Hai, saya akhirnya kembali. Alhamdulillah, akhirnya, itulah kata yang pertama terucap dari hati ini begitu pesawat Boeing 747 Malaysia Airlines mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Beberapa hari sebelumnya, 12 – 15 Maret 2010, saya berada di Pattaya dan Bangkok, menghabiskan wiken bersama rekan-rekan dari kantor cabang Sukabumi dan juga bersama rekan dealer, sub dealer, dan outlet yang mendapat reward dari perusahaan kami. Dari Jakarta hanya saya dan seorang rekan dari Card, diundang sebagai peninjau, but actually acara sebenarnya mah pure rekreasi. Thanks to my Boss karena sudah mengirim saya sebagai perwakilan dari pusat. Lumayan, jalan-jalan gratis. Hehee… **Oh iya, di sini akan ada banyak gambar untuk bercerita tentang perjalanan saya kali ini.
Jumat 12 Maret 2010
Ini ketiga kalinya saya menginjakkan kaki di Bangkok. Pertama kali ke Bangkok waktu SMU, lalu ketika kuliah. Dan sekarang saat sudah kerja. Tentu saja tidak bawa anak, namanya juga dari kantor. Bangkok sudah banyak berubah tentunya dibanding beberapa tahun yang lalu. Suvarnabhumi Airport adalah bandara baru di Bangkok, keren sekali. Aduh maafkan bila saya selalu berkata, baik ketika saya menginjakkan kaki di bandara Kuala Lumpur or Bangkok, kenapa kita Indonesia tidak bisa bikin bandara antara bangse *niru gaya kru kabin MA becakap* sekeren ini.
Kami ber-45 orang satu rombongan, dan tanpa buang waktu langsung naik bus dari bandara langsung menuju Pattaya. Guide kami hebat, dia orang lokal yang jago sekali berbahasa Indonesia. Well, bukan bermaksud merendahkan orang Thai, tapi sebagian besar dari penduduk Thai tidak bisa berbahasa Inggris (padahal kota wisata gitu loh). Jadi kalo sudah sama-sama tak mengerti bahasa, sudahlah, macam orang bego kita sudah hihihi…
Begitu tiba di Pattaya, kami makan malam dulu di Savoey Seafood Pattaya. Enak bener, hmm.. tapi mungkin juga itu terasa enak karena saya kelaparan ya. Anyway, kami dibekali beberapa kata dalam bahasa Thai untuk memudahkan berkomunikasi seperti : Hong Nam (Di mana Toilet), Sa-wad-dee- krap/kaa (sawadikap/kaa : ucapan salam untuk laki/perempuan), dan kob koon krap/kaa (kopkunkap/kaa to say thanks untuk laki/perempuan).
Setelah makan malam yang mengenyangkan kami check in hotel dulu.
Pattaya mulai ON ketika malam tiba. Ini adalah pulau bebas, semua halal di sini. Artinya, mau ngapain juga gak akan dianggap aneh. Berciuman di pinggir jalan itu biasa. Kalau kata guidenya, di Thai ini banyak orang miskin, sehingga lumrah bagi mereka untuk bekerja menjual diri. Saking miskinnya, mereka makan segalanya, anjing, tikus. So, tidak salah juga kalau Thai terkenal dengan makanan-makanan anehnya seperti jangkrik goreng dll. Kemiskinan memaksa orang untuk kreatif.
Sabtu 13 Maret 2010
Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Nongnooch Garden & Resort. Ini adalah resort yang terkenal sebagai tujuan wisata turis, ia milik seorang wanita paruh baya yang termasuk jajaran orang terkaya di Thailand. Ibu ini punya koleksi mobil dan motor mewah hingga 200 unit! Koleksinya itu dipajang di depan pintu masuk, siapapun bisa melihat dan boleh foto-foto dari luar. Sudah tahu kan siapa orang terkaya di Thailand? Yup. Ownernya Kratingdaeng.
Berpanas-panasan saat menonton gajah membuat perut cepat lapar. Kami pun makan siang buffet di Nongnooch, makan siang ala Thailand tetep ya, dan berebutan. Yah biasalah, kalau makanan buffet pasti begitu, rebutan. Menunya lengkap, sampai kerupuknya saja enak bener…! Yang mau makan kangkung cah panas-panas tinggal minta dimasak, langsung di situ sama kokinya.
Dari Yen Chip Dried Food, kami mampir ke KK International Jewelry. Memang ya dasar tour guide, dibawa ke tempat shoppiiiiing melulu, jadi mau tak mau tergoda juga untuk membeli. Saya pun tergoda membeli cincin emas berbatu Topaz di sini. Kenapa saya pilih Topaz? Karena Topaz adalah batu yang tepat untuk mereka yang lahir di bulan November (sebelum kita masuk ke area toko, kita disajikan video tentang riwayat batu dan proses pembuatannya hingga menjadi batu yang layak dijual). Anyway, percaya atau tidak, jari tengah saya dua kali kayak kesetrum waktu pertama kali pakai cincin itu. Kata teman-teman, itu artinya cincin itu sudah cocok memilih saya jadi tuannya. 🙂
Saat kami berjalan keluar restoran, di bagian depan restoran, ada ruangan dengan kaca berisi foto-foto raja bersama kepala negara dari banyak negara, salah satunya ada foto Alm. Presiden Soeharto yang dipajang di depan. Fiuhh.. bangga juga lihatnya :). Oke, berhubung perut sudah kenyang, berarti ada tambahan tenaga lagi nih untuk melanjutkan perjalanan.
Sebenarnya saya tidak begitu suka acara tour yang isinya belanja-belanja mulu. Soalnya lama-lama bosen juga. Ini namanya bukan cuci mata lagi, tapi cuci dompet. Lalu badan juga capek, apalagi dari pagi di luar terus. Apalagi pergi berombongan begini selalu saja ada orang yang suka lelet dan tidak bisa tepat waktu. Padahal sudah dibilang harus sudah kumpul jam sekian, but still ya, terlambat. Dasar orang Indonesia, kalau isi pasar belum habis gak bakal pulang-pulang kekekee… Sekitar jam 11 malam, baru bus kami bergerak ke Radison Hotel untuk check in. Jadi notabene kami baru terlelap jam 12 malam. Benar-benar melelahkan.
Minggu 14 Maret 2010
Ini adalah hari ketiga kami di Thailand. Rencana hari ini adalah pergi ke Wat Arun untuk melihat temple. Kami dilarang untuk menggunakan kata “kuil or kuel” karena kuel dalam bahasa Thai artinya adalah kemaluan laki-laki :D. Jadi cukup katakan temple (or Wat dalam versi bahasa Thai).
But sayang sekali, karena kemarin Bangkok memang sedang demo, jalan-jalan ditutup dan rencana kami untuk melihat Patung Budha dan juga Istana Raja tidak bisa terlaksana. Saya sudah pernah ke sana waktu dulu-dulu ke Bangkok tapi kan tetap pengen lihat lagi dong, cuma ya apa boleh buat. Kita lebih baik cari aman saja. Kasihan juga teman-teman lain yang baru pertama kali ke Bangkok tidak bisa melihat Istana Raja. Guide kami bercerita, katanya Raja ke-9 ini adalah raja kedua yang berhati baik setelah Raja ke-5. Usianya sudah 82 tahun, tapi beliau belum menyerahkan tahta pada anaknya karena katanya anaknya (yang berusia 52 tahun) playboy berat, selirnya banyak. Mungkin Raja akan menyerahkan tahta pada cucunya. Anyway, Raja ke-5 Thailand yang katanya baik hati itu memegang rekor sebagai Raja dengan istri resmi (resmi lho ya!) terbanyak. Dia punya 160 orang istri !
Di Wat Arun saya tidak beli apa-apa. Soalnya rame banged, capek desak-desakan. Wat Arun terkenal dengan harga kaosnya yang murah (1000 Bath bisa dapat 14 pcs), dan banyak pedagang di sana yang bisa berbahasa Indonesia sedikit-sedikit. Hmm, ketahuan kan kalau turis Indonesia adalah penggila belanja? Pedagang Thai lebih jago bahasa Indonesia daripada Inggris hahahaah…
Saya cuma foto-foto saja di sini. Panasnya luar biasa terik sampai mata saja silau meski sudah pakai topi lebar. Naik ke puncak temple juga malas, karena panasnya bikin kepala pusing. Tinggi puncak temple nya 35 meter, tapi saya tak tertarik. Sudah pernah soalnya kekkee… Enakan di bawah, sok jadi fotografer amatir sambil ngadem minum Coke dingin. 😀
Dari Wat Arun kami lanjut untuk lunch di Bangkok Palace. Ala buffet seperti biasa. Katanya restoran ini terkenal dengan cake-nya. Small cake lah untuk kudapan. Saat makan siang ini, perut dan kepala saya mulai korslet. Oh no, jangan model makanan hotel lagi. Bosan rasanya makan makanan itu-itu terus selama beberapa hari. Saya sudah kangen dengan ikan gembung sambel dan sayur bayam bening. Hiks. Untunglah ada pisang goreng Thailand, yang manis dan renyah.
Next destination adalah Pusat Kerajinan Kulit. Wajah-wajah lelah sudah terlihat dari semua peserta. Tapi kami tetap turun juga, maksudnya mau ngadem di dalam toko hehehe, sekalian numpang Hong Nam lagi… Saya juga sudah pernah ke sini waktu dulu itu, dan kurang tertarik ah beli-beli tas dari kulit ikan pare or kulit gajah. Jadi tidak foto-foto di sini.
Jam 7 malam, bus bergerak menuju tempat makan malam. Makan malam terakhir kami di kota Bangkok adalah the best schedule-nya. Malam ini kami makan malam di Cruise, istilahnya Dinner Cruise. Bukan Cruise besar, tapi lumayanlah. Sambil makan, kami menikmati angin malam yang berhembus cukup kencang. Sejukkk…!
Selesai Dinner Cruise jam 22.00, rombongan terbagi dua. Sebagian masih mau belanja ke Suanlum, sementara sebagian besar lainnya termasuk saya (yang sudah capek berat) memilih kembali ke hotel. Tampang udah kumel habis, karena seharian bergerah-gerah.
Semua orang kopernya beranak, kecuali saya :). Soalnya saya memang bawa tas agak gedean dengan isi sedikit, jadi oleh-oleh — yang juga sedikit — bisa muat di dalamnya. Saya hanya beli beberapa oleh-oleh saja untuk anak saya, di luar karpet tadi tentunya.
Senin 15 Maret 2010
Jam 5 pagi, morning call. Saya terbangun dengan wajah sembab dan terhuyung-huyung ke kamar mandi. Hari ini kembali ke Indonesia, negara tercinta. Penerbangan kami — seperti waktu pergi — transit dulu di Kuala Lumpur, jadi pagi-pagi semua sudah harus ready biar bisa cepat ke bandara.
Banyak teman yang kelebihan bagasi. Saya? Plus koper saya yang hard case, berat total semua hanya 13 kg saja. Aman.. 🙂 Tapi teman-teman diuntungkan karena bagasi kami dihitung group, jadi semua totalnya masih cukup, tidak ada yang harus bayar charge tambahan.
Bandaranya luas dan mewah. Tidak ada portir di sini. Beli oleh-oleh minuman dulu di Duty Free baru pergi ramai-ramai cari gate. Kami take off dari Bangkok jam 11.15 waktu Bangkok. Dalam hati saya ucapkan Good Bye Thailand, saya akan kembali dengan beberapa tas tambahan nanti :D.
Jam 16.30 waktu Malaysia, kami terbang pulang ke Indonesia. Makanan ringan di pesawat adalah hiburan di kala pesawat berguncang-guncang karena cuaca buruk. Pertama dikasih welcome drink berupa juice, kemudian makanan hangat (ada coklat, bolu untuk penutup mulutnya), kemudian keluar lagi coklat Cadburry. Dan terakhir adalah ice cream Haagen Dazs. Wuhuuu…. boleh juga nih pesawat Malaysia :).
Jam 17.30, pesawat mendarat mulus di Jakarta. Rasanya senang sekali bisa pulang kembali ke tanah air. Saya sudah rindu dengan masakan sederhana, dan tentu saja rindu dengan anak.
Hari ini? Saya puas-puaskan istirahat dan main bersama anak. Liburan yang melelahkan tapi nice! Luv it! 🙂
hehehe… seru nian…
*pantai Pattaya itu memang bersih seperti itu ya?
* pemandangan malamnya Chaopraya River itu keren kali bah… klo di foto slow speed pasti menakjubkan… heheh
mantab…!
(maaf) izin mengamankan KELIMAAAXXZ dulu. Boleh kan?!
Seru sekali liburannya. Kok gak ajak-ajak, sih?
kapan ya bisa sampai ke sana?
btw, itu bancinya udah kayak perempuan beneran?
ck ck ck…
Ini barengan sama rombongan MSI Indonesia bukan ya?
Ada temen saya ke sana juga weekend kemarin…
Tapi btw, aku pengen banget ke Thailand, seumur-umur belum pernah ke sana…
Pengen ngeliat macan-macan yang katanya jinak dan ahhhh pengen ngeliat banci2 cantik.. ya ngeliat aja hehehe
Duh ga kenal atuh sama rombongan lain, cukuplah menghapal rombongan sendiri aja Don. Banci cantik ini kudu dilihat, Don. Banci tercantik di dunia, lho! Di dunia. 🙂
LOL ANJRIT… selagi menuntaskan baca laporan liburan sampai akhir, kenapa bayangan si banci itu terus muncul dipikiranku.
Banci edan, kok bisa ya? cantik banget… hiks… huaa hati nuraniku ternodai…
Ah tapi hal ini bisa ditangkal dengan membayangkan nasib banci plastik ketika sudah tua. Copot semua tuh tembelannya… berjatuhan… >.<
Wah asyik juga yah perushnya. Ngiri berat ama suhu udara panasnya maklum disini masih dingin, kemaren agak mending walau masih bisa dibilang kgd kalau angin bertiup berasa dingin. Hari ini, dingin dan bbrp hari yg akan datang bakalan lebih dingin lagi.
thailand emang menyenangkan buat liburan… mantep dah foto2nya!!
gile itu banci nya cakep banget ya.. hahahaha. dulu pas ke bkk kita gak nonton tuh shownya… sayang juga ya. hehe.
wadohh itu tontonan wajib man, katanya klo ke pattaya or bangkok ga nonton alcazar show belum sah ke thailand namanya…