Setelah sekian lama, akhirnya Vay kesampaian juga main pasir di pantai. Huuu… sebenarnya sih permintaannya untuk bisa main pasir itu sudah sejak setahun lalu, tapi baru kesampaian ya kemarin itu. Itu pun dua minggu sebelumnya Vay sudah merengek-rengek minta ke pantai, ingin main pasir katanya. Gak tega dong pastinya kalau tidak dipenuhi, secara dia sudah semakin besar, masa belum pernah main pasir. Eh beneran lho, Vay itu belum pernah main pasir. Terakhir kita ke pantai itu waktu ke Lombok tahun 2009, which is dia masih tergolong baby, dan masih takut air banget.
Bukan gak pengen sih ke pantai, tapi kalau ke Ancol, karena selalu ramai pengunjung, ujungnya jadi kurang nyaman, apalagi kalau pergi sendiri gak ada teman. Nah, syukurlah, teman baik saya di kantor, anaknya – Raisa – pun cocok sama Vay. Kami sering playdate bareng, dan akhirnya kemarin itu janjian cuti bareng untuk pagi-pagi banget pergi ke Ancol. Mumpung anak-anak sedang liburan seminggu, nih!
Maka, Selasa 26 Maret kemarin, kita pun janjian ketemu di depan Pizza Hut, Ancol. Saya, karena telat keluar dari rumah (keluar jam 6.30) akhirnya baru tiba di Ancol jam delapan pagi. Begitu ketemu, dua anak gadis kecil ini saling berpelukan, huaduhhhh kayak gak ketemu beberapa tahun saja. Lalu kita sarapan pagi dulu, mengisi perut, terutama anak-anak yang harus bangun pagi, secara weekday jalanan sudah pasti padat oleh kendaraan yang mau ke kantor. Eh, Vay gak pake mandi lho ke Ancol, hahah…
Setelah kenyang sarapan, saatnya mencari lokasi untuk main pasir. Harus bergegas agar matahari tidak keburu naik tinggi, kan. Putar arah, berhenti sebentar mengintip situasi, lanjut lagi, putar sedikit lagi, beloklah kami ke Mall Ancol Entertainment. Wuiiihh…. pantai di dalam lokasi ini pasirnya putihhhhhh banget. Bersih. Hanya saja, dilarang berenang, karena sekitar lima meter dari tepi, airnya sudah dalam. Ah tapi tak apa. Anak-anak gak pengen berenang, kok. Mereka hanya butuh main pasir.
Di sini tidak boleh bawa tikar, jadi tikar yang sudah kami tenteng kami simpan lagi di mobil. Ada tiga gazebo disediakan, tapi letaknya cukup jauh dari area pasir dan pantai, jadi kami memilih duduk langsung saja di pasir, di samping panggung besar yang ada di tengah area. Nah, jadi memang ada panggung di situ, untuk acara-acara musik begitulah. Buat yang nonton konser J-Lo beberapa waktu lalu, nah…. di situ pantainya.
Vay sih masih sedikit geli saat kakinya menginjak pasir basah. Masih takut, belum berani ke tengah. Sepertinya karena udara yang semakin panas bikin dia juga tidak tahan berlama-lama di bawah terik matahari. Benar-benar untung banget deh, datang pas hari biasa, dan bisa duduk di samping panggung. Jadi adem. Semua tumpah di atas pasir, heboh menyendok pasir kayak mau bikin adonan kue saja. Eniwei, yang rajin bikin castle malah mbaknya Vay, hahah… Soalnya di kampungnya kan gak ada pantai, jadi ya sekalian menikmatilah…
Setelah puas main pasir di situ, baru kita pergi ke pantai yang biasanya ramai itu. Saat itu matahari sudah naik, dan panasnya makin ampun. Anak-anak main ayunan dulu, main luncuran sebentar, lalu mandi di pancuran situ, sebelum beranjak untuk pulang. Liburan yang relatif murah meriah nih, meski saya bawa oleh-oleh sakit kepala saking teriknya matahari pada hari itu. Tapi di dalam hati saya happy karena sudah memenuhi janji pada anak. 🙂 Dan syukuuuuuur banget menemukan lokasi pantai yang cakep dan berpasir putih begitu. Sampai-sampai ditanyain teman-teman yang melihat foto kita, itu di pantai mana? Kita jawabnya: “private beach”. Halah..! LOL.
(note: foto vay bareng raisa 1 saja yaa… karena tidak enak memajang foto anak orang banyak-2 tanpa izin orangtuanya) 🙂
ini warna2 di foto ini bagus2 banget dehh, kontras dengan pantai yang putih 😀
senangnya Vay bisa mainan pasir …
kostumnya Vay unyu … 😀
tapi apa nggak kepanasan ya?
Kayaknya sih dia ga gerah. Soalnya ga mengeluh pake baju itu.. 😀
Aku dulunya kurang suka pantai, tapi anak pertamaku, Odilia, suka sekali pantai maka jadilah aku sekarang sering ke pantai.
Kalau suka pasir putih, kamu mesti ajak Vay ke Pantai Kuta di Lombok, bukan yang di Bali lho. Di sana, pasirnya selain putih juga besarnya sebutir merica… bagus banget!
Mungkin nanti aku ke Lombok lagi ya Don. Sekarang ini kayaknya ga ada waktu buat cuti…. dipaksa kerja rodi :D.
sabtu kmaren aku dan keluarga ke Ancol mba…ruaameeee banget 😀
Emmm…. datangnya pun Sabtu pastilah rame hehehe..
Whoaaaaa..
postingan kita kok mirip mirip begini yaaaah…hihihi…
Cuman postingan ku versi kurang bagusnya…hihihi
kemaren abis main dari Ancol jugaaaa…
Dan baru tau dari Dhita yang komen di post ku itu tentang pantai yang keren ini lhooo..
Minggu kemaren aku ke pantai yang penuh ituh…hihihi…
Huehueee…
Bisa aja deh mba. Eh tapi berarti kunjungan berikutnya bisa ke situ lho…. cuma di pantai sepi itu emg dilarang berenang kecuali diawasi, takut anak kelepasan ke tengah…
ini model baju renang muslimah untuk anak-anak ya mbak
iya mba lid…
Ah.. bersukurlah saya tinggal di timur Indonesia. Pantainya cantik2 dan mudah diakses.
Yuk, jalan2 ke Sulawesi.
Mau….. mungkin suatu hari nanti, ngumpulin uang dulu utk jalan2…. saya belum pernah ke sulawesi. Tapi karena dulu besar di Irian, saya sudah menikmati sih pantai2 indahhh…. rinduuu….