Cara Mengajari Anak Mengatasi Situasi Sulit

Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan pasang surut. Dengan demikian, cara terbaik untuk mempersiapkan anak-anak kita untuk perjalanan selanjutnya adalah membuat mereka memahami bahwa setiap rintangan di sepanjang jalan adalah pelajaran dan bukan hambatan. Begitu mereka mulai menyadari bahwa setiap hal baru yang datang selalu disertai dengan beberapa kejadian di dalamnya, mereka akan segera berakhir dengan dilema yang dirasakan selama masa sulit dan akan tahu persis bagaimana menangani situasi tersebut.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menghadapi kesulitan dan berusaha menjauhkannya dari anak-anak kita. Namun, kita tidak boleh berusaha menjauhkan realitas kehidupan dari anak-anak, dan ini harus dipraktikkan secara menyeluruh oleh setiap orang tua. Semakin banyak anak-anak belajar dan mengetahui tentang kesulitan, semakin baik mereka mampu menghadapi situasi seperti itu. 

Oleh karena itu, telah dirangkum beberapa cara terbaik yang dapat diadopsi orang tua untuk membantu anak-anak mereka siap secara mental menghadapi kesulitan dalam hidup.

situasi sulit pada anak

Cara Mengajari Anak Mengatasi Situasi Sulit

1. Ajari Anak untuk Tetap Positif

Cara terbaik untuk membuat anak-anak kita termotivasi untuk terus maju, bahkan selama situasi dan jam-jam sulit, adalah menjaga agar pikiran mereka tetap positif sepanjang waktu. Setiap kesulitan atau tantangan cenderung mengubah pikiran menjadi negatif, dan ini adalah saat kita mulai mengalah pada situasi alih-alih melawannya. Oleh karena itu, cobalah untuk mengajari anak-anak kita bahwa apapun yang terjadi, tidak ada unsur negatif yang boleh dibiarkan menelan semangat positif mereka. Boleh dengan membacakan kisah para pahlawan atau memutarkan tontonan yang penuh motivasi di mana sang tokoh selalu positif dalam menjalani hidup.

2. Menghargai dan Support Upaya yang Sudah Anak Lakukan

Selalu ingat untuk memberi pujian setiap kali anak mencapai sesuatu atau melakukan upaya yang terbaik untuk melakukannya. Mungkin sama dengan sebagian besar orang tua lain, bagi saya yang terpenting adalah memberikan pujian terhadap upaya yang jujur, komitmen serta dedikasi anak dalam melakukan, dan bukan hanya pada hasil.

Ajari anak untuk melakukan yang terbaik tanpa mempedulikan hasilnya. Dengan cara ini, pikiran lembut anak akan terlatih untuk menerima tantangan dan melewati kesulitan tanpa mengkhawatirkan hasilnya.

3. Diskusi dengan Anak untuk Mencari Solusi

Anak-anak menyadari apa yang terjadi di dunia sekitar mereka. Orang tua idak dapat berasumsi bahwa anak-anak tidak terpengaruh oleh peristiwa global. Ketika insiden menakutkan atau kekerasan terjadi, apakah akibat dari orang yang tidak bertanggungjawab atau karena bencana alam, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat mengalami berbagai emosi termasuk ketakutan, kebingungan, kesedihan, dan kemarahan.

Untuk menangkal rasa takut dan memberikan kepastian, orang tua, guru, dan penyedia penitipan anak dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menyalurkan perasaannya ke dalam tindakan positif. Diskusi dengan anak dalam situasi sulit dapat menjadi pembuka untuk memperkuat nilai-nilai, kepercayaan dan tradisi keluarga dan masyarakat.

Kemudian, setiap kali kita menghadapi masalah yang dapat kita bagikan dengan anak kita, cobalah untuk melibatkan anak kita saat memecahkan masalah tersebut. Kita dapat meminta saran dari mereka atau dapat meminta pendapat mereka tentang solusi yang telah kita buat. Bagaimanapun, mereka akan merasa disertakan, penting, dan akan mencoba yang terbaik untuk membantu kita. Pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menganalisis secara rasional situasi kesulitan tertentu dan menemukan jalan keluar darinya. Studi telah mengungkapkan bahwa anak-anak, ketika dipercayakan dengan tanggung jawab, akan cenderung melakukan yang terbaik untuk mengamati hal yang sama dan seringkali melakukan lebih efisien daripada orang dewasa.

4. Selalu Jadi Support System

Tidak peduli apa yang dilakukan anak-anak, satu atau dua kata dukungan dari orang tua selalu memiliki arti di benak dan hati mereka. Oleh karena itu, selalulah berusaha untuk berdiri teguh sebagai sistem pendukung bagi anak kita. Dorong kemampuan yang dimiliki si kecil dan dorong mereka untuk mengejar tujuan mereka terlepas dari rintangan yang mungkin harus mereka temui di sepanjang jalan mereka. Anak-anak dengan orang tua yang suportif umumnya akan tumbuh menjadi pribadi pejuang di dalam kehidupan nyata. Mereka akan siap untuk unggul dalam perlombaan dalam kehidupan.

Nyatanya, anak-anak saat menghadapi tantangan dan kesulitan dapat lebih siap dan kuat daripada banyak orang dewasa ketika diberi dukungan dan bimbingan yang tepat. Oleh karena itu orang tua harus selalu siap menjadi penuntun bagi anak-anaknya, agar mereka siap mempelajari teknik untuk bertahan, dan juga nanti akan siap menghadapi goncangan besar dalam perjalanan mereka menjadi dewasa.

Sharing is Caring
  • 1
    Share

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *