Badan rasanya pegel-pegel habis pulang liburan. Soalnya biarpun judulnya liburan, tapi karena hanya bertiga dengan suami dan Vaya jadi tetap aja capek karena musti momong Vaya. Memang sengaja gak bawa babysitter, bangkrut nanti hehehee..
Hari kedua di Lombok, kita memilih untuk tour pantai saja. Mau nyebrang ke Gili Air dan Gili Trawangan, saya gak berani. Gak berani karena pasti kan bawa Vaya juga, apalagi kalo pulang sore ombak pasti lagi besar. But it’s okay. Yang penting buat kita adalah liburan bertiga as a family. Pertama kalinya nih. **kalo yg mudik tahun lalu gak diitung liburan lah..
Satu kata untuk pantai-pantai di Lombok. Menakjubkan! Awalnya saya masih gak yakin karena masih merasa pantai di Biak jauh lebih bagus (secara saya ini waktu kecil anak pantai :D). Dibandingkan Bali, disini jauh lebih alami. Cuma harus dimaklumi kenapa belum banyak investor masuk ke Lombok. Pasokan listrik saja terbatas! Hotel kami sehari sampai 2kali padam hidup.
Habis tour pantai, kami diajak Pak Amang memberi makan monyet-monyet di Pusuk. Monyet disini tidak agresif lho seperti monyet Bali, masih baik-baik. Cuma pesan Pak Amang, jangan menyentuh badan atau mengusap kepalanya, karena si monyet akan merasa terancam. Ternyata — masih menurut Pak Amang — anak-anak kampung situ hobi sekali menculik anak monyet. Jadi monyet-monyet ini langsing menjauh kalo mereka lihat yang datang itu penduduk kampung situ. Hmmm hebad juga ya tuh monyet bisa tahu mana orang kota mana orang desa. :p~
Dan yang terakhir yang paling ditunggu-tunggu adalah menjajal makanan khas lombok, Ayam Taliwang. Untunglah saya belum pernah makan ayam taliwang seumur-umur, karena dengan makan langsung di daerah asalnya, lidah saya jadi bisa merasakan rasa asli bumbu ayam taliwang khas Lombok.
Di Lesehan Taliwang Irama, kami berempat (plus Pak Amang- driver) makan dengan lahap. Pesanan kita : Ayam Bakar Taliwang, Tahu, Plecing Kangkung, dan sebagai hidangan terakhir adalah : Gurame Bakar Madu. Sluurpp! Gurame bakar itu saya nikmati sendiri (dough rakusnya..), karena hubby memang tidak suka ikan. Sebagai penutup, Es Kelapa Muda Madu. Hmmmhh….. segar….! Gak rugi saya menahan lapar dari pagi, karena ternyata makan siangnya jadi terasa begitu nikmat. 🙂
Habis makan kami lanjut lagi ke tempat penjualan mutiara, lalu ke tempat penenunan Songket Lombok, dan terakhir ke tempat pembuatan Gerabah. Trenyuh juga melihat & mendengar bahwa masih banyak penduduk Lombok yang hidupnya susah. Punya alam yang begitu kaya akan hasil alam, tapi tetap saja kehidupan mereka begitu-begitu saja. Pariwisata saja sepi. Hmm…
Sisa hari kami habiskan bermain di pantai sama Vaya. Di hari terakhir, sebelum berangkat pulang ke Jakarta, ternyata air sedang pasang. Mau main air lagi tapi batal, karena melihat ombak yang lumayan besar.
Belum puas sebenarnya menjelajahi Lombok. Karena gak snorkeling dan juga belum ke waterfall. But ini juga sudah lumayanlah, biar badan pegel-pegel (pegel karena harus gendong Vaya terus kekeke…), tapi otak fresh..! Kapan-kapan bisa datang lagi dengan waktu libur yang lebih panjang dan tentu saja tidak bertiga saja, mungkin ramai-ramai dengan keluarga, biar ada yang bisa bantuin jagain Vaya.
pedes ngak?
———-
sedeng
seru banget!
saya juga nggak kan makan ayam taliwang dulu ah,ntara aja kalo liburan langsung ke lombok 🙂
wah serunya lombok
pantainya enak, ga serame Bali ya Mbak.
Aku kapok makan ayam taliwang XDDD
glek.. ngiler liat foto ayam taliwangnya 🙂
Lombok,
Sering denger memang katanya indah, apalagi setelah baca tulisan ini jadi makin ingin ke Lombok. Ayam taliwangnya juga Lovely, liat aja Fotonya, tambah bikin pengen.
kapan yach bisa maen kesana ??? 😀
wah enak kali liburan di Lombok ya…
kayaknya Lombok makin terkenal ya jadi salah satu daerah tujuan wisata. 🙂