Kalau wiken jalan ke mall – secara Vay juga les electone juga tiap minggu, saya selalu cari tempat untuk ngopi dulu sebelum pulang. Karena, salah satu janji saya adalah mentraktir diri sendiri, minimal seminggu sekali. Dan karena saya suka ngopi, maka itulah pilihan simpelnya.
Jadi tadi siang, sehabis menemani Vay les electone dan juga main di lounge Indovision di Kota Kasablanka Mall, saya ajak dia untuk menemani maminya ngopi. Padahal kemarin malam kami bertiga – saya, Vay, dan ayahnya – baru ngopi (saya aja sih yang ngopi, si ayah minumnya teh chamomile) juga di salah satu kafe di Pacific Place, tapi gak puasss…. gak enak kopinyaaaa….
Kemarin-kemarin kalau ke KoKas saya suka di Illy, tapi kali ini saya pengen bawa Vay merasakan suasana berbeda, jadi saya ajak ke Black Canyon Coffee, kedai kopi waralaba terkenal asal Thailand. Kebetulan kafenya sedang tidak terlalu ramai, jadi more comfort saja rasanya. Vay langsung ngegoser di sofa, angkat-angkat kaki pula. Di sisi luar kafe sebenarnya juga menarik, itu adalah area khusus smoking, tapi kalau masih sore ya panaslah. Mending di dalam, ber-AC.
Tropical tea, mixed fries, dan cappucino adalah pesanan kami. Tidak pesan makanan berat, karena memang tujuan ke sini hanya untuk santai sejenak, bukan makan berat.
Konsep Black Canyon Coffee ini adalah mini kafe dan restoran, jadi tak heran kalau banyak keluarga yang nongkrong di sini. Karena restonya ini cukup luas, buat saya cukup nyaman bawa Vay ke sini. Tidak terlalu dekat ke eskalator, penerangan seadanya, pemandangan luas ke lobby bawah atau ke luar.
Waiter datang membawa cappucino saya dan segelas kecil jasmine tea. Ini adalah cara mereka menyajikan minuman hot coffee-nya, yang berbeda dengan kedai kopi lainnya. Setidaknya saya baru menemukannya di sini sih, belum di kedai kopi lain. Kok habis ngopi minum teh? Kalau kalian peminum kopi, tentu tahu bahwa kopi meninggalkan rasa yang melekat di lidah dan tenggorokan. Sehingga mulut bisa jadi sangat berbau kopi. Berdasarkan experience saya, dengan minum jasmine tea tawar dua teguk, maka kondisi mulut jadi netral kembali.
Rasa cappucinonya? Wuih, mantaappp…!
Saya sih rekomen tempat ini sebagai tempat untuk meeting point bersama klien, atau sekadar cari tempat untuk kongkow asyik sama teman-teman.
Range Harga : Rp 20.000 – Rp 100.000
WiFi : Ada dan Free
Salam #jepretkopilagi
Wah klo ada wifi apalagi free, puas ya berlama-lama di kafe sambil ngopi 🙂 .
Duuh…
mba Zee ini emang penggemar kopi banget yah…
seneng mengeksplorasi berbagai tempat ngopi…
Aku mah palingan ngopii ABC susu doang kalo pagi…hihihi…
*kurang elegan*
Huehueee… Kopiku di rumah itu Kapal Api, plus cream… itu saja cukup sih.
Penyuka kopi nih, Mba?. Sampai sekarang, saya belum pernah merasakan kopi. Takut gak bisa bobo. Hahahaha
Haha…. ya sebagian yg gak tahan kopi biasanya merasakan deg-degan kuat selain gak bisa tidur..
Di jogja susah nemuin coffe shop yang seperti itu mbak. Paling yang cangkir dibentuk2 gitu kopinya juga yg mahal banget, jadi gak semua coffe shop nyediaiin itu. 😀
Weleh. Kopi asli kafe lokal justru seringkali harganya mahal dibanding franchise sih 😀
itu yang tidur2an, Vay, ya? 😀
Ada tempat les musik toh di Kokas?
Yang naik eskalator lagi deket Etude itu kah?
*gak ngeuh yang mana x_x
Ada… Yamaha. Di barisannya Mothercare 🙂