2024 tehsusu

Tahun yang Penuh Cerita, Januari hingga Desember 2024

Setiap tahun punya ceritanya sendiri, begitu juga 2024. Rasanya baru kemarin Januari, tiba-tiba sekarang sudah Desember. Banyak momen berharga yang terekam, mulai dari kegiatan sehari-hari, perjalanan kecil, hingga hal-hal spontan yang memberikan warna sampai momen kehilangan. Berikut catatan kecil perjalanan saya sepanjang tahun ini.

Ah tapi belakangan ini saya seperti kehilangan semangat menulis. Di bulan September kemarin saya kehilangan papi saya yang pergi untuk selamanya. Papi pergi dua tahun lebih setelah Mami dan kami berdua (saya dan abang) langsung merasa sepi. Kami tinggal berdua.

Sebenarnya ada banyak cerita setelah kepergian Papi, tapi saya seperti terkunci. Ingin bercerita tapi tidak bisa.

Bahkan selama 2024 sepertinya saya hanya punya beberapa posting saja. Haha eh tapi saya ingin mencoba membuat rekaplah biar minimal ada kenangan untuk 2024.

2024 tehsusu

Januari Awal yang Penuh Semangat

Mulai Januari kemarin saya kembali mencoba aktif berjalan pagi di daerah BKT karena itu yang paling dekat dengan rumah. Di bulan itu saya masih punya energi cukup tinggi untuk membuat rencana-rencana selama setahun.

Di bulan Januari itu juga saya dan Vay baru pulang jalan-jalan ke Jogja.

Februari, Sedikit Manis

Februari selalu punya kesan romantis tapi buat saya biasa saja sih haha. Bulan ini saya mulai menekuni hobi baru, merajut. Ya sebenar dulu waktu sekolah sudah biasa membuat ini, termasuk ketika masih kuliah. Tapi kemudian saya melihat crochet mulai trend kembali dan saya kembali belajar, dan ahh ternyata sangat menyenangkan.

Maret, Mulai Sibuk lagi

Maret adalah bulan ultahnya Vay, dan di sini company sudah mulai goyah. Kesulitan mendapatkan klien sementara tim harus tetap gajian. Akhirnya di bulan ini kami management sepakat untuk freeze company dulu, anak-anak coba dialihkan ke sister company lain, yang dapat bisa ditampung, yang tidak tetap akhirnya mencari lagi.

April, Ramadan ke Medan

Bulan Ramadan selalu membawa kedamaian. Di Ramadan kami ke Medan, dan seperti biasa kalau pulang ke Medan tidak jalan kemana-mana karena semua liburan jadi kemana-mana juga macet.

Juni: Ke Medan

Bulan ini saya ke Medan karena Papi masih rumah sakit. Ternyata di saat itu, keputusan dokter mengharusnya Papi untuk cuci darah karena cairan semakin menumpuk. Saya datang di hari kedua Papi mulai cuci darah dan menemaninya di RS. Ternyata setelah cuci darah beberapa kali, bagus juga efeknya ke Papi, karena cairan yang menumpuk terkuras dan bb mulai turun. Ternyata selama ini yang gemuk di badan Papi itu cairan semua.

Agustus:

Saya tadinya ada rencana ke Medan tapi karena sedang ada project yang membutuhkan perhatian, saya tunda. Di akhir bulan Agustus Papi telepon, tanggal 31. Saat itu saya lagi motret di TMII. Kami mengobrol sebentar sebelum malamnya saya telepon Papi lagi. Papi bilang kok HB rendah terus, dan katanya badan lemah. Saya bilang, Papi harus minta lagi resep ke dokter injeksi yang untuk HB itu. Iya kata Papi nanti minggu depan sekalian periksa karena kan tiap 2 minggu periksa ke dokter ginjal.

September, Aku tak Suka Bulan Ini

Tanggal 5 September dapat info kalau Papi masuk RS. Sebenarnya sudah heran karena saya call tanggal 4 kok gak diangkat, dan biasa Papi call balik. Pas jalan kaki di BKT, abang telepon dan ngabarin Papi masuk RS. Tanggal 6 Sept (hari ulang tahun almh Mami) Papi masuk ICU. Saya dan Vay bertolak ke Medan tanggal 9 Sept pagi karena saat itu penerbangan memang lagi full karena ada event olahraga di Aceh. Sampai di RS saya masuk ke ICU, ternyata kondisi Papi sudah tidak sadar. Qadarullah di sore itu Papi berpulang ke rahmatullah. Kami anak-anak dan menantu menemani sambil mentalkinkan Papi.

Itu cerita singkatnya. Saya tak ingin cerita panjang-panjang, karena masih sakit hati ini.

Oktober, Kembali Sibuk

Oktober membawa tantangan baru di pekerjaan, tapi saya menikmatinya. Saya mendapatkan beberapa klien dan salah satu klien ingin saya gabung untuk inhouse di mereka. Alhamdulillah. Saya terima. Meski usia sudah mau kepala lima, tetap dong semangat cari uang. Tapi saya sedih karena biasanya kalau saya dapat project saya selalu cerita ke Papi, tapi sekarang kabar gembira ini tak bisa lagi saya sampaikan padanya.

November, 49 tahun

Kalau tahun lalu hujan pertama kali di tanggal 5 Nov, tahun ini hujan turun di tanggl 3. Tanggal 4 saya tambah usia jadi 49 tahun. Alhamdulillah di usia segini masih sehat meskipun sudah mulai gampang lelah ya hahaha. Lebih suka di rumah sambil nonton film dan merajut.

Desember: Menutup Tahun dengan Syukur

Akhir tahun selalu terasa spesial. Saya menikmati memiliki keluarga baru, di kantor baru yang menerima saya. Bulan ini saya habiskan untuk merenungi perjalanan selama setahun terakhir, bersyukur atas semua yang terjadi, dan merencanakan hal-hal baru untuk tahun depan.

Tahun 2024 adalah perjalanan yang penuh cerita. Tidak semua momen sempurna, tapi setiap detik yang dilalui memberikan pelajaran dan kenangan berharga. Bagaimana dengan tahunmu? 🙂

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *