Agenda field trip dari sekolah Vay untuk tahun ini boleh juga. Beberapa waktu lalu saya dengar-dengar katanya mau ke sebuah tempat di Sawangan untuk ngasih makan bebek. Well boleh jugalah pikir saya, daripada ke TMII kayak waktu itu yang gak jelas ngapain kita di sana. Saya tak tahu sebenarnya Sawangan itu dimana, tapi waktu terima kertas selebaran, tertulis daerah tujuan field trip yaitu ke Godong Ijo, Depok.
Para Miss sudah mengingatkan semua anak kemarin siang waktu pulang sekolah, jangan tidur terlalu malam karena Rabu pagi harus segera kumpul di sekolah. Kata mbaknya Vay, Miss bilang kita harus sudah kumpul di sekolah jam 6.30 pagi. Baiklah, sekarang tinggal bagaimana mengatur waktu agar Vay mau tidur cepat sebelum jam 9. Pake ngancam juga jadinya, soalnya makannya luaaamaaa banget, jadi saya bilang kalau gak tidur cepat besok gak jadi field trip. Tak berhasil memang mengatur waktu tidurnya sebelum jam 9, jadi jam 10 juga dia baru terlelap. Lumayanlah.
Membangunkan Vay di pagi hari juga sebuah perjuangan. Mesti ada acara nangis karena rewel, belum lagi maunya dimandikan sama maminya. Saya ini nih, paliiiingg gak bisa kalau harus ngaret, jadi jam 6.20 kami sudah jalan dari rumah, padahal jarak Kinderfield dari rumah kan dekat banget. Begitu sampai di sana, ternyata masih sepi. Baru ada segelintir orang. Tahu gitu tadi kan bisa makan dulu si Vay di rumah. Kita hanya bawa setangkup roti untuk dimakan di jalan. Dan saya baru ngeh kalau Mbaknya Vay gak bawa apa-apa lagi selain roti meses. Biasanya kalau pergi-pergi gini kan kita selalu bawa makanan si Vay karena dia agak pilih-pilih makanan. Aihh… mo marah tapi ya sudahlah, salah saya juga gak mengingatkan lagi.
Jam delapan kurang kami bergerak. Anak-anak – juga Vay — berteriak-teriak senang, “Hore…. kita naik busway.†“Itu bukan busway nak.†“Jadi apa?†….. ….. “Bus biasa. Tapi memang besar juga kayak busway…†Halah sudahlah, biarkan saja si Vay menyebutnya busway, capek kali menjelaskannya ini bus apa, itu bus apa, ini metromini, itu kopaja, hihihi… nanti aja itu.
GODONG IJO
Kami tiba di Godong Ijo setelah menempuh perjalanan satu jam yang penuh kemacetan. Saat bus memasuki gerbang Godong Ijo, saya baru paham bahwa ini adalah tempat rekreasi yang lengkap dan cocok untuk keluarga. Saat masih di dalam bus, Miss-nya Vay sudah menerangkan aktivitas apa saja yang akan dilakukan selama di sana. Tapi saya lebih tertarik waktu dikatakan bahwa kami akan melihat Giant Tortoise & Giant Snake.
Dan seperti yang sudah-sudah, tempat rekreasi yang dikunjungi anak-anak entah kenapa ya selalu ada badut. Waktu jalan menuju toilet, kebetulan ada anak-anak muda yang sedang changing, sedang pakai kostum binatang dan pohon. Saat rombongan kami tiba, acara mendongeng di tengah hall memang sudah separoh jalan. Para kakak di depan bercerita tentang hutan dan manfaatnya, kemudian ada aksi teatrikal dari para badut tadi untuk melengkapi aksi mereka. Vay ketakutan dan minta digendong, terpaksalah saya bawa dia menjauh dari panggung. Biarpun dia sudah lihat sendiri ada orang di dalam kostum, tetap takut juga rupanya.
Godong Ijo ini seperti hutan. Kanan kiri hijau semua. Pohon-pohon, tanaman, juga koleksi ikan dan reptil langkanya banyak. Di sini juga ada pemancingan tapi tadi kita tidak ke sana.
Selesai pementasan, rombongan kami lanjut ke tempat tanaman. Mbak-mbak yang jadi tour guide menerangkan hampir semua jenis tanaman yang ada di situ. Seperti memperkenalkan tanaman kacang (Vay langsung menerobos ke depan pengen lihat dari dekat, soalnya dia kan doyan kacang), lalu tanaman padi, pohon jagung, pohon tebu, pohon mangga, pohon belimbing. Kata Vay: “Kok belimbingnya warnanya beda?†“Itu karena belum matang, Vay. Yang di rumah itu udah matang ceritanya.†Ya dia membandingkannya dengan belimbing plastik mainannya.
Setelah bercocok tanam, kami pergi melihat Ular Raksasa, diklaim terbesar di dunia. Ular itu di dalam ruangan berkaca dan tak terlihat dari luar karena silau, jadi kalau mau lihat kita harus menempel di kaca. Vay semangat banget pengen ikut ngintip, tapi begitu dia lihat betapa besarnya ular itu…. baju saya langsung dicengkeram. Minta gendong! Emang iya sih, ularnya itu gede banget… lingkar badannya tadi kira-kira sebesar paha orang dewasa.
Godong Ijo terkenal dengan reptil langkanya. Selain Ular Raksasa tadi, juga ada Ular Albino, macam-macam kadal dan ular kecil, sampai Kura-Kura Raksasa, yang merupakan kura-kura terbesar di dunia. Vay takut dekat-dekat, disuruh ngasih makan gak berani, apalagi waktu si KurKur bergerak, agak lincah juga ternyata meski sebesar itu. Anak-anak diminta untuk ekstra hati-hati, jangan terlalu dekat agar tidak terinjak kakinya oleh KurKur.
Waktu tadi berkumpul di ruangan untuk melihat reptil, saya sempat mengelus beberapa ekor kadal. Aih sisik kulit kadal itu keras tapi halus lho. Tadinya mau saya pegang taruh di tangan, tapi Vay udah marah-marah, dia tak mau dekat binatang-binatang itu. Ada kadal, tokek, ular pohon (yang diameternya cuma 1 cm itu), iguana, dan juga ada ular albino. Semua koleksi itu rata-rata binatang dari Afrika (jauh aje!). Ada Kodok hijau yang besar, itu dari Papua. Dan ada dua ekor kura-kura kecil yang manis (halah….maniss…), yang bikin anak-anak gemes rebutan kasih makan. Vay juga ikutan dong pastinya, nyodor-nyodorin kangkung ke mulut si kura-kura, maksain makan. Kalau yang ini dia mau, kecil soalnya hehee…
Sekitar jam 12-an, Vay sudah mulai rewel karena capek dan mengantuk setelah acara games selesai. Soalnya cuaca memang panas bukan main. Beberapa anak lain juga terlihat terkulai lemas di pundak orang tua masing-masing. Karena dari awal sudah shock therapy dengan adanya badut, Vay jadi tidak nyaman saat harus kumpul lagi di hall resto untuk makan. Minta gendong terus, padahal badutnya juga sudah gak ada. Mau bobok, mau pulang, rewel pokoknya. Akhirnya kami pulang duluan dengan mobil sendiri, dan dia pun sukses tertidur di mobil.
Eh tapi saya puas dengan field trip kali ini. Ini bener-bener banyak yang didapat oleh anak-anak, bisa lihat tumbuhan, bisa lihat reptil, bisa tangkap ikan. Makanan di sini juga enak. Hmm… pengen juga sih kapan-kapan ke Godongijo lagi untuk piknik rame-rame…
Zee, tadi siang saya udah kesini lo, tapi nggak bisa ninggalin komen karena kesalahan teknis kayaknya…hehe, jadilah cuman baca judul Godong Ijo-nya aja 😀
Apa kabar?
Tetep sibuk dengan kegiatan di sekolah Vay ya, seneng pastinya, karena masa-masa itu akan cepet banget lewat…
Vay tetep takut badut?
Ah, ah, padahal di setiap tempat hiburan anak, badut itu selalu jadi icon wajib mereka 😉
huwaaaa pengen foto sama turtoise itu … T_T
wuih…vay pasti seneng bgt y…
liat vay & mama cantik…:)
salam kenal
salam kenal jg mbak, makasih udah main kesini ya.. 🙂
Vay kamu tetap aja modist meski sdg di kolam ikan 😛 hehehe
Haha… cemanalah, pas pulak dia lg keren gayanya :D.
wow, keren nih liputannya, kak 😀
(seru ya bawa anak wisata bersama, tapi pastikan dulu “udah punya anak”)
Ya klo blom ada anak bisa jg untuk rekreasi biasa saja, ada pemancingannya juga..
Saya taunya godong ijo hanya tempat untuk mancing ikan raksasa. Jadi ga begitu tertarik dengan tempat ini, padahal lumayan dekat dengan rumah. Kapan-kapan nyobain ah~
Iya selain utk mancing, ada macam2 binatang jg untuk dilihat. Not badlah untuk hiburan murmer bawa keluarga… ga terlalu jauuh.
Acaranya sepertinya seru nih,sepertinya pas banget untuk anak2,Vay ternyata takut badut ya? 😀