Punya Properti yang Disewakan? Masalah Ini Mungkin Akan Dialami

Punya Properti yang Disewakan? Masalah Ini Mungkin Akan Dialami

Saat kita memiliki lebih dana untuk investasi, selain membaginya pada aset likuid seperti reksadana, logam mulia, pilihan lain yang juga menjadi favorit adalah membeli aset non likuid entah apartemen, atau tanah kavling. Pilihan kedua ini adalah investasi yang diharapkan bisa memberikan penghasilan tambahan bila bisa dimanfaatkan dengan baik.

Bicara soal menjadi tuan tanah, baik sebagai pemilik kost, atau pemilik apartemen yang disewakan, sangat penting untuk memahami masalah yang mungkin harus kita tangani. Berikut adalah beberapa contoh yang juga merupakan pengalaman saya menyewakan properti pada penyewa. masalah yang dihadapi pemilik properti

Kalau Kamu Menyewakan Properti, 4 Hal Berikut Ini Bisa Jadi Kamu Alami

Urusan perbaikan

Kita mungkin perlu menyelesaikan perbaikan pada properti yang kita miliki dan sewakan. Ini akan terjadi jika kerusakan yang disebabkan bukan karena tindakan atau kelalaian penyewa kita ya. Tapi misalnya ada kebocoran pipa ledeng, atau AC yang bocor. Dulu saya pribadi yakin bahwa tidak akan ada banyak masalah di salah satu unit apartemen yang kami miliki, tapi kemudian masuk keluhan dari penyewa di bawah unit yang mengeluhkan kebocoran dari unit kami. Kemudian keluhan lain yaitu AC yang katanya bocor.

Biasanya urusan perbaikan ini memakan waktu lumayan lama terutama bila unit sedang ada penyewa, kita harus atur waktu tukang janjian dengan dia, sementara pengelola gedung terus mengejar kita (karena mereka juga dikejar sama pemilik unit yang mengajukan keluhan).

Untuk berjaga-jaga, bila unit sedang kosong kita bisa segera melakukan pengecekan agar bila ada kerusakan, bisa segera dirapikan, dan jadi lebih hemat juga dari sisi biaya.

Penyewa yang ngerusak barang

Pertama, kita perlu memastikan bahwa kita tahu cara menangani penyewa yang merusak. Sebaiknya kita melindungi diri kita dengan deposit yang diberikan pada awal sewa. Jangan mau bila penyewa atau agen pemasaran kita mengajukan kontrak sewa tanpa deposit, karena nanti akan selalu jauh lebih sulit untuk mendapatkan uang ganti rugi bila ada kerusakan pada properti akibat penyewa. Tahu-tahu kabur meninggalkan rumah dalam kondisi hancur, seperti yang sudah banyak diberitakan.

Penyewa yang telat membayar 

Sewa yang belum dibayar adalah masalah yang mempengaruhi banyak pemilik unit akhir-akhir ini, dan memang tak sulit memahami alasannya. Selama pandemi COVID, agak sulit untuk bersikap sedikit keras pada penyewa yang telat membayar dengan dalih baru kehilangan pekerjaan, atau karena suaminya hanya menerima setengah gaji karena pandemi.

Di satu sisi secara kemanusian kita mengerti, namun tetap ada meteran yang harus dibayar dan pastinya tuan tanah tidak bersedia menanggung.

penyewa telat membayar

Karena saya dibantu oleh manajer properti, maka semua urusan dibereskan olehnya, seperti bernegosiasi dengan penyewa, mengejar pembayaran sewa dan pembayaran IPL, termasuk pembersihan unit saat sudah kosong. Ini membantu sekali bagi pemilik unit yang tidak suka berhadapan langsung dan berdebat dengan penyewa.

Properti kosong alias sepi penyewa

Terakhir, kita juga akan berhadapan dengan masalah properti kosong. Saya jujur agak-agak kapok dengan kondisi seperti ini sehingga akan berpikir kembali untuk menambah aset properti. Masalah dengan properti kosong berarti kita akan menghabiskan banyak uang. Semakin lama ditinggalkan kosong, semakin banyak uang yang dikeluarkan, karena biaya-biaya tetap harus dibayar belum lagi perawatan dan kerepotan untuk mengecek properti bila ada yang jauh dari tempat kita tinggal.

Itu sebabnya demi kepentingan kita sendiri, bila punya properti kosong dan tidak ditinggali, sebaiknya cepat-cepat diisi, dicarikan penyewanya.

Manajer Properti Bisa Membantu

Biar tidak ingin terlalu repot mengurus banyak perintilan dari aset properti yang dimiliki, sebenarnya kita bisa minta bantuan manajer properti. Perannya mulai dari mengurus urusan sewa-menyewa, mengumpulkan uang sewa, membersihkan unit saat sudah kosong, dan semua urusan harian terkait unit. Bahkan bila ingin menjualkan pun mereka bisa bantu.

Pilihan banyak, biasanya perusahaannya ada di sekitar cluster unit milik kita, jadi secara jarak juga mudah bagi mereka dalam bekerja. Lalu juga ada beberapa platform properti yang menyediakan jasa untuk mempertemukan pemilik properti dengan pencari properti. Jadi kita bisa sewa atau jual properti dari platform digital.

Ok segitu dulu. Saya harap tulisan ini membantu pembaca memahami beberapa masalah utama yang mungkin terjadi miliki sebagai pemilik properti untuk disewakan, dan bisa ketemu cara terbaik untuk menanganinya.

1 Comment

  1. Dari Bbrp masalah di atas, aku jujurnya jarang ngalamin. Palingan mungkin ada properti kami yg susah terisi aja. Jadi udh agak lumayan lama kosong. Ada 2 properti yg skr ini kosong, jadi mau ga mau hrs sediain orang buat bersih2 mba, biar ga jadi rumah hantu ??.

    Apartm untungnya di sewa jk panjang, dan Krn lokasinya Deket Ama rscm, jadi dokter yg menyewa udh betah banget. Selalu perpanjang.

    Utk rumah 1 lagi, kebetulan di sewa Ama Alfamart udh 10 tahunan… Sekali sewa 5 tahun. Jadi kami ga pusing juga Ama perawatannya. Dan LBH enak memang nyewain ke perusahaan gini drpd personal ?. Lebih teratur semuanya.

    Utk 2 properti kosong sbnrnya aku dan suami udh pengen jual juga sih. Pertama kegedean rumahnya , disewain juga mahal ?. Apalagi lokasi di jalan utama, mungkin Krn itu penyewa banyak yg cancel. Disuruh turunin harga banget aku juga ga mau. Sbnrnya rumah almarhum ortu mertua sih, tapi sejak mereka meninggal mau ga mau harus kami urus. Udh hubungin agen properti juga, semoga bisa cepet laku ?.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *