. Ibarat dua jalan dibatasi pembatas jalan, satunya adalah bisa tetap terlihat profesional, sementara satunya lagi bagaimana agar bisa sedikit cair dan nyaman.
Mencapai keseimbangan itu bisa menjadi tantangan, tapi itu pasti masih bisa dilakukan selama kita mengambil langkah yang benar! Gunakan lima tips ini untuk meningkatkan, menumbuhkan, dan memperkuat hubungan dengan bos di kantor. Lanjut!
6 Cara Membangun Hubungan Yang Lebih Baik Dengan Atasan
1. Pertahankan etos kerja yang positif, berdedikasi dan serius bekerja
Ini sudah jelas ya? Kamu bisa saja menjadi orang yang paling ramah dan ceria di seluruh kantor, tetapi jika pekerjaan kamu di bawah standar dan menolak untuk menawarkan kontribusi apa pun kepada tim? Ini akan membuat bos atau atasan (juga rekan kerja) tidak akan memiliki harapan lebih tinggi terhadap individu yang seperti itu. Langkah pertama adalah memastikan kamu adalah karyawan yang benar-benar menambah nilai bagi organisasi. Lakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Berkontribusilah dengan ide-ide konstruktif dalam setiap meeting. Hindari terlibat dengan gosip kantor atau drama-drama yang ada di kantor. Sikap dan pekerjaan berkualitas tinggi akan menjadi pengingat terus-menerus bagi atasan tentang alasan sebenarnya mereka mempekerjakan kita.
Ingat, reputasi positif akan meletakkan dasar untuk hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja terutama atasan.
2. Berkomunikasi secara efektif
Komunikasi adalah kunci dalam hubungan apapun, tetapi sangat penting dalam hubungan antara atasan dan bawahan. Bos harus selalu tahu tentang apa yang terjadi. Namun, pada saat yang sama, bawahan pun tidak perlu membanjiri mereka dengan semua update terus-menerus dan informasi yang tidak perlu.
Nah, ini adalah ide yang bagus untuk mengetahui bagaimana tepatnya atasan kita lebih suka berkomunikasi. Apakah mereka suka mengadakan pertemuan mingguan atau dua mingguan sekali. Apakah mereka seseorang yang sangat bergantung pada email karena mereka sering berada di luar kantor? Artinya apakah atasan lebih suka mendapatkan pembaruan setelah proyek telah selesai, atau mereka lebih suka mendapatkan status perkembangan lebih detil.
Memang ini bisa sedikit menantang, terutama jika kita masih termasuk anak baru di kantor. Namun, perhatikan baik-baik bagaimana atasan berinteraksi dengan kita. Sudah menjadi sifat manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang sama seperti yang kita inginkan untuk dikomunikasikan, jadi ini bisa menjadi petunjuk terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dengan atasan.
Bila perlu, jangan jangan ragu untuk mengatur pertemuan singkat untuk membicarakannya dengan manajer. Mendapatkan pemahaman yang sama tentang komunikasi pilihan sejak awal akan membuat urusan lebih mudah dan hubungan dengan atasan pun lebih kuat.
Baca juga: Membuat Batasan Saat Bekerja
3. Bicara tentang goals
Baik atasan maupun karyawan memiliki hal-hal yang ingin mereka capai, baik secara pribadi sehubungan dengan karir mereka dan lebih umum dalam hal tujuan untuk perusahaan. Dilansir dari Firsthand.co, memastikan bahwa kita mengetahui tujuan dan goals dari atasan dan mereka juga tahu apa goals kita dapat membuat perbedaan besar pada efektivitas hubungan dengan atasan dan kemajuan karir.
Memiliki tujuan yang selaras antara bos dan karyawan juga baik untuk pemberi kerja karena hal itu akan meningkatkan keterlibatan karyawan di perusahaan dengan investasi yang lebih kooperatif dalam hasilnya. Berbagi informasi pun harus berjalan dua arah. Bahkan, mungkin akan lebih membantu bagi kamu untuk mengetahui apa visi atasan kamu untuk perusahaan dan ide kemajuan mereka sendiri terlebih dahulu. Mendapatkan info tentang apa yang ingin mereka capai tidak hanya memberi kita wawasan tentang dunia mereka secara umum, tetapi juga menjadi petunjuk tentang bagaimana kita dapat berperilaku untuk mengikuti visi atasan.
4. Berlatih empati
Proyek yang menakutkan, tenggat waktu yang terlalu ketat, atau panggilan konferensi yang sangat membosankan dan terus-menerus, seringkali karena kita terlalu stress oleh tingginya load, kita mudah mengambil kesimpulan bahwa atasan terlalu demanding dan mencari kesalahan kita. Padahal itu tidak selalu benar.
Ingat, bos tidak hanya bertanggung jawab atas potongan puzzle mereka, tapi mereka pun bertanggung jawab untuk memastikan kualitas pekerjaan yang kita dan semua timnya hasilkan. Harus mengelola orang lain bisa menjadi pekerjaan yang sulit, jadi ingatkan diri bahwa atasan hanyalah manusia. Pemahaman itu saja sudah cukup untuk mengubah perspektif dan secara drastis meningkatkan hubungan dengan manajer.
5. Ciptakan obrolan ringan
Beberapa orang memiliki hubungan yang sangat formal dan profesional dengan atasan mereka, sedangkan yang lain jauh lebih dekat dan lebih santai. Beberapa tidak pernah bertemu di luar kantor, sementara yang lain suka mengikuti rekan kerja di Instagram dan sering hangout di jam kerja.
Terlepas dari hubungan saat ini, tidak ada salahnya untuk mencoba berbasa-basi dengan atasan. Ini bukan mencari muka, tapi siapapun itu baik atasan ataupun bawahan, pasti suka mendapatkan perhatian, dan merasa senang bila ada yang notice dengan apapun kebiasaan kecil mereka. Coba mulai percakapan dengan apa sih rencana akhir pekan atasan, sukanya ngapain saja, atau sekadar mengajaknya membahas satu topik yang sedang seru saat ini.
6. Mintalah feedback dari beliau
Semua bos memiliki karakter berbeda. Namun ada satu aturan yang berlaku di semua bidang pekerjaan. Atasan sangat suka dengan karyawan yang memiliki inisiatif. Secara proaktif meminta umpan balik dari atasan adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bahwa kamu ingin mencari cara untuk tumbuh dan berkembang.
Namun jangan berlebihan pula. Atasan bisa jengkel dan merasa kamu mungkin terlalu banyak minta disuapi tanpa mau berusaha dan bahkan kurang percaya diri. Lebih aman bila meminta waktu pada atasan untuk mendiskusikan kinerja setiap satu atau dua bulan sekali, atau setelah proyek selesai atau saat baru selesai melakukan presentasi besar. Ini menunjukkan bahwa kamu memang ingin berkembang.
Penutup
Secara keseluruhan, setiap karyawan tentu menginginkan hubungan yang baik dengan atasan. Menghabiskan puluhan jam di kantor tentu harus dijalani dengan konsep yang lebih baik untuk kedua belah pihak. Gunakan enam cara di atas untuk mendapatkan peningkatan ya!
Pingback: 7 Tips Agar Tetap Produktif Saat Bekerja Dari Rumah | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger
Pingback: 9 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan di Tempat Kerja | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger