Barisan kabut seakan menggayuti gunung ketika pesawat akan mendarat di bandara Adi Sumarmo Solo. Pemandangan yang indah, tapi tak sempat terekam oleh kamera. Kalah sama bapak-bapak di sebelah, sejak di atas terus memotret, dan seakan tak memberi space kita di sebelahnya untuk mengambil foto juga. *jangan-jangan si bapak itu Instagramer juga…

Dalam perjalanan sehari ke Solo Sabtu kemarin, sebelum mulai bekerja, kami merasa perlu mengawali hari dulu dengan sarapan makanan hangat yang bisa membuat kami tersadar dari mimpi. Maklumlah, rombongan Jakarta ini harus bangun pagi buta untuk ke bandara, jadi masih belum ON benar saat pesawat tiba di Solo jam 7 pagi.

Soto Triwindu. Supir mobil rental yang membawa kami ke rumah makan soto ini mempromosikan tempat ini sebagai restoran favoritnya Pak Jokowi. Menu utamanya adalah soto daging, tapi mereka juga menyajikan banyak hidangan lain yang menjadi favorit pembeli juga. Seperti lidah, paru, kikil, hingga sate daging yang begitu saya coba, spontan berucap,”Wuih! Enak banget ini! Beneran.”

Rumah makan Soto Triwindu ini sudah berdiri sejak 1939, dan bermula dari jualan gendongan. Sekarang sudah memasuki generasi ketiga, dan selalu ramai. Bahkan di display kacanya ada sticker Trip Advisor “recommended!”.

“Kita sudah masuk di sini lho, Mbak” Kata si Ibu —  kayaknya pemiliknya — sambil menunjuk sticker itu. Kereeenn…!

Untuk ukuran kami, harga makanan di sini tidak terlalu mahal juga. Kami berdelapan makan, sudah dengan minum, nambah paru, kikil atau sate, totalnya dua ratus ribu rupiah.

Bila ingin mencoba Soto Triwindu, bisa melipir ke Jl. Teuku Umar No. 43 Keprabon, Solo. Tapi kalau pakai guide atau supir rental lokal sih biasanya sudah pada tahu.